Share

BIMA CEMBURU

BIMA CEMBURU

"Apakah kita harus pergi ke playground bersama atau kita harus di rumah saja tidur berguling-guling sambil menonton film?" usul Aruna. Bima menggelengkan kepalanya.

"Ibu aku merindukan Ayah Baik, bolehkah aku sekedar menelponnya? Hanya itu permintaan Bima," jawabnya.

Aruna hanya menghela nafasnya panjang, dia menatap wajah Bima. Wajah yang memang menduplikat seratus persen wajah Dion, bahkan dirinya hanya kebagian wataknya saja sedikit. Semua yanga da dalam Bima adalah Dion, seolah Tuhan hendak menunjukkan bahwa Bima adalah anak Dion yang tak bisa di sangkal.

Sebagai seorang Ibu, Aruna sadar jika Bima tak harusnya terlibat dalam pertengkarannya dengan Dion. Dia tak mungkin menghalangi anaknya untuk bertemu dengan sang Bapak. Rasanya akan egois sekali jika dia melakukan itu, karena dia sadar yang bermasalah di sini dirinya dan Dion sedangkan Bima adalah anak yang tak tahu apa-apa. Aruna tersenyum dan mengelus kepala Bima.

"Baiklah Ibu akan menelponkannya untukmu. Tapi Ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status