Sangkar Kupu-kupu

Sangkar Kupu-kupu

last updateLast Updated : 2021-11-11
By:  Dyah Joshie WirantiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
29Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Btari, seorang penari berbakat, yang memiliki karir sempurna di bidang accounting. Btari terlahir dari keluarga yang kaya raya. Ayahnya sebagai pimpinan perusahaan swasta di bidang telekomunikasi. Membuat ornag lain cemburu akan kehidupan nya yang bisa di bilang sangat sempurna, akan tetapi jauh dari kata sempurna itu, kehidupan yang ia miliki bagaikan hidup di dalam sangkar. Bakat menarinya yang ia tonjolkan sejak kecil, menjadikan ia sebagai wanita yang lemah gemulai, dan snagat cantik luar dalam. Btari telah menguasai tarian, mulai dari tarian daerah hingga tarian internasional Kesempurnaan yang di elu elukan oleh semua orang yang mengenal Btari, hanyalah di jadikan symbol saja. Karena semua kegiatan yang menyangkut tentang kehidupannya, mulai dari pilihan sekolah, berteman, hingga seorang kekasih pun, juga harus sesuai dengan aturan yang di buat oleh ibunya. Menurut ibunya, hanya dia lah yang mengetahui secara pasti dan benar jodoh untuk putrinya itu. Btari memberontak dengan semua aturan yang sudah di buat oleh orang tuanya. Ia sudah tak tahan lagi, kala orang tuanya terlalu ikut campur dalam kehidupan asmaranya. Btari pun lari dari rumah dan mencoba untuk hidup mandiri. Namun, ibunya masih terus saja mengatur perjodohan bagi Btari dengan seorang yang dianggapnya pantas untuk di pandang dalam kelas atas , yang di lihat hanya dari harta dan jabatan yang dimiliki. Bukan dari keimanan dan yang mampu membimbing Btari menjadi seorang wanita yang baik.

View More

Chapter 1

bab1,part1: penari

Bunyi suara tabuh gamelan yang berkumandang dari ruang ballroom hotel,dan lemah gemulainya tubuh penari serta lentiknya jari jemari yang di gerakkan, menambah keindahan tersendiri bagi para tamu yang hadir menikmati pertunjukkan seni tari Jawa yang di bawakan.

Para tamu tampak terkesima dengan keindahan dan kemolekan gemulainya sang penari. Mereka berdecak kagum, dan banyak sekali yang bertanya siapakah yang menari dengan indah seperti itu.

“ wah bagus banget ya itu narinya…” ujar salah satu tamu yang tampak sedang mengagumi gerakan tarian.

“ iya…gemulai sekali yaaa..” sambung salah satu tamu yang lain.

Suara gamelan pun berhenti, tanda tarian sudah berakhir. Gemuruh tepuk tangan para penonton yang tampak puas akan penampilan tarian yang ku bawakan.

Aku Btari, sejak kecil aku suka sekali dengan menari, mulai dari tari tradisional hingga tari ballet pun juga sudah ku kuasai.

Pada penampilan kali ini, aku tak sendiri dalam mempertunjukkan tarian rama shinta. Aku berasama adikku Jenar berhasil memukau para tamu yang hadir dalam acara yang di selenggarakan oleh perusahaan bapakku.

Dalam acara launching produk baru, perusahaan bapak mengundang beberapa koleganya, dan juga para wartawan untuk meliput semua kegiatan yang di selenggarakan.

usai tampil, kami segra ke belakang panggung untuk berganti pakaian. Aku dan Jenar bergegas berganti pakaian, karena bapakk sudah menunggu kami untuk di perkenalkan kepada beberapa teman koleganya.

“ dek…baju mba kamu taro mana?” tanyaku

“ tadi Jenar taro di kursi dekat meja rias kok mba.” Jawab Jenar

Akupun mencari dress batik panjang yang ku padankan dengan kebaya kutu baru.

“mba, sanggulnya di copot ngga?”

