Share

99. Titik Terang

Happy Reading

*****

"Baik, Bu. Kalau Mas ketemu sama Tari tak sampaikan pesannya Ibu. Mas, tutup dulu telponnya, ya."

"Ya, sudah. Sampaikan salam ibu sama istrimu. Jangan lupa pesen yang tadi kalau ketemu adikmu." Panggilan pun terputus setelah mereka mengucap dan membalas salam.

Aminah meletakkan ponselnya pada meja. Lalu memijit pelipisnya pelan. Bagaimana bisa lelaki yang berstatus suami orang bisa mencintai putrinya. Pantas jika Tari kemudian menghilang.

"Haruskah aku menghubungi ayahnya? Ah, lebih baik tidak usah. Lelaki itu pasti tidak akan pernah peduli dengan keadaan dan keberadaan anak-anaknya," kata Aminah berbicara sendirian.

Sementara itu, Tari yang baru saja menyelesaikan makan malam mendapat telepon dari saudara laki-lakinya. "Ya, Mas," jawab si gadis.

"Bosmu sudah datang menemui Ibu. Sebaiknya kamu telpon beliau sebelum Ibu berpikir yang tidak-tidak."

"Ya, Mas. Nanti saja telponnya. Aku masih harus membereskan semua baju dan yang lainnya biar cepet bisa istirahat."

"Y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status