Share

PRAHARA CINTA!

PRAHARA CINTA!

"Apakah kau tak sadar semua yang kau katakan itu, kriteria lelaki idamanmu, semua ada pada diriku. Bukankah aku sosok laki-laki yang bisa menjadi pasangnmu? Kenapa kau harus mencari lagi? Bukankah pria yang kau cari selama ini ada di hadapanmu?" tanya Rendy dengan wajah yang serius.

"Ck! Mas Rendi, apakah kau mau aku siram dengan air kopi ini! Mengapa kau begitu tega menggodaku seperti itu. Apakah kau tak sadar jika adikmu ini benar- benar sakit hati dan galau karena baru saja patah hati? Kau tega menggodaku begini," protes Aruna.

"Hahaha," sahut Rendi tersenyum kecut sambil berbalik arah dan tersenyum getir.

Rendi menghela nafasnya panjang, dia menyadari sekarang bahwa dia benar- benar tak memiliki kesan lain selain kakak. Rendi menghela nafasnya panjang sambil mencengkram pagar besi yang ada di sekitar balkon taman milik Aruna.

"Aruna," panggil Rendi.

"Ya," jawab Aruna.

"Bagaimana jika aku serius dengan semua ucapanku tadi?" tanya Rendi.

"Maksudnya?" sahut Aruna men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status