Share

64. Tegas

Happy Reading

*****

"Jika nggak mau disamakan. Maka, perbaiki sikapmu. Kamu pasti lagi telponan sama cowok. Iya, kan?" Andrian tak kalah tajam menatap sang sekretaris.

Tari berdiri dengan cepat dia menyambar tasnya. "Susah ngomong sama Bapak. Bawaannya curiga terus. Mau meeting tepat waktu atau terus berdebat dengan hal-hal tidak penting seperti sekarang?" tanyanya. Si gadis sudah membuka pintu dan bersiap untuk keluar.

Berjalan beriringan dengan sang gadis pujaan, Andrian terus menatap Tari. Gadis itu sama sekali tidak peduli bahwa bosnya tengah dilanda rasa cemburu. Sangat jarang Tari lupa jadwal meeting si bos seperti tadi.

Pasti orang yang menelepon Tari adalah orang spesial hingga bisa mengalihkan fokusnya saat bekerja. Andrian mendahului si gadis karena terbakar cemburu oleh pikirannya sendiri.

'Awas saja jika sampai aku tahu cowok yang berani mendekatimu. Aku akan but dia jauh darimu. Lagian kenapa, sih, Tar. Kamu nggak mau nerima lamaranku. Kamu dan Nina sudah sangat rukun, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status