“ nanti aja deh dek, di rumah aja sanggulnya kalau mau di copot. Kalau sekarang ribe deh, kan itu lama tau bukanya.”

“ iya sih..untung pake nya sanggul modern, bukan sanggul ibu ibu gitu.”

“ nah..makanya udah mendingan ganti baju aja.”

“ iya mbaa…”

Sekitar 20 menit berlalu, kami pun selesai berganti pakaian. Terlihat karyawan bapak yang sudah di titipkan pesan oleh bapak agar selalu mengawal kami,Pak Luki namanya.

“ nona…bapak sudah menunggu.” Ujar pak Luki kepada kami

“ iya om…ini kami sudah selesai, memangnya bapak dan ibu dimana?” Tanya ku

“ di ruang VIP non b’tari.”

“ mmmm bisa tolong tunjukkan ruangannya dimana?” ucpaku kembali

“ iya mari nona…”

“ eh sebentar, tapi bapak lagi ngobrol sama koleganya nggak?”

“ kurang tau juga saya non…”

Kami berdua pun pergi berjalan mengikuti langkah kaki, om Luki menuju ruang VIP. Dan sesampainya di ruang VIP, kami melihat ada banyak sekali kolega bapak yang berdatangan.

“ lhaaa ini dia penarinya, anak anakk saya.” Ucap Bapak kepada semua koleganya.

“oalaaahhh yang tadi menari dengan luwes itu, putriya bapak toh.” Ungkap salah satu Kolega bapak yang bernama Reggy

“ hahaha iya…bagaimana? Keren kan anak anak saya kalau menari?” ucap Bapak dengan bahagia sekali mengakui keahlian kami berdua.

“ iya pandai sekali ya putri putri bapak menarinya.” Jawab om Reggy.

“ ya begitulah, karena mereka sejak dari kecil sudah saya kursuskan menari tarian tradisional dan tari ballet.”

“ owh ya? Wah pantas saja gesture nya sangat lentur sekali ya. Putrinya ada dua pak?”

“hahaha iya…ini putri saya yang pertama, namanya B’tari dan yang bungsu ini namanya Jenar. Ayo salim sama koleganya bapak” ucap bapak yang menyuruh kami untuk salim kepada om Reggy

“ malam om…” sapa kami berdua sambil mencium tangan om Reggy

“ iya malam juga anak anak…” jawab om Reggy

“ pak, ibu kemana?” Tanya ku

“ tadi kemana ya? Kayaknya lagi di sudut sebelah sana deh, sedang ambil makanan, kamu belom makan ya? Yaudah sana cari ibu dulu.” Ucap Bapak kepada kami

“ iya aku belom makan” balas Jenar, adik bungsuku

“ yasudah sana, cari ibu saja.”

Kami yang memang belum makan malam, karena memang jam pentasnya berdektan dengan jam makan malam, membuat cacing yang ada di perut sudah mengadakan konser amal.

Kami mendapati ibu yang sedang berbincang bincang juga dengan beberapa teman sosialitanya.

“ bu…” sahutku

“ eh sini, ayo maem dulu..” balas ibu

“ mmm menunya ada apa aja?” Tanya Jenar dengan nada manja

“ sebelah sana ada creamy soup, terus di sebelah sana ada sate padang juga. Udah sana tinggal pilih, ibu lupa apa aja tadi.”

“ ambilin…” pinta adikku yang manja.

“yaudah sana toh, sama mba b’tari, ibu kan lagi ngobrol ini sama temen ibu.”

“ udah yuk dek sama mba aja,ngambil makanannya.” Sahutku

“ huff…, yaudah deh ayo mba.”

Memang adikku yang ini, sangat manja sekali, mungkin juga karena dia adalah anak bungsu, sehingga apapun yang ia minta selalu dituruti dan di penuhi oleh bapak.

Berbeda denganku, untuk hal tertentu, aku harus meraih sendiri, untuk hal yang ku suka, seperti kebebasan. Ya bagiku, kebebasan sangatlah mahal. Terkadang aku sangat iri kepada teman teman ku, karena mereka memiliki kebebasan yang gampang di raih.

