Share

399. SERANGAN MALAM #7

Kening kami masih saling bertemu—entah berapa lama.

Napas Lavi lumayan diburu. Semestinya dia minum empon-empon, tetapi tak ada yang bergerak di antara kami. Dia hanya bergumam pelan, “Forlan.” Hanya menyebut nama dan tidak bergerak. Perlahan, aku memberinya energi.

Ketenangan juga kembali ke dadaku. Kuputuskan merasakan sekitar.

Kosong. Tidak ada apa-apa. Celah lubang yang sangat luas.

“Lavi, kau harus minum,” kataku.

“...di mana?”

“Kita pikirkan itu nanti. Kau harus minum.” Aku meraih milikku karena dia terlalu lama. Meski kegelapan menguasai sekitar, aku tahu letak pasti bibirnya, jadi aku mengarahkan mulut botol ke sana. Dia mengangguk, meneguknya perlahan.

Energinya kembali sangat cepat. Dia mulai segar.

Dan dia mencengkeram tubuhku, menahan muntah. “HOEK!”

“Oke,” kataku, “jangan muntah di punggungku.”.

Aku bisa merasaka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status