Share

419. MEMORI PENDAR PUTIH #6

Di markas tim kombat—yang ada di tengah hutan—Bibi tengah menarget papan panahan ketika Ayahku berdiri di pagar. Ayah tidak lagi basa-basi.

“Kau bermasalah dengan Meri?”

“Bukannya bagus?” sahut Bibi. “Kau punya bahan obrolan dengannya.”

“Aku selalu tidak suka saat kau mengalihkan pembicaraan begini, kulempar bumerang kalau kau masih menghindar. Minta maaf padanya.”

“Bukannya kau mau misi?” tanya Bibi.

Dan Ayah benar-benar melempar bumerang pada Bibi—yang bisa dihindari Bibi cukup mudah. Bibi melompat ke samping, baru akhirnya menoleh dengan aura penuh tuntutan. “Untuk apa itu? Kau sungguhan?”

“Kau yang kebanyakan bercanda. Aku serius sejak awal.”

“Aku juga serius tanya padamu. Kau mau misi?”

“Kau iri, kan? Kau mau ambil posisiku?”

“Bisakah kau berhenti membalasku dengan emosi seperti itu? Cu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status