Tapi aku yakin, mungkin dengan seiring berjalannya waktu, kedua orang tuaku dapat memahami nya.

Kembali ke suasana malam ini dengan hiruk pikuknya suara music yang kencang dan juga riuhnya suara orang orang yang memadati ballroom ini.

Aku dan Jenar sedang sibuk mengisi perut yang daritadi sudah melakukan demonstrasi minta diisi.

“mba …ice creamnya enak deh…” ucap Adikku yang sedang melahap Ice cream hingga 2 gelas.

“ kok kamu makannya banyak banget sih dek, nanti batuk lho.”

“ kan enak tau mba…”

“ ya jangan banyak banyak dek, nanti mba juga yang kena sama bapak ibu, di kiranya mba ngga ingetin kamu.”

“ iya iya…”

Pukul 10 malam, tampaknya acara semakin seru saja, semakin banyak anak anak muda berumur 25 tahun ke atas mulai berdatangan.

Aku dan Jenar yang merasa heran,berusaha mencari jawaban dengan bertanya kepada bapak atau ibu.

“ mba kok makin banyak aja ya yang dateng.”

“ iya mba juga nggak tau, Tanya bapak aja yuk.”

“ iya yukk di sini banyak banget yang merokok, udah gitu ngeliatin kita melulu, Jenar jadi takut.”

“ iya udah jangan takut, kan ada mba di sini.” Ucapku seraya menenangkan adikku yang merasa tak nyaman dengan suasana di Ballroom.

Kami berdua pergi ke arah VIP tempat dimana Bapak sedang asik bercengkrama bersama para koleganya.

“bapak…pulang yuk, aku udah ngantuk nih.” Ujar Jenar

“ iya sebentar lagi ya, bapak mau Tanya nomor kontak dulu.”

Jawab bapak.

Sambl menunggu bapak, aku mengambil menu dessert yang di sajikan yakni pudding keju dengan fla coklat.

“ apaan tuh mba?” Tanya Jenar

“ pudding, kenapa?”

“ enak nggak rasanya?”

“ enak dong…mau coba?”

“ iya boleh…”

“ nah udah yuk pulang, ibu kemana?”

“ nggak tau, mungkin masih di deket ballroom sana.” Jawabku

“ kalau di telfon mesti nggak di jawab.” Ucap Bapak sambil mencoba menghubungi ibu dengan ponselnya

“ya gimana mau di angkat sih pak, kan pastinya ibu nggak kedengeran, orang suara musiknya kenceng banget gitu, udah gitu makin lama, makin banyak yang dateng gitu sih pak, kan udah malem.” Ucap Jenar

“ iya, soalnya kalau acara yang ini khusus untuk para karyawan anak mudanya.” Jawab bapakku

“ maksudnya acara yang kayak gimana?”

“ yang ada DJ nya gitu dek.” Ucap bapak kembali

“ oh gitu….”

“ emang kamu tau dek DJ itu apa?” tanyaku

“ nggak….hehhehee” jawab Jenar polos

“ yaudah pak, kita smabil ke arah luar aja, kita cari ibu.” Usulku

“ yaudah ayo.”

Kami berdua pun keluar untuk pulang,sambil tengok kanak kiri, takut kalau selisipan dengan ibu yang juga sedang mencari kami. Dan benar saja, saat kami akan melangkah keluar menuju ballroom, ibu juga akan masuk menuju ruang VIP.

“ lha ini ibu.” Ucapku

Ibu terkejut saat aku berteriak seperti itu

“ Gusti Allah….Btarii,duh kamu nih lho bikin ibu stroke aja.” Ucap ibu

“ heheheh maaf bu…”

“ yok pulang, anak anak udah pada ngantuk.” Ajak Bapak

“ iya ayo, aku juga tadi baru mau ngajak pulang.”

Kami pun pulang kerumah sudah sangat malam dari tempat acara.

