Share

153. BUNGA #1

Sulit menggapai kesadaran, tetapi aku terbangun.

Ruangan besi. Aku terduduk di kursi, tubuhku terikat, tanganku di belakang, tidak bisa bergerak, tampaknya juga terikat kuat. Tidak ada apa pun, bahkan sekadar debu. Hanya ada besi di mana-mana. Tidak ada jendela, hanya satu pintu besi.

Aku tahu apa yang terjadi. Maka ketika kesadaranku sungguhan kembali, aku hanya terdiam, menatap pintu besi seperti memikirkan dengan apa pintu besi itu harus kuhancurkan. Tidak ada senjata. Hanya dengan kemampuan.

Namun, begitu berhasil memutuskan sesuatu, pintu besi itu terbuka.

Tepat di depan mataku, langsung memperlihatkan Dalton.

Tampaknya dia sudah dengar apa yang terjadi. Aku tahu dia tertidur ketika aku mengamuk di luar sana. Barangkali Haswin dan Yasha juga tengah tidur, jadi satu-satunya yang mengerti kejadian itu hanya mereka yang bukan tim patroli. Raut Dalton terkesan penuh arti, tetapi seperti berusaha mengerti apa yang terjadi.

Dia hanya bertanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status