Share

Ingin Marah

Setelah peringatan itu, Rawai Tingkis terdiam sejenak, dia ingin bertanya satu hal lagi, tapi bayangan roh suci di dalam air kini telah menghilang.

"Apa dia ingin mengatakan jika aku akan mati?" gumam Rawai Tingkis. "Dasar bodoh? Aku tidak akan mati karena hal itu, aku sudah melihat wujud aslimu, dan beradaptasi dari kekuatanmu di Pulau Tengkorak, aku tidak akan kalah darimu, sialan!"

Setelah berkata demikian, Rawai Tingkis menghembuskan nafas dari lubang hidungnya, lalu pergi meninggalkan sendang tersebut.

Ketika malam harinya, Rawai Tingkis kembali duduk di bawah pohon besar, sementara beberapa pemuda masih melakukan latihannya.

Dia memikirkan roh suci.

Satu hal yang diketahui oleh Rawai Tingkis dari Roh Sucinya, adalah aura aneh yang mampu membuat manusia mati.

"Aku akan menguasai aura itu,"gumam Rawai Tingkis. "Aku tidak akan kalah dari dirinya."

Jadi bocah itu kembali menutup matanya, dan mulai hanyut dalam pemahamannya.

Kala malam semakin larut, hujan begitu deras mengguyur bum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Agus Ragil
lanjut Thor,
goodnovel comment avatar
Aris Hartono
sebenarnya berharap minimal 2 tiap hari
goodnovel comment avatar
quite l
masih ada tambahannya malam ini kah?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status