Share

108. ANCAMAN #5

Waktu tidurku semakin kacau. Kuputuskan ke klinik setelah Anggara.

Tidak ada siapa-siapa. Lampu depan klinik selalu menyala—dan terang—jadi klinik tidak diizinkan memiliki suasana mencekam meski pohon-pohon pinus mengelilinginya dengan kelembapan. Ruangan pertama klinik seperti ruang tunggu, dilanjutkan dengan ruang perawatan khusus. Ketika ada yang terluka, Isha biasanya siap menangani, memberi vonis—yang jika cukup parah, akan segera menyarankan istirahat di ruangan dalam. Dan aku, langganan. Pertama, misi selalu membawaku menjadi orang yang punya luka paling banyak. Kedua, tim penyerang punya latihan kelewat brutal—hanya karena Lavi punya perasaan khusus padamu bukan berarti dia melembut. Dia bakal semakin brutal sembari tertawa bahagia.

Aku berharap menemukan Fal tidur di klinik, tetapi yang kudapatkan justru orang yang sepemikiran denganku.

“Tidak bisa tidur?” sambut Isha, melihatku masuk.

“Ada Fal?” ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status