Share

426. MEMORI PENDAR PUTIH #13

Kini terjawab sudah mengapa kondisi Bibi terus menurun.

Ibu menolak bicara pada semua orang. Kara, Ayah, atau siapa pun. Banyak yang mencoba mengajaknya bicara setelah dia menjadi satu-satunya orang yang tak ada di padang rumput ketika pengumuman itu, tetapi Ibu selalu menghindar cukup baik, terutama karena ketika tersenyum, Ibu bisa menghipnotis siapa pun. Ibu hanya bicara pada Bibi, dan itu untuk memberinya selamat. Tidak ada maksud lain. Tidak ada kata-kata lain, murni hanya itu. Ibu tersenyum, mengharapkan yang terbaik bagi dia dan calon anaknya, dan Bibi tersenyum membalasnya.

“Kau tetap menemaniku, kan?” tanya Bibi.

“Iya.” Ibu tidak punya jawaban bagus selain itu.

Sejak saat itu, Bibi tak lagi tinggal di gerha Ibu. Bibi resmi tinggal di gubuk.

Pada akhirnya, hari pernikahan tiba.

Hari yang dinanti-nanti meski mereka dibombardir peperangan. Ibu hadir—tentu saja. Dia menepati janji dengan melihat Bibi yang s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status