Share

418. MEMORI PENDAR PUTIH #5

Ibu sedang mencuci sayur ketika Bibi bercerita dengan muram.

“Dia sudah berkhianat,” gumam Bibi. “Kita tahu dia hilang, kan? Kemarin aku bertemu dengannya. Baik-baik saja—benar-benar tidak seperti yang selalu kita cemaskan. Dia mengacungkan pedang padaku, dan—dia tidak sedang dipengaruhi. Saat pedang kami bertemu, dia mengucap kekecewaannya, lalu mengajakku ikut ke sisi lain bersamanya. Katanya kami bisa lebih bahagia di sisi lain.”

Ibu masih mencuci sayur. Satu ember. Dan membelakangi Bibi, sehingga Ibu tidak benar-benar melihat ekspresi Bibi. Ibu hanya diam, tidak berkomentar apa pun. Bibi semakin gelisah, menggerakkan jemarinya dengan tidak nyaman.

“Meri, aku membunuhnya,” ujar Bibi.

“Kalau begitu, baguslah,” kata Ibu, langsung.

“Apa?”

Ibu akhirnya beranjak dari bak pencucian, mengelap tangannya, mendekati Bibi yang sedang duduk di balik meja dapur. “Dia masa la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status