Share

Bab 38. Makanan kampung

Penulis: Rosshie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-31 14:27:25

Aisa membantu ibunya untuk menyiapkan makan malam. Dia sangat merindukan momen-momen seperti ini.

“Bu, aku sangat merindukan momen-momen seperti ini. Dulu aku sering membantu Ibu untuk menyiapkan makan malam,” ucap Aisa dengan senyuman di wajahnya.

“Aku juga sangat merindukan masakan Ibu,” lanjutnya.

Mayang tersenyum, dia juga sangat bahagia, karena bisa kembali bertemu dengan putrinya setelah sekian lama tidak pulang kampung setelah merantau ke Jakarta.

“Malam ini Ibu akan memasak makanan kesukaan kamu,” ucap Mayang dengan tersenyum.

“Aku sudah tidak sabar ingin mencicipinya.”

Mayang menyiapkan makanan di atas meja makan dibantu oleh Aisa. Ada nasi, sayur, dan juga lauk. “Sa, bagaimana dengan pekerjaan kamu? apa semua baik-baik saja?”

“Ya, semua baik-baik saja, Bu. Ibu tidak perlu cemas soal itu,” jawab Aisa dengan senyuman di wajahnya.

“Ibu minta maaf, karena kamu harus menanggung hutang sebanyak itu untuk membantu biaya operasi ayah kamu,” ucap Mayang sambil menggenggam tangan Aisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 39. Pertemuan tak terduga

    Niko saat ini sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponsel yang ada di tangannya. Adik Aisa itu selalu bermain game disaat senggang seperti ini, karena tidak ada yang bisa dirinya lakukan.Niko melihat kakaknya dan Alan yang tengah berjalan menuju pintu. Dia tau kalau kakaknya akan mengajak pria yang bersama dengan kakaknya itu jalan-jalan.“Kak, apa aku boleh ikut Kakak jalan-jalan?” tanya Niko sambil beranjak dari duduknya.Aisa menganggukkan kepalanya. “Boleh. Kakak malah senang kalau kamu mau ikut Kakak jalan-jalan, makin banyak yang ikut makin ramai,” ucapnya dengan senyuman di wajahnya.Niko menatap Alan yang sepertinya tidak suka dengannya. “Tapi sepertinya Kak Alan tidak suka aku ikut Kakak jalan-jalan.”Aisa mengernyitkan dahinya, dia lalu menatap Alan. “Kenapa? bukankah lebih asyik kita pergi sama-sama? kan makin ramai?” tanyanya.“Memangnya aku bilang kalau aku tidak mengizinkan adik kamu ikut? Tidak kan? Itu hanya perasaan adik kamu saja, karena dia kan tidak suka de

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 40. Tamu tak diundang

    Mereka sampai di rumah sebelum langit jingga berubah menjadi gelap. Alan langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia masih kesal dengan kejadian tadi, bisa-bisanya Aisa mengobrol dengan pria lain di depannya.Aisa juga langsung masuk ke dalam kamar yang dia tempati selama berada di rumahnya. Dia juga tidak menyangka akan bertemu dengan Rizal saat jalan-jalan tadi.Aisa tidak ingin memikirkan Rizal, dia lalu berjalan menuju lemari pakaiannya dan mengambil pakaian ganti, karena dirinya ingin mandi.Aisa keluar dari kamarnya, karena di rumah itu hanya ada satu kamar mandi dan letaknya ada di belakang, dekat dengan dapur.Setelah selesai membersihkan diri, Aisa keluar dari kamar mandi, dia lalu kembali ke dalam kamarnya untuk merapikan penampilannya.Aisa mengambil ponselnya yang ada di atas meja, lalu membuka aplikasi yang biasa dipakai untuk memesan makanan, karena dia akan memesan makanan untuk makan malam Alan. Itu sudah menjadi rutinitasnya semenjak Alan menolak untuk makan makanan yang di

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 41. Apa aku cemburu?

