Share

NAMANYA GENDHIS!

NAMANYA GENDHIS!

Rio melajukan mobil sampai ke rumah. Mereka terlihat Farhat sedang berlarian di depan rumah bersama Mulki. Mereka pun segera turun.

"Bantu Mbak, Dek. Bantu untuk menurunkan belanja," perintah Sifa.

"Anak Sholeh, salim Abi dulu," perintahnya.

"Farhat," panggil Rio.

Farhat hanya menghampiri Rio tanpa senyuman, tanpa pelukan, atau dengan ekspresi bahagia, wajah dan sikapnya datar saja. Dia menyalami Abinya lalu memilih membantu pamannya untuk menurunkan barang bawaan belanjaannya.

"Farhat, Abi tadi membelikanmu banyak makanan dengan kesukaanmu, Nak," kata Rio. Farhat hanya menganggukkaan kepala.

"Terima kasih, Bi," kata Farhat.

Mereka pun bergotong-royong membawa semua belanjaan. Humaira terlihat anteng di dalam ayunannya.

"Sudah kau beri susu, Dek?" tanya Sifa.

"Sudah tadi sudah minum susu, Mbak. Baru saja setelah memberi susu, sudah aku gendong juga, sudah aku sendawakan," terang Mulki.

"Wah kau sudah pantas ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status