Beranda / Pernikahan / Sekeping Hati yang Bertahan / Bab 113: Bayang-bayang Keraguan

Share

Bab 113: Bayang-bayang Keraguan

Kehidupan kembali berputar pada rutinitas yang biasa. Dimas semakin tenggelam dalam pekerjaannya, dan Wulan, meskipun berusaha keras untuk melanjutkan perannya sebagai istri yang setia dan ibu rumah tangga yang baik, tidak bisa menghilangkan rasa hampa yang menggelayut di hatinya. Setiap hari terasa sama, dan meskipun Dimas tampak tidak berubah, perasaan Wulan terhadap suaminya mulai bergeser.

Pagi itu, seperti biasa, Wulan mengantar Dimas ke pintu sebelum suaminya berangkat kerja. Senyum Dimas terlihat tulus seperti biasanya, tapi Wulan tidak bisa mengabaikan perasaan dingin yang merayapi hatinya.

“Jaga diri ya, Sayang. Aku akan pulang agak terlambat malam ini, ada rapat penting di kantor,” kata Dimas sambil mengecup kening Wulan.

Wulan mengangguk dan membalas senyuman Dimas dengan lembut. “Aku akan menunggu di rumah, Mas.”

Dimas berlalu, meninggalkan Wulan berdiri di pintu dengan tatapan kosong. Setelah mobil Dimas menghilang di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status