    Aisa membuka pintu rumahnya, ternyata tebakannya benar, ada tukang go food yang mengantar makanan yang dipesannya.Pria pengantar makanan itu memberikan paper bag yang dibawanya kepada Aisa. “Totalnya seratus lima puluh ribu rupiah,” ucapnya.Aisa lalu mengambil uang dari dalam saku celana nya dan memberikannya kepada pria pengantar makanan itu.“Terima kasih,” ucap Aisa setelah membayar makanan yang telah dipesannya.Aisa lalu mengambil paper bag itu dari tangan pria itu.Aisa lalu menutup pintu setelah pria itu pergi, lalu berjalan mendekati Alan. “Ini makan malam kamu, semoga kamu suka,” ucapnya lalu meletakkan paper bag itu ke atas meja.“Aku ambilkan piring, sendok, sama garpu dulu,” lanjut Aisa lalu melangkah pergi menuju dapur.Alan membuka paper bag itu, lalu mengambil box makanan dari dalam paper bag, lalu membukanya. “Sepertinya enak. Aku jadi tambah lapar nih,” ucapnya sambil mengusap perutnya yang sudah keroncongan.Aisa membawa nampan yang berisi makan malamnya dan juga p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 42. Mantan pacar

    Sudah lebih dari sepuluh menit, Aisa dan Rizal duduk di kursi yang ada di teras depan. Tapi, sampai sekarang Alan sama sekali tidak mendengar adanya percakapan antara Aisa dan Rizal.Alan semakin dibuat penasaran dengan apa yang sedang Aisa dan Rizal lakukan di luar. Apalagi mengingat mereka hanya duduk berdua di luar, membuat berbagai pikiran buruk melintas di kepalanya.“Apa yang sedang mereka lakukan sekarang?” Alan menyibak tirai jendela yang ada di dekatnya, terlihat Aisa dan Rizal yang duduk di kursi yang berbeda dan terhalang meja bulat yang ada ditengah-tengah mereka.“Sampai kapan mereka akan terus diam seperti itu? sebenarnya siapa Rizal?” Alan terlihat sangat penasaran.Kedua telinga Alan mulai mendengar suara Aisa, meskipun hanya terdengar pelan.“Zal, ada apa kamu datang kesini mencariku?” tanya Aisa membuka pembicaraan.“Sa, apa aku boleh tahu, kenapa kamu tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke Jakarta? dulu kamu pernah bilang sama aku kalau kamu tidak akan meninggalkan ked

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 43. Aku adalah suami Aisa

    “Sa, bukan begitu maksud aku. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu lagi. Aku sangat mencintai kamu, Sa. Aku tidak bisa melupakan kamu. Selama ini aku juga sangat merindukan kamu,” ucap Rizal sambil kembali ingin menggenggam tangan Aisa. Tapi Aisa selalu menepisnya.“Maaf, Zal. Aku tidak ingin kembali berhubungan dengan kamu lagi. Selain itu, sampai kapanpun keluarga kamu tidak akan pernah merestui hubungan kita. Jadi lebih baik kamu lupakan semuanya, karena kita tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu lagi.”Aisa lalu beranjak dari duduknya. “Maaf, sepertinya sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Jadi sebaiknya kamu pulang. Aku tidak mau sampai para tetangga melihat kita dan melaporkannya kepada keluarga kamu. Aku tidak ingin sampai keluarga kamu datang kesini dan menghina keluarga aku lagi.”Aisa menghela nafas panjang, dia masih ingat bagaimana keluarga Rizal mendatangi rumahnya dan menghina keluarganya yang miskin.Rizal memang berasal dari keluarga kaya raya, ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 44. Bicara jujur

    Alan dan Aisa saling menatap satu sama lain. Alan merasa apa yang dilakukannya adalah benar. Bagaimanapun keluarga Aisa harus tau, kalau dirinya adalah menantu di rumah itu.Aisa lebih dulu memutuskan pandangan, karena dia yakin, Alan tak akan menyesali tentang apa yang sudah dilakukannya. Jadi harus dirinya sendiri yang harus menyelesaikan masalah yang sudah dibuat oleh Alan.Seandainya Alan tidak membuka rahasia mereka di depan Rizal tadi, mungkin sampai detik ini rahasianya akan tersimpan dengan rapi, dirinya bisa tinggal di rumah kedua orang tuanya yang hanya tinggal beberapa hari dengan nyaman.“Bu, Aisa bisa jelaskan semuanya,” ucap Aisa lalu melangkahkan kakinya mendekati ibunya yang masih terlihat terkejut.Alan menatap ke arah Rizal yang masih berdiri di depannya. Dia benar-benar sangat membenci pria yang pernah menjadi orang penting di hati Aisa.“Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini. Aisa sekarang adalah istri aku. Jadi, kamu sudah tidak punya hak untuk berada di rumah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 45. Menjelaskan

