Share

Bab 93: Ketegangan yang Tak Terelakkan

Malam itu, Wulan duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Dimas baru saja pulang kerja dan sedang mandi di kamar. Seperti biasa, Wulan menyiapkan makan malam sederhana untuk mereka berdua. Suasana rumah tampak tenang, namun di balik ketenangan itu, Wulan merasakan ada sesuatu yang aneh. Nada masih di luar, dan Bu Ratih ada di kamarnya sendiri. 

Setelah beberapa saat, Dimas turun dari kamar mandi dengan wajah segar. Ia duduk di samping Wulan, meraih remote televisi, dan mulai mencari saluran yang menarik. Wulan menoleh padanya dan tersenyum. “Gimana kerjaan di kantor, Mas?”

Dimas menghela napas panjang. “Cukup melelahkan, tapi semua berjalan lancar. Tadi aku ketemu dengan Pak Arif, dia banyak kasih masukan tentang proyek baru kita.”

Wulan mendengarkan dengan penuh perhatian, berusaha untuk tetap fokus pada suaminya, meskipun pikirannya terus berkecamuk tentang hubungan mereka dan bagaimana caranya untuk tetap tegar menghadapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status