Share

281. DUA SISI KOIN #1

Kebenaran bodohnya: alih-alih Fal yang tertidur lebih dulu, aku yang lebih dulu bermimpi ketika tengah menyugar rambut Fal.

Dalam mimpi itu, untuk paruh pertama, aku tidak sadar sedang bermimpi.

Aku sedang berlari di hutan. Sangat kencang, seperti seumur hidupku ada di ujung tanduk bila tidak berlari secepat itu. Kemudian tanganku terayun. Sesuatu tiba-tiba terpancar. Udara menyemburkan darah. Baru kusadari setelah ada monster meriak begitu saja dari alam liar—pedang baru menebas seekor monster.

Pedang perunggu di tanganku. Pedang yang hanya bisa menyerang monster.

Kemudian aku melompat. Sangat tinggi. Sampai tanganku mampu langsung meraih ranting raksasa. Tubuhku berputar sembari bergelantungan, menghadap ke arah lariku. Dari sana, pemandangan baru bisa terlihat.

Hutan.

Lebih tepatnya, lima meter di depanku masih hutan.

Namun, lima meter setelahnya, itu bukan lagi hutan. Itu kegelapan. Ada satu orang di sana. Jarak yang sangat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status