Share

Bab 105 Teler

Arai memarkir motornya di rumah Rambo saat adzan maghrib terdengar di kejauhan. Choki tadi minta dijemput di sini. Arai yang sedang menemani adiknya sebentar karena ayah dan ibunya pergi ke rumah sakit lagi, akhirnya baru bisa datang saat kedua orangtuanya sudah kembali.

Rambo sedang duduk-duduk di luar bersama Anton. Dia langsung menyapa Arai dengan sikap gembira yang aneh.

“Araaaai, my friend. Mau jemput Choki ya?” tanya Rambo sambil merangkul Arai.

Arai tahu, Rambo sedang setengah sadar. Entah mabuk, entah teler. Sudah didengarnya akhir-akhir ini bahwa Rambo mengkonsumsi permen berwarna pink aneh yang beredar diam-diam di antara geng mereka.

Arai tahu itu obat-obatan terlarang yang sengaja diedarkan dengan harga kantong pelajar yang pas-pasan. Entah apa kandungan di dalamnya. Yang pasti, mereka akan seperti ini setelah mengkonsumsinya.

Anton masih terlihat sepenuhnya sadar dan kondisinya cukup baik, karena dia masih bisa men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status