Share

393. SERANGAN MALAM #1

Dua hari sebelum keberangkatan, malamnya Lavi tertidur di gerhaku. Saat itu memang tengah malam dan dia sudah meladeni permainan Fal sepanjang hari—mulai dari kejar-kejaran, bermain tanah, atau apa pun. Wajar dia kelelahan.

“Tidakkah dia tahu aku bisa menyerangnya kalau ketiduran di sini?” kataku, mengangkatnya ke kamar. “Manis sekali dia saat tidur.”

“Itu hal paling tabu yang harus diucapkan di depan adik,” kata Reila.

Namun, aku tidak melakukan hal tabu seperti yang dipikirkan Reila. Hanya menyelimuti Lavi, lalu kembali duduk di sofa ruang tengah, menghabiskan kentang goreng yang dibuat Lavi. Sudah dingin—tentu saja—tetapi rasanya masih enak.

“Tidak tidur?” tanyaku.

“Belum mengantuk,” jawab Reila, melamun.

“Lebih baik tidur daripada melamun.”

“Lebih baik taruh piring itu di sini, aku juga mau.”

Dia menyantap kentang sembari m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status