Share

104. ANCAMAN #1

Gagasan yang kupikirkan tentang patroli: aku duduk di pondok perbatasan, menemani Mister dalam kesunyian malam perbatasan Padang Anushka.

Namun, di pondok perbatasan yang berukuran kecil—seperti saung tengah sawah, sudah ada Mister, Kara, dan Aaron yang bermain kartu.

“Oh, Forlan!” seru Kara menyambutku. “Patroli?”

Aku tidak menjawab, hanya mengangguk.

Aku tidak masalah dengan Kara. Justru masuk akal kalau Kara terus terjaga sepanjang hari. Sebagai satu-satunya dewan pemilik kemampuan yang berinteraksi tanpa henti dengan penghuni, dia harus paling waspada dari dewan yang tersisa. Itu cukup terlihat dari kelelahan yang berusaha disembunyikan Kara. Hanya saja, sosok Aaron di sisinya, membuat aura waspadaku memancar lebih dari yang kupikirkan.

Tampaknya Kara menyadari itu.

“Duduk di sampingku, Nak.”

“Aku tidak pernah lihat Aaron sejak misi pertamaku,” kataku.

Namun, Aaron tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status