Share

57. Fitnah Kejam

Happy Reading

*****

Demi meredakan ketegangan dan emosinya, Andrian meminum jus yang tinggal separuh. Rasa dingin mulai menjalar ke kerongkongan. Memejamkan mata sebentar, si bos menatap dua rekan kerjanya.

"Sebelumnya saya minta maaf, Pak. Saya nggak bisa berlama-lama pada jamuan kali ini. Saya pamit terlebih dahulu karena ada pekerjaan yang harus segera ditangani," ucap Andrian pada kedua rekan kerjanya.

Salah satu dari kedua rekan itu langsung menjawab. "Silakan, Pak. Sepertinya mendesak sekali? Saya lihat Pak Andri dari tadi tidak tenang. Tidak masalah meninggalkan kami berdua. Setelah ini, kami juga akan kembali ke kantor."

"Duluan saja, Pak Andri," sahut yang lain.

Cukup bersyukur karena memiliki rekan kerja yang pengertian seperti dia orang ini. Si bos berdiri dan berkata, "Iya, sangat mendesak sekali, Pak." Andrian menjabat kedua tangan rekan kerjanya bergantian.

Setelahnya, dia dan Tari segera meninggalkan restoran. Langkah kaki Andrian begitu tergesa untuk mencapai parki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status