Share

Bab 43. Aku adalah suami Aisa

“Sa, bukan begitu maksud aku. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu lagi. Aku sangat mencintai kamu, Sa. Aku tidak bisa melupakan kamu. Selama ini aku juga sangat merindukan kamu,” ucap Rizal sambil kembali ingin menggenggam tangan Aisa. Tapi Aisa selalu menepisnya.

“Maaf, Zal. Aku tidak ingin kembali berhubungan dengan kamu lagi. Selain itu, sampai kapanpun keluarga kamu tidak akan pernah merestui hubungan kita. Jadi lebih baik kamu lupakan semuanya, karena kita tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu lagi.”

Aisa lalu beranjak dari duduknya. “Maaf, sepertinya sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Jadi sebaiknya kamu pulang. Aku tidak mau sampai para tetangga melihat kita dan melaporkannya kepada keluarga kamu. Aku tidak ingin sampai keluarga kamu datang kesini dan menghina keluarga aku lagi.”

Aisa menghela nafas panjang, dia masih ingat bagaimana keluarga Rizal mendatangi rumahnya dan menghina keluarganya yang miskin.

Rizal memang berasal dari keluarga kaya raya, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status