SEMUA BUKAN HANYA TENTANG PASANGAN!"Mengapa Ayah Baik ini tidak pandai sekali mengambil hati orang?" keluh Bima. Dion tersenyum penuh arti. Dia memang Bima kecil, memang benar-benar duplikatnya. "Kalau begitu Aruna kencan dengan siapa ya?" gumam Dion.Hari ini Aruna menghabiskan waktu dengan Arumi. Dia mendapatkan telpon Arumi yang menangis tersedu sedan. Dia tak mau menyalahkannya, karena tahu Arumi sangat mencintai Steven. Lalu tiba- tiba putus."Ck! Kau jangan menangis seperti itu, Arumi. Kau sudah tua, jadi kau tidak seharusnya bertingkah seperti cabe- cabean begini. Jangan membuatku menyesal karena mengangkat telepon darimu," keluh Aruna."Jika kau tidak datang, bukankah kau juga sendirian menghabiskan malammu. Kau harus bersyukur juga karena aku menghubungimu. Kita ini sama- sama harus saling mengasihani diri kita sendiri, kasihan sekali nasib kita sudah wanita tua tapi di permainkan oleh cinta," sahut Arumi meminum gelas sloki kosong."Arumi, sudah ku bilang Steven tidak mun
MISI MENGEJAR CINTA HARI PERTAMA."Dengarkan aku, Steven! Cepat atau lambat semua akan terjadi juga. Benar, Seruni adalah sebuah duri antara aku dan Aruna. Jadi jika duri ini tidak dicabut akhirnya kami akan sulit untuk bersama," kata Dion."Menurutmu kenapa wanita begitu aneh dan mudah berubah-ubah?" tanya Steven pada Dion.Bima hanya menyimak sambil melihat bergantian ke arah mereka. Dia hanya menghela nafasnya panjang, bukan tanpa alasan dia merasa saja mengapa orang dewasa itu aneh. Mereka sama- sama saling membutuhkan dan saling mencintai namun tidak mau mengakui."Beberapa hari lalu mereka masih baik-baik saja lalu tiba- tiba detik berikutnya dia bisa bilang putus. Tanpa alasan jadi langsung saja putus! Bagaimana bisa mereka melakukan itu? Bukankah itu tak masuk dalam logika, Pak Dion," keluh Steven."Lah kau jangan tanya hal itu padaku. Aku juga tak tahu, kau pikir aku sangat ahli dalam hal seprti itu? Kalau memang ahli pun aku tak akan melajang sampai detik ini," sahut Dion
MISI MENGEJAR CINTA KEDUA!Sesaat Aruna sampai di kantor dia melihat semua orang menatapnya sambil senyum- senyum sendiri melihatnya. Dia melihat ke arah badannya. Rasanya tak ada yang salah dengannya. Aruna masuk ke dalam ruangan, betapa terkejutnya dia melihat banyak buket bunga di ruangannya."HATTTCINGGGG!" Aruna langsung bersin.“Ahhhhh sialannnn! Hatcinggg! Hattciiingggg!!!!" aruna terus bersin.Aruna memang memiliki alergi serbuk bunga yang mengalami gejala yang mirip seperti pilek akibat paparan alergen. Meski begitu, ada beberapa perbedaan antara gejala alergi dengan gejala pilek. Alergi yang dikenal juga sebagai rhinitis alergi adalah salah satu jenis reaksi alergi yang muncul ketika serbuk sari atau tungau debu di udara masuk ke hidung dan mata. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan. Seorang bisa mengalami alergi ini ketika sistem kekebalan tubuhnya mengidentifikasi zat tidak berbahaya di udara sebagai zat berbahaya. Zat ini disebut alergen.Siste
MISI MENGEJAR CINTA TIGA"Bu Aruna! Ada paket untukmu," kata Mei mei masuk ke ruangannya."Paket? Terima kasih ya," ucap Aruna. Mei- Mei langsung menyerahkan paketan dalam box itu. Aruna segera membuka isinya berisi coffe dari star buck dengan cookies kesuakaan Aruna. Dia tersenyum namun seketika senyum itu luntur saat membuka cookiesnya. Di sana ada note kertas bertuliskan hal yang membuat senyum Aruna luntur."Minum dengan ini, maka kau akan menjadi manis. Bukan tanpa sebab karena minuman itu penuh dengan cintaku," gumam Aruna dalam hati. Bukannya tersanjung, justru Aruna jijik dengan ucapan itu. Tulisannya sangat berusaha untuk menunjukkan perhatian padanya, namun Aruna justru geli karena bukannya tersanjung justru itu adalah ungkapan narsistik paling tinggi. Entah bagaimana Dion bisa melakukan itu, sangat berlebihan dalam memperlakukannya. Di sisi lain, Dion sekarang menunggu dengan harap- harap cemas, bagaimana tidak padahal Dion dengan berani dan tid
