Share

Bab 57

Meskipun Florence tidak melihat ke arah Alaric, dia bisa merasakan tatapan tajam pria itu. Anehnya, dia menjadi berani karena ditatap seperti itu.

Wajah mungilnya memerah, Florence menjawab dengan tenang, "Nggak."

"Benarkah?"

Anthony memandang Alaric. "Kalau begitu pasti ekspresi Kak Al yang terlalu seram sehingga Flo nggak berani duduk di sebelahmu."

Alaric menatap wajah Florence dengan dingin. Dia memainkan gelas anggur sembari berujar, "Dia berani menganggap kata-kataku sebagai angin berlalu, bagaimana mungkin takut padaku?"

Nada suaranya jelas terdengar dingin.

Mata Florence berkedip. Dia tahu bahwa Alaric berbicara tentang Florence yang tidak mengantar dokumen kepada pria itu hari ini. Melihat raut dingin Alaric, dia jelas marah.

"Florence, kamu menganggap kata-kata apa dari Kak Al sebagai angin berlalu?"

Anthony mengulang dengan ekspresi penasaran.

Pria dan wanita yang ada di seberang juga memandang Florence dengan rasa ingin tahu, seolah seseorang menganggap kata-kata Alaric seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status