Share

395. SERANGAN MALAM #3

Lokasi keluar kami tidak strategis. Kami di perbukitan penuh jurang terjal.

Namun, Kara bersama kami—yang secara teknis, tidak mengizinkan kami terjun ke bawah. Tiba-tiba saja kami sudah berlari di ketinggian, melintasi batang pohon tinggi seolah-olah udara bisa dipijak. Awalnya aku terkejut—kupikir dalam detik kesepuluh aku melompat ke alam liar, aku benar-benar akan terjun ke dasar jurang yang terjal—dan, secara teknis, aku dan Dalton sudah di udara ketika mereka masih di belakang. Kara langsung bertindak cepat, sehingga tiba-tiba aku berhasil berpijak pada udara, terkejut—mataku juga langsung mengedarkan pandangan—Dalton ternyata bernasib serupa. Bedanya, dia sampai tersungkur. Dia mengerang di belakang, mengusap kepalanya yang terbentur. “Sial, tidak keren sama sekali.”

“Maju,” ujar Elton, di atas kami, berlari di udara bersama yang lain.

Lavi sempat berhenti, berdiri di udara ketika yang lain tetap berla

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status