Share

205. PANDORA #3

Penglihatan berikutnya, aku ada di halaman belakang rumah.

Halaman belakang sebenarnya tidak bisa disebut halaman belakang. Tidak ada langit terlihat. Kalau pun ada langit, hanya gedung-gedung raksasa dan langit yang mirip kubah. Sesuatu seperti membungkus wilayah ini dengan tanah.

Namun, sejauh yang kulihat, halaman belakang ini tetaplah milik Ibu.

Masih ada bunga-bunga hias, meski tak terlihat segar seperti di ladang. Ada beberapa bunga yang justru mekar seolah tidak peduli pada matahari. Rumah kami cukup berdempetan dengan rumah sebelah, sehingga halaman belakang tidak terasa lapang seperti halaman belakang di Padang Anushka. Halaman belakang kami agak terasa sempit karena dikelilingi pagar tinggi dan sulur tumbuhan alami.

Ibu terlihat di selasar, duduk bersama Reila, mengaduk minuman dingin—melihat ke halaman belakang. Reila menggenggam boneka.

Sementara aku, bermain lempar tangkap bola bersama Ayah di kejauhan.

Ayah bilang, &ldquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status