Share

210). Damar Menggoda

***

"Ya udah aku pulang dulu ya, Ra. Hati-hati di rumah. Kalau ada apa-apa, panggil Arka. Dia gak nyaut, dobrak pintunya."

Aludra terkekeh. Selalu saja. Di balik ucapan serius, Damar pasti selalu menyelipkan guyonan receh yang selalu berhasil membuatnya tertawa.

"Iya, tapi aku enggak bisa dobrak kamar, Damar. Enggak kuat," kata Aludra.

"Nyuruh satpam dong, Ra."

"Oh, oke deh," kata Aludra. "Sekarang kamu mau langsung ke mana? Pulang apa ke mana?"

"Rumah sakit dulu, Ra. Mau jenguk Papa," ucap Damar.

"Oh oke, hati-hati di jalan ya, Dam."

"Siap."

Tak bisa berlama-lama, setelah makan malam selesai lalu mengobrol sebentar, Damar terpaksa berpamitan pada Aludra karena dia harus segera menemui sang Papa yang dijaga mamanya di rumah sakit lalu setelah itu pulang untuk mengerjakan beberapa dokumen yang belum selesai dikerjakan di kantor.

Sungguh, Damar merasa menjadi orang sibuk, sekarang.

Meninggalkan rumah Aludra, Damar langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit Sentosa—tempat sang Papa d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
pasti Arsya mau kn ya
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
ciee damar n arsya
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
bayangin capek nya jadi damar ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status