Share

97. Sabar Menemukanmu

Happy Reading

*****

Andrian mulai bingung harus menjawab apa untuk pertanyaan Febi dan Shalwa. Dari mana dua gadis kecil itu tahu jika Tari pergi meninggalkannya dan anak-anak.

"Ayah, kenapa bohong," kata Shalwa. Sudah seperti orang dewasa saja tingkahnya. Tangan yang masih menyilang di depan dada dengan mata membulat sempurna. Tak ada senyum, raut mukanya tegang.

"Ayah mandi dulu dan salat. Setelah itu, baru ayah ceritakan semuanya. Kalian sudah salat belum?" tanya Andrian berusaha mengalihkan pertanyaan dua buah hatinya.

"Sudah, Yah," jawab si bungsu.

"Ayah jangan bohong. Harus ceritakan apa yang terjadi. Kami tidak mau kehilangan Tante Tari seperti kami kehilangan Bunda." Febi menyentuh ujung kelopak mata dengan jari telunjuk. Entah mengapa, air matanya mulai turun.

"Siap. Tunggu Ayah di ruang tengah saja. Setelah itu kita makan terlebih dahulu."

Bernapas lega, Andrian masuk ke kamar. Melemparkan tas yang dibawa ke ranjang dengan sembarangan. Duduk di tepi ranjang dengan memejamka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status