Share

Diantar Lelaki Asing

REMBULAN

"Apa? Bos lo?"

"Yang mana?"

"Yang cakep itu?"

Windy dan Tiara mendadak heboh mendengar celetukan Mecca.

"Biasa aja kenapa sih? Kayak nggak pernah ngeliat orang cakep lo pada. Lo lagi, Win. Lupa kalo udah dilamar Irfan?" tawa Mecca melihat reaksi berlebihan yang ditunjukkan Windy dan Tiara.

"Yeee ... cuci mata apa salahnya?" protes Windy.

Para teman-temanku memang nggak bisa melihat yang bening dikit. Dan aku sudah hafal pada tingkah mereka.

"Lo kok diam aja, Lan?" Windy menatapku penuh tanda tanya.

"Lo sebenarnya suka cowok nggak sih?" Tiara ikut memandangku dengan aneh.

"Jadi gue harus gimana? Jingkrak-jingkrak gitu? Atau salto gegulingan?"

"Ih!" Windy merotasi bola matanya, sebal padaku.

Bukan sekali dua kali Windy, Tiara atau Mecca menyodorkan laki-laki padaku. Mereka menyuruhku untuk kencan buta dan selalu mengatakan, "Dicoba aja dulu, Lan. Siapa tahu cocok. Cocok jalan, nggak cocok lo tinggal berhenti."

Aku selalu menolak. Pernah Windy marah besar padaku. Kala itu dia s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status