Share

Ruang Pertemuan

Rawai Tingkis tidak akan tunduk atau akan memberi hormat kepada siapapun, kecuali kepada Gurunya. Ini terkesan sedikit sombong, tapi iinilah Rawai Tingkis.

Tunduk kepada orang yang tidak dikenal bena-benar membuatnya kesal, bahkan meskipun itu sekalipun adalah keluarga bangsawan dari sebuah kerajaan.

Lalu inilah yang terjadi dengan dirinya.

Pangeran yang dia tidak tahu bernama siapa itu, memberi perintah kepada beberapa prajurit untuk memukulinya.

“Eh, kenapa menyerangku?” Rawai Tingkis menggaruk kepalanya beberapa kali, merasa jika dia tidak melakukan kesalahan apapun terhadap pangeran itu.

Namun tentu saja para prajurit tidak akan mendengarkan ucapan dirinya, jadi mereka dengan serentak langsung menyerang Rawai Tingkis.

“Hoi, kalian ini kenapa?” Rawai Tingkis masih bingung, seraya menghindari semua serangan lawan-lawannya. “Aku tidak mencuri makanan hari ini, kenapa menyerangku?”

“Bocah ini pasti berada di desa tertinggal, dari penampilannya dan tingkah lakunya, dia bukan anak berpe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status