Share

233). Perjodohan Damar dan Alula

***

"Nasi gorengnya agak pedas ya, Mas."

"Nanti sakit perut."

"Enggak kok, kalau nasi goreng itu enggak sakit perut."

"Ya udah, nanti aku telepon lagi."

"Iya, Mas."

Duduk di kursi yang berada di pinggir kolam renang, Aludra menutup sambungan teleponnya dengan Arka yang sekarang sedang berada di luar.

Usai maghrib—setelah beberapa hari tak menginginkan sesuatu, Aludra kembali meminta Arka membelikannya makanan. Bukan makanan aneh, yang dia minta hanyalah nasi goreng yang biasa dibelikan Damar.

Tentunya harus pedas agar persis dengan yang diberikan Damar.

"Mas Arka, makin sayang deh," gumam Aludra pelan.

Memegang ponselnya, dia sedikit tersentak ketika benda pipih itu kembali bergetar. Memandang layar, di sana nama sang papa terpampang.

"Halo, Pa," sama Aludra setelah menjawab panggilan dari Dewa. "Oh ya, Papa udah sampe mana? Kok bisa telepon?"

"Transit dulu, Ra," kata Dewa. "Kamu lagi apa?"

"Duduk di pinggir kolam, Pa."

"Awas jatuh!" seru Dewa dengan segera—membuat Aludra terkekeh kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
sayangku sayangku ndas mu kui, salah orang woii, ini mah aludra bukan alula... ......
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
wah, si marvel nih yang dateng... ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status