Share

109. MARKAS #1

Aku ingat Lavi pernah mengatakan hal mencurigakan beberapa hari setelah misi penyelidikan. Setelah dia terbebas dari larangan Isha dan Dokter Gelda—saat kakinya masih pincang, dia dilarang keras berkeliaran. Aku tidak paham mengapa larangannya jauh lebih berat dari yang lain, tetapi Dokter Gelda sampai mengancam akan mengurung Lavi, jadi kupikirkan kalau di masa lalu, Lavi bukan orang yang mau berdiam demi perawatan. Dia pasti melakukan hal idiot.

Maka setelah sukses meyakinkan Isha dan Dokter Gelda kalau dia lumayan mampu melompat tinggi, mendatangkan gemuruh bahkan kilat, akhirnya dia lepas dari beban kurungan rumah. Dia langsung memeluk Isha, yang aku yakin beberapa hari terakhir sudah mengurungnya—secara tidak langsung.

“Dengar, Forlan. Kalau mau menikmati danau, pastikan juga bawa dayung,” peringat Dokter Gelda. “Dayung takkan memenuhi ruang kalian di kano.”

“Maaf, Dok. Itu impulsif,” kataku, mewakili Lavi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status