Share

274. CITRA SATU DETIK #2

Kami bertemu lagi dengan Elka. Dia bertanya tempat kami bermalam.

Kara bilang, “Aku bersama Jenderal, Nak.”

Kubilang, “Klinik.”

Di ruang tunggu klinik, tentu saja ada Isha dan Tara. Dokter Gelda tidak ada di mana-mana, tetapi sebagai gantinya, Mika di sana. Mereka sedang bercanda saat tiba-tiba aku membuka pintu klinik.

“Loh, Forlan?” sapa Mika. “Melanggar jam malam?”

“Tadi minta keringanan,” Tara yang menjawab. “Sudah selesai sama Kara?”

“Sudah.”

“Air mukamu kusut juga,” komentar Isha. “Mau tidur? Ada Elton.”

“Ada Elton?” Aku tidak tahu mengapa terkejut. “Aku sudah tidur agak lama siang tadi. Setidaknya, sampai Fal menjerit di telingaku. Kenapa Mika di sini?”

“Tidak boleh, ya?”

“Cuma bertanya. Biasanya tidak di sini.”

“Kabur dari Dhiena,” akunya jujur. “Aku capek buat baju. Mengobrol waktu tengah malam bisa membuatmu lebih jujur. Ayo ngobrol.”

Aku duduk di dekat mereka. “Tidak capek waktu sarapan nanti?”

“Tentu saja capek. Tapi sudahlah. Pikir nanti saja.”

“Ada kejadian?” tanya Isha,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status