Share

92. Aku Pergi

Happy Reading

*****

Tari dan si bungsu menjerit histeris ketika sebuah boneka yang bersimbah darah keluar dari dalam kotak. Kepala boneka hampir putus dengan pisau yang menancap pada perut. Sang pengirim mengibaratkan boneka tersebut adalah Tari.

Si gadis tanpa sadar memeluk Andrian erat termasuk Akmal. Sungguh kado yang dikirimkan itu sangat menyeramkan. Mendengar suara teriakan yang menggema, Febi dan Shalwa berlari pada Ayah mereka.

"Ayah, Tante Tari kenapa?" tanya Febi.

Matanya melotot saat melihat boneka itu. "Boneka siapa ini?"

Andrian tak lagi peduli dengan pertanyaan putrinya. "Kak, panggilkan satpam!" perintahnya. Dia terlalu takut dengan reaksi sang pujaan dan juga si bungsu.

"Tenanglah, Tar. Aku pasti akan mencari tahu siapa pengirim kado itu. Berani sekali dia melakukannya." Andrian mengusap punggung gadis itu. Tak ada niat lain kecuali ingin menenangkan sang pujaan.

Tergopoh penjaga rumah Andrian menghadap. Lelaki paruh baya itu tidak tahu-menahu dengan hadiah yang diteri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status