Share

149. PEDANG #1

Patroli berakhir cukup mengerikan.

Kami menyusuri jalan setapak menuju markas tim penyerang, yang—jujur, benar-benar menyeramkan karena sangat gelap, layaknya tenggelam ke kedalaman hutan tak berujung—bahkan ketika kami sampai, melihat bangunan tim penyerang yang sunyi, rasanya seperti dihantui sesuatu. Di antara kami tidak ada yang begitu yakin dengan konsep hantu, terutama Dalton yang terlalu sering di alam liar, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa suasana di sekitar markas tim penyerang terkesan jauh lebih mencekam dibanding kegelapan mana pun. Bayangan hitam di sekitar gedung seperti bisa menelan kami habis-habis, menyerap suara kami yang menjerit minta tolong dan lenyap tanpa bisa ditemukan lagi. Barangkali hal beruntung yang terjadi saat itu: tak ada bulan, hanya bintang. Aku punya gagasan bila bulan tetap bersinar, nuansa bangunan itu akan jauh lebih mencekam.

“Kami kehilangan jejak sampai di sini,” kata Elka, dan saat itu bahkan baru tana

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status