Share

Bab 29: Retakan yang Mulai Terlihat

Pagi hari di rumah keluarga Setyo masih berjalan seperti biasa. Rutinitas yang Wulan jalani setiap hari semakin terasa menyesakkan, tetapi ia tetap menjalani semuanya tanpa keluhan. Bagaimanapun juga, ia tahu bahwa ia harus kuat, setidaknya sampai ia menemukan waktu yang tepat untuk bertindak. Kekuatan dalam dirinya semakin menguat setiap kali ia bertahan dari sikap dingin keluarga Dimas, yang tampak semakin hari semakin nyata, meskipun mereka masih menyembunyikannya di hadapan Dimas.

Di meja makan, Dimas duduk sambil menikmati sarapan yang sudah disiapkan Wulan. Ia terlihat begitu santai, tanpa menyadari betapa tegangnya hubungan antara Wulan dan keluarganya. Dimas tersenyum hangat kepada istrinya, mengucapkan terima kasih atas sarapan lezat yang disiapkan dengan penuh perhatian.

"Aku benar-benar beruntung punya istri sebaik kamu, Wulan," ujar Dimas sembari menggenggam tangan Wulan.

Wulan tersenyum tipis, menyembunyikan kegetiran yang mulai menumpuk dalam hatin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status