Share

155. BUNGA #3

Aku bilang pada Fal tidak mau pergi ke mana-mana, tidak mau lihat siapa-siapa, hanya ingin menyendiri di tempat ini, jadi bila Fal bosan, dia boleh beranjak kapan pun karena mungkin aku juga tidak punya niat bermain. Kuputuskan duduk di halaman belakang Gerha Lavi, duduk di tempat yang selalu kutempati saat kami berbincang, dan meninggalkan seberkas sorot pandang ke kursi kosong.

Fal sempat berlari keluar, entah apa yang dia lakukan.

Dan dia kembali membawa dua mangkuk es krim. Lumayan cepat, langsung mengambil kursi yang kutatap kosong. “Dari Layla,” katanya.

Aku masih terlalu bodoh untuk menanggapi Fal.

Jadi, Fal menepuk tangan, lumayan keras, membuat lamunanku pecah, dan segera menemukan Fal. “Oh, Fal, apa?”

“Es krim dari Layla,” katanya, menyodorkan satu mangkuk.

“Layla? Oh. Layla.” Aku mengangguk-angguk. “Kupikir dia marah.”

“Katanya Forlan belum makan sejak pagi.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status