Share

Bab 99 Ciuman yang Pahit

Arai tampak dingin saat melihat Matari turun dari mobil Jeep besar di depan rumah Rambo. Mobil itu langsung berlalu pergi. Arai tahu, itu mobil Davi. Entah bagaimana Matari bisa ke sini dengan cowok itu. Pikiran-pikiran negatifnya bermunculan.

Hujan sudah berganti dengan gerimis. Arai melihat Matari masuk ke dalam rumah Rambo tampak gemetaran. Di luar, udara memang cukup dingin. Tak tega, Arai memberikan sweater abu-abunya pada Matari.

Meski berbau rokok, Matari menerima sweater itu tanpa banyak bicara. Arai enggan membahas soal bagaimana dia diantar Davi. Mungkin Ayla ada sangkut pautnya dengan semua ini. Jadi dia merasa lebih baik fokus pada permasalahan mereka berdua.

Matari duduk di sebelahnya sambil meminum air mineral yang dibawanya sejak tadi. Arai kembali bermain PS, meskipun hanya pencet-pencet nggak jelas sana-sini.

“Lo main apa sih? Kalah tuh,” komen Matari yang tampak menyadari bahwa Arai sedang tak fokus.

Arai tak menjawab.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status