    Arya sepertinya sudah mulai kehabisan kesabaran, karena sampai sekarang Aisa belum juga mau mengatakan apapun padanya.“Aisa! Apa kamu tidak mendengar Ayah!” seru Arya saat Aisa hanya diam sambil menundukkan wajahnya.Alan yang merasa tidak tega, langsung beranjak dari duduknya, melangkah mendekati ayah Aisa. Dia lalu duduk bersimpuh di depan ayah Aisa.Aisa yang melihat Alan duduk bersimpuh di depan ayahnya begitu terkejut. Dia tidak menyangka, Alan akan melakukan semua itu, padahal semua itu adalah kesalahannya sendiri.Bagi Aisa, Alan juga hanya korban dari ibunya, karena perjanjian itu dibuat oleh ibunya tanpa sepengetahuan Alan. Jadi Aisa juga tidak bisa menyalahkan Alan untuk apa yang terjadi pada dirinya saat ini.“Alan, apa yang kamu lakukan?” tanya Aisa lirih, dengan kedua sudut mata yang masih penuh dengan cairan bening.“Aku melakukan apa yang harus aku lakukan, Sa,” jawab Alan.Alan juga tidak menyangka, dirinya akan melakukan semua itu hanya demi Aisa. Bahkan seumur hidup

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   Bab 46. Kembali Ke Jakarta

    Semalam Alan sudah merenungkan tentang keputusan yang akan diambilnya. Dia juga tak bisa lagi tinggal di rumah itu, apalagi keluarga Aisa tak menginginkan kehadirannya di rumah itu setelah mereka tau tentang hubungannya dengan Aisa yang sebenarnya.Esok paginya Alan bahkan sudah bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta. Dia memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Dia bahkan semalam sudah menghubungi Rendy untuk datang menjemputnya. Dia tidak ingin mengendarai mobilnya seorang diri dengan pikirannya yang kalut.Aisa bahkan semalaman tidak menemui Alan untuk memberikan keputusan yang dia ambil.Alan menghela nafas panjang. “Aku pasti akan sembuh meskipun tanpa bantuan Aisa.”Alan mendengar ada suara mobil yang berhenti di depan halaman rumah Aisa. Dia lalu melangkah keluar dari kamarnya menuju pintu depan.Alan tidak melihat siapapun, mungkin semua orang sedang berada di dalam kamar masing-masing. Tapi sesampainya di ruang tamu, dia melihat ibu Aisa yang sedang berbincang dengan Rendy di depa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04

Bab terbaru

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 93. ENDING

    Terdengar suara tangis bayi dari dalam ruang operasi. Alan dan seluruh keluarganya mengucap syukur, karena anak pertamanya kini sudah lahir di dunia.“Bu, Yah. Anak Alan sudah lahir. Akhirnya Alan menjadi seorang ayah,” ucap Alan bahagia.Merlin memeluk putra tunggalnya. “Selamat ya, Sayang. Terima kasih, kamu sudah memberi Ibu dan Ayah seorang cucu.”Ferdi pun memeluk Alan, dan mengucapkan selamat, karena sekarang anaknya sudah menjadi seorang ayah. Anak yang dulu terlihat begitu manja, kini sudah dewasa dan sudah memiliki keluarga kecilnya.“Lan, Ayah bangga sama kamu. Setelah apa yang kamu lalui selama ini, akhirnya kamu menemukan kembali kebahagiaan kamu. Ayah hanya berharap, semua kamu bisa segera lepas dari trauma masa lalu dan kembali menjadi Alan yang dulu lagi,” ucap Ferdi setelah melepaskan pelukannya.Alan mengangguk. Sejak hidup bersama dengan Aisa, dirinya sudah mulai bisa sedikit demi sedikit membuka diri dan mulai berinteraksi dengan lawan jenis. Bahkan dirinya juga sud

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 92. SIKTM

    Aisa dan Alan kini sudah berada di rumah Aisa. Kedua orang tua Alan sudah kembali ke Jakarta lebih dulu. Tapi Alan dan Aisa memutuskan untuk tetap berada di kampung halaman Aisa selama beberapa hari.Aisa ingin membujuk ayahnya untuk mau melakukan terapi agar ayahnya bisa berjalan kembali seperti dulu lagi.“Yah, Aisa mohon. Ayah mau melakukan terapi ya? Aisa ingin melihat Ayah bisa kembali berjalan seperti dulu,” pinta Aisa sambil menggenggam tangan ayahnya.Arya menepuk pelan punggung tangan Aisa. “Sa, Ayah tidak mau merepotkan kamu dan Alan. Ayah sudah menerima takdir Ayah. Kalau Ayah memang harus selamanya duduk di kursi roda ini, Ayah tidak apa-apa.”Alan memang orang kaya, bahkan dia bisa dengan mudah membiayai pengobatannya. Tapi Arya tidak mau dianggap sebagai mertua yang hanya ingin memanfaatkan kekayaan menantunya untuk kepentingannya sendiri.Arya sudah cukup bahagia dengan melihat Aisa hidup bahagia dengan pria yang mencintainya. Dia sudah tidak ada beban lagi, karena seka

