Share

306. PERBATASAN #3

“Dibilang Perbatasan, sebenarnya tempat ini juga sudah di dunia roh,” jelas Bibi. “Pelindung mungkin lebih tepat disebut perbatasan.”

Kami duduk di bilik kantor.

Di tempat aneh itu juga ada sebuah bangunan mirip istana. Bibi mengajakku masuk ke sana, mendapati lebih banyak makhluk aneh yang tidak pernah kulihat. Aku melihat kakek cebol yang membuatku teringat dengan kengerian vila monster, tetapi begitu kusadari dia agak berbeda. Dibilang kakek, mereka lebih seperti orang kerdil yang punya kulit seperti kadal. Entah, aku tidak tahu cara mendeskripsikan itu, tetapi Bibi bilang, “Mereka roh alam. Peri pohon. Kalau yang mengelilingimu ini—” Bibi menunjuk peri-peri berwarna-warni yang mengelilingiku. “Peri bunga.”

“Peri bunga?”

[“Kau merawatku di pondok. Lupa? Aku pendampingmu.”]

“Eh begitu? Anda bisa bahasa manusia?” tanyaku, entah bagaimana.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status