MISI MENGEJAR CINTA PART EMPAT"Apa? Pak Indra rasanya cukup anda saja yang perlu untuk pergi dan wawancarai dengan majalah itu," kata Iding memotong pembicaraan Hendra."Menurut saya, anda sudah mewakili perusahaan. Kita tidak perlu orang lain. Jika anda butuh orang untuk membawakan tas atau menuangkan air biar saya saja yang ikut," usul Iding."Ck! Kau jangan berlebihan Iding!" tegur Pak Hendra.Ucapan itu membuat Iding langsung terdiam seketika. Aruna dan Arumi berpandangan sambil tertawa cekikan bersama. MEreka sangat puas melihat wajah Iding memerah malu di tegur saat mereka rapat bersama."Kau ini aneh sekali, kata jurnalis ini jelas- jelas akan mewawancarai tentang teknologi pemodelan rumah sakit jantung berlisensi ini. Selain itu juga dia bertanya-tanya banyak hal. Mulai dari bagaimana bisa kita membuat terobosan baru tentang pendidikan gizi makanan sebagai pendukung utamanya, selain pemodelan jantungnya. Pertanyaanku balik, apakah kita bisa menjelaskannya tanpa Aruna dan Ar
MISI MENGEJAR CINTA PART LIMA MEMANFAATKAN BIMA!"Pada akhirnya Bu Aruna mengenai hubunganmu dengan Pak Dion sepertinya kau harus membatasinya. Jangan melibatkan Pak Dion dalam acara rapat seperti ini sehingga membuat rapat tak terjalin dan keputusan tak bisa diambil secara adil. Saya rasa tingkah Pak Dion sangat berlebihan demi menunjukkan bentuk cintanya justru dia mengintimidasi Pak Hendra agar semua keinginanmu tercapai!" tegur Iding dengan senyum sinisnya."Aku hanya sekedar mengingatkanmu lagi di sini Ibu Aruna yang sok pintar dan terhormat. Kau adalah pimpinan wakil proyek ini di perusahaan kita. Jadi menurutku kau harus mengutamakan kemungkinan perusahaan. Kalau tidak jangan sampai kau salah ambil keputusan karena hanya sedang mengalami wanita ini dimabuk cinta. Llu akan bilang kami tidak menghormati keputusan wanita karena di belakangmu ada Pak Dion," sambung Iding dengan frontal."Ck! Pak Iding aku berbuat begini sebagai bentuk tanggung jawabku!" tegas Aruna.
MISI MENGEJAR CINTA PART ENAM!"Apakah kau tidak bisa memberikan nomor teleponmu langsung padanya? Mengapa sekarang justru aku yang kerepotan sendiri? Lihatlah sekarang jadinya, setiap kali Bima mencarimu dia harus meneleponku! Lalu aku harus menghubungimu, kita harus bertemu, baru kau dan dia bisa mengobrol. Menurutku ini adalah hal yang sama sekali tidak efisien dan membuanag waktu," keluh Rendi."Bagaimana boleh begitu, ini adalah perjanjianku dengan Bima. Bayangkan saja kalau Bima memiliki nomerku sendiri, tak akan asik," jelas Selly."Apa maksudmu?" tanya Rendi."Ck! Dasar tak peka. Bagaimana mungkin aku punya begitu banyak alasan untuk menemuimu kalau Bima memiliki nomerku. Dengan begini kan kau akan selalu mencariku," kata Selly dengan menyengir memandang wajah Rendi. Selly memang selalu punya cara dan tak kehabisan akal agar bisa selalu bersama Rendi. Dia kali ini berhasil memanfaatkan Bima dalam situasi dan kondisi terjepit seperti ini, membuat Bima be
MISI MENGEJAR CINTA PART TUJUH SAMPAI DI KEJAR LC! Selesai rapat Aruna keluar bersama Dion, mereka terkejut saat keluar melihat Hendi sedang merangkai bunga dalam gelas tinggi di meja kerja Aruna. Aruna hanya menghela nafasnya heran. Dia benar- benar harus ekstra sabar menghadapi Dion dan Hendi."Hehehe, Maaf Aruna. Aku sengaja masuk ke ruangamu tanpa permisi karena ingin membuatkan rangkaian bunga ini untukmu. Aku sengaja berjuang merebut seikat bunga dari mereka semua demi niat baikmu Pak Dion," ucap Hendi. Dion yang ada di belakang Aruna pun hanya mengacungkan jempol tangannya."Jadi aku tak mau niat Pak Dion sia- sia. Arunam aku pamit pergi keluar dulu ya," sambung Hendi langsung pergi meninggalkan Dion dan Aruna. Aruna pun menggelengkan kepalanya. Dia duduk di ruang kerjanya, dia sekarang menatap Dion, begitupun dengan Dion menatap Aruna. Mereka saling bertatapan. Lalu serempak mereka mengatakan."Kau!" kata Dion dan Aruna bersamaan."Kau dulu," perint