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 91. SIKTM

    Aisa menatap kamar pengantin dengan Alan. Kamar yang sangat luas dan indah. Bahkan di atas ranjang terdapat kelopak bunga mawar yang dibentuk dengan bentuk love di tengah-tengah kasur.Setelah acara pernikahan selesai, Alan membawa Aisa ke hotel yang sudah disediakan oleh kedua orang tuanya untuk mereka melewati malam pertama mereka, meskipun itu sudah tidak bisa disebut sebagai malam pertama lagi.Kamar hotel bintang lima dengan segala fasilitas mewah sengaja Merlin siapkan untuk Alan dan Aisa, karena dia ingin baik Alan dan Aisa bisa menikmati malam pertama mereka dengan indah dan nyaman tanpa gangguan dari siapapun.Alan melihat Aisa yang sedang menelisip kamar yang akan mereka pakai untuk menginap malam ini. Dia berjalan mendekati istrinya, memeluknya dari belakang, menopangkan dagunya di bahu Aisa.“Mandi dulu, Sayang, biar fresh. Kamu pasti capek setelah acara tadi,” ucap Alan dengan lembut.Aisa memutar tubuhnya, menghadap suaminya, lalu mendongakkan wajahnya. “Kamu duluan saja

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 90. SIKTM

    Setelah kepulangan Alan dari rumah sakit. Alan tinggal di rumah yang sengaja disewa oleh Merlin untuk tempat tinggal mereka selama berada di Semarang. Merlin tidak mungkin membiarkan Alan tinggal di rumah Aisa, karena Alan masih dalam masa pemulihan.Rumah yang Merlin sewa terdiri dari dua lantai. Ada empat kamar di rumah itu. Alan sebenarnya ingin Aisa ikut tinggal bersamanya, tapi kedua orang tua Aisa melarang Aisa untuk tinggal bersamanya.Tapi Aisa tetap menemani Alan sampai di rumah. Dia akan kembali ke rumah malam harinya.“Lan, Sa, Ibu tinggal dulu ya? Ibu sama Ayah harus mengurus sesuatu,” ucap Merlin.“Baik, Bu,” ucap Aisa.“Kalau begitu Ibu titip Alan, karena Rendy akan ikut Ayah sama Ibu,” ucap Merlin dan mendapat anggukkan kepala dari Aisa.Merlin lalu keluar dari kamar yang ditempati oleh putranya itu.“Lan, kamu mau makan apa? biar aku masakin.” Perut Aisa juga sudah lapar sejak tadi.“Terserah kamu saja. Apapun yang kamu masak, aku akan memakannya,” ucap Alan dengan men

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 89. SIKTM

    Hari ini Alan sudah diperbolehkan pulang, karena kondisinya sudah pulih sepenuhnya.Kedua orang tua Aisa kembali menjenguk Alan ke rumah sakit, karena ada sesuatu hal yang ingin ayah Aisa sampaikan kepada Alan. Dirinya sudah tidak bisa menundanya lagi, karena bagaimanapun Alan harus mendengar keputusan yang sudah diambilnya.“Sa, apa Ayah boleh bicara sebentar dengan Alan?” tanya Arya sambil melihat Aisa yang sedang menyuapi Alan buah apel yang sudah dirinya potong menjadi kecil-kecil dan menaruhnya di atas piring kecil.“Boleh, Yah. Memangnya apa yang ingin Ayah bicarakan dengan Alan?” tanya Aisa penasaran.“Ayah hanya ingin bicara berdua dengan Alan,” ucap Arya sambil menatap ke arah Alan yang duduk di tepi ranjang sambil menghadap Aisa yang duduk di depannya.Alan menganggukkan kepalanya, dirinya juga ingin mengatakan sesuatu kepada ayah mertuanya itu.“Sayang, kamu tinggalkan aku sama Ayah. Kami tidak akan lama, kamu tidak usah cemas,” ucap Alan sambil menggenggam tangan Aisa.Ais

