Share

Bab 96: Pencarian Kebenaran

Pagi datang dengan sinar matahari yang menembus tirai jendela, menciptakan pola cahaya yang indah di lantai kamar. Dimas terbangun dengan perasaan campur aduk. Tidur semalam tidak memberinya jawaban, justru menambah kegelisahan di dalam hatinya. Ia berusaha untuk tidak memikirkan pesan yang telah dikirimkan kepada temannya, tetapi pikiran itu terus menghantuinya, seperti bayangan gelap yang tak bisa dihindari.

Setelah beberapa saat merenung, Dimas memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur dan melakukan rutinitas pagi. Ia merapikan tempat tidur dan berjalan menuju dapur, di mana aroma sarapan mulai menyebar. Wulan sudah berada di sana, mempersiapkan omelet dan menggoreng beberapa potong roti. Saat Dimas memasuki ruangan, senyum Wulan menyambutnya, seolah-olah mencoba untuk menciptakan suasana ceria di tengah ketegangan yang menyelimuti mereka.

“Selamat pagi, Mas. Mau sarapan apa?” tanya Wulan dengan nada ceria, berusaha menunjukkan ketenangan.

Dimas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status