Share

Bab 107 Kecurigaan Hafis

Matari hanya tersenyum-senyum saat melihat Ayla marah-marah pagi harinya saat menceritakan perihal jawaban Arai di telepon semalam. Matari bahkan tak perlu menjelaskan seperti apa sifat dan karakter Arai selama ini padanya.

“Lo yakin mau jalan terus sama Arai, Ri?” tanya Hafis dari belakang.

“Kenapa?” tanya Matari smabil menoleh dengan tatapan dingin.

Hafis cuma terdiam. Dia seperti ingin berbicara sesuatu, namun diurungkannya. Apalagi Beno tampak menyenggol Hafis untuk tak usah membicarakannya lagi. Praja yang menyadari ada sesuatu, akhirnya menjawab pertanyaan Matari.

“Yaaah, enggak sih, nggak papa, Ri. Kita kan cuma iseng tanya aja. Cowok lo tuh emang nggak demen selingkuh, tapi bener kata Ayla, dia harga dirinya tinggi banget. Nggak bisa ngaku ke orang lain kalo dirinya salah. Dia ngerasa bener terus. Nggak mau introspeksi diri. Apa nih yang kira-kira kurang dari hubungan kalian berdua. Meskipun dia sadar kekurangannya pu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status