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 88. SIKTM

    Sudah satu minggu lebih Alan dirawat di rumah sakit setelah dia sadarkan diri. Selama itu pula, keluarga Aisa datang untuk menjenguk Alan.Alan memang belum bisa berjabat tangan dengan ibunya Aisa. Ibunya Aisa pun mengerti akan hal itu. Mayang juga berharap semoga Alan bisa segera lepas dari trauma masa lalunya.Terlihat semua keluarga berkumpul di ruang rawat inap Alan. Mereka saling bercengkrama satu sama lain.Aisa dan Alan sangat bahagia, akhirnya kedua orang tua mereka bisa seakrab ini meskipun belum lama bertemu.Alan juga sudah mendengar dari Rendy, kalau Rizal sudah mendekam di penjara. Kasusnya akan diperkarakan, pihaknya juga menuntut agar Rizal dan anak buahnya dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya.Saat mereka semua sedang mengobrol, terdengar suara ketukan pintu, membuat semua orang menoleh ke arah pintu.“Nik, coba kamu cek, siapa yang datang,” pinta Mayang.Niko beranjak dari duduknya, lalu berjalan menuju pintu, membukanya dengan perlahan. “Om Brata!” serunya te

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 87. SIKTM

    Sudah seminggu Alan tak sadarkan diri. Setiap hari baik Aisa dan Merlin terus menangis, berharap Alan akan segera bangun dan kembali bersama dengan mereka lagi.Semenjak perbincangannya dengan Aisa waktu itu, Merlin mengizinkan Aisa untuk menunggu Alan, bergantian dengan dirinya, suaminya dan juga Rendy. Kini dirinya sudah merasa lega, akhirnya Alan dan Aisa bisa kembali bersatu seperti dulu lagi.Tapi kali ini mereka bersatu bukan karena surat perjanjian, melainkan karena cinta. Merlin akhirnya bisa melihat Alan kembali bahagia seperti dulu lagi.“Masuklah.” Merlin membiarkan Aisa masuk ke dalam ruang ICU untuk menggantikan dirinya, karena sejak tadi dirinya yang menunggu Alan disaat Aisa pulang untuk mandi dan berganti pakaian.Aisa memang kalau pagi hari pulang ke rumah untuk mandi dan menyiapkan bekal makanan untuk kedua mertuanya, Rendy, dan Dedi. Dia tahu kalau keluarga suaminya sangat kaya, tapi dia tetap ingin membawakan makanan hasil masakannya sendiri untuk Merlin dan yang l

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 86. SIKTM

    Setelah mendapat telepon dari Rendy, Merlin langsung meminta Dedi untuk mengantarnya ke kampung halaman Aisa. Mereka sampai di Semarang malam hari dan langsung menuju rumah sakit tempat Alan dirawat.Rendy menjemput Merlin dan Dedi di depan rumah sakit, lalu mengajaknya ke ruang ICU tempat Alan dirawat.“Bagaimana keadaan Alan, Ren? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kamu tidak menjaga Alan?” Merlin terus bertanya sambil berjalan menuju ruang ICU.“Maafkan kelalaian saya, Nyonya. Saya siap untuk menerima hukuman,” ucap Rendy yang berjalan di sebelah Merlin.Merlin menghela nafas panjang, dia sudah tidak sabar ingin melihat kondisi putranya.Sesampainya di ruang ICU, Merlin melihat dua orang paruh baya dan seorang pria muda yang diyakini adalah keluarga Aisa, karena dirinya memang belum pernah bertemu dengan keluarga Aisa sampai detik ini.“Mereka keluarga Nona Aisa, Nyonya,” ucap Rendy saat melihat Merlin yang sedang menatap ke arah Niko dan kedua orang tuanya.Merlin berjalan menghampi

  • Sebatas Istri Kontrak Tuan Muda   BAB 85. SIKTM

    Sasa menemani Aisa ke toilet untuk membersihkan kedua telapak tangannya yang terkena noda darah Alan. Dia juga mencuci telapak tangannya.“Sa, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti kalian tadi. Maaf, karena aku tidak bisa berbuat apa-apa saat Rizal dan anak buahnya menyakiti Alan,” ucap Sasa sambil menatap Aisa dari cermin besar yang ada di depannya.Aisa hanya diam sambil menggosok telapak tangannya dengan sabun.“Aku janji, aku akan bersaksi di depan polisi dan mengatakan yang sebenarnya terjadi tadi,” lanjut Sasa lagi.“Kenapa? kenapa kamu jadi baik sama aku? bukankah kamu sangat membenciku karena Rizal memutuskan hubungan pertunangan kalian?” Aisa bahkan tidak menatap ke arah Sasa.“Aku salah, tolong maafkan aku. Aku terlalu dibutakan oleh cinta, sampai aku tidak bisa melihat kalau Rizal tidak pernah mencintaiku selama ini. Tapi sekarang aku sadar, kalau Rizal bukan pria yang pantas untuk aku pertahankan.”Aisa menoleh kesamping, menatap Sasa yang juga sedang menatap

DMCA.com Protection Status