Di dalam mobil, adikku Jenar sudah tertidur dengan pulasnya. Sementara aku yang masih belum mengantuk hanya duduk terdiam memandangi terangnya lampu jalanan kota.

Sambil menyetir, Bapak berbincang bincang dengan Ibu, menceritakan mengenai beberapa kolega bapak yang mengajaknya untuk bergabung usahanya, dan ada juga yang mengajaknya untuk bermain tenis ataupun golf.

Lama kelamaan,aku merasa mataku sudah berat, tak kuasa menahan rasa kantuk ini, dan akupun tertidur. Bagiku terasa begitu cepat sampai di rumah. Baru saja aku tertidur, bapak sudah membangunkan ku untuk pergi ke kamar tidur.

Dengan mata yang masih sangat berat, aku mencoba untuk berjalan pelan pelan menuju kamar tidur. Ingin rasanya cepat tidur, tapi ada beberapa hal yang harus aku lakukan, yakni copot sanggul dan menghapus make up.

“uh harusnya tadi aku lakukan saat di mobil, jadi gampang, tinggal cuci muka,gosok gigi terus ganti baju tidur deh.” Gumamku kesal pada diri sendiri.

Ku bangunkan adikku yang sudah tertidur pulas, untuk segera menghapus make up, mencopot sanggul dan kemudian cuci muka.

“ dek bangun…itu di hapus dulu make upnya..”

“ uhhh ngantuk nih mba…”

“ ya terus gimana?”

“ udah bangun dulu sebentar, hapus make up, cuci muka terus tidur lagi.”

“ iya mbaaa.” Ucap Jenar masih dalam keadaan tertidur

“ dek…ayo toh, itu nanti malah jadi jerawatan kalau kamu nggak cuci mukanya.”

“ iya nih aku bangun…” sahut Jenar

“ harusnya kita tadi pas lagi di mobil udah mulai nyicil beresin konde sama hapus make upnya nih dek.Jadi pas udah sampe di rumah kita tinggal cuci muka terus tidur deh.” Ucapku sambil menghapus riasan make up

“ iya ya mba, harusnya tadi jangan tidur dulu.”

Beres membersihkan make up, copotin sanggul, cuci muka sampai benar benar tidak ada sisa make up lagi di muka, dan sekarang saatnya berganti pakaian untuk tidur.

Esok harinya, seperti biasa, dengan waktu yang berjalan di rumah ini terasa begitu lamban. Semua orang memiliki kegiatan masing masing yang di mulai dari pukul 12 siang ke atas.

Apalagi ini adalah hari ini hari minggu, hari santai untuk setiap orang. Aku terbangun saat matahari sudah masuk ke kamarku. Dengan rasa malas, aku berniat untuk kembali menarik selimut dan memejamkan mata.

Tiba tiba teringat, kalau aku ada ulangan sejarah dan ulangan mathematika di hari senin, belum lagi ada pekerjaan rumah akuntansi yang bikin jelimet.

“ waduh besok hari senin ya… maigaaattt besok ada dua ulangan sama satu pe-er.” Gumamku

“ aduh yang mana dulu nih ya di kerjain…mmmm akuntansi dulu aja kali yaa yang dikerjain, secara ini bener bener membutuhkan energy untuk berfikir.”

Bangun tidur yang sangat epic bagiku, karena harusnya sesuai dengan lagu bangun tidur. Bangun tidur ku terus mandi, habis mandi ku tolong ibu, membersihkan tempat tidurku.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
riwidy
Btari. Suka sih sama tipe wanita mandiri kayak dia. Mandiri dan berbakat nari.
2021-11-08 01:13:18
0
user avatar
elshuang
ceritanya sweet banget, suka
2021-11-01 16:36:48
0
user avatar
Diganti Mawaddah
Suka, lanjutkan say
2021-10-31 22:58:56
0
user avatar
Hayu Ayaka
btari suka
2021-10-31 21:37:47
0
user avatar
Elang Putih
semangat, sukses untukmu
2021-10-30 21:11:26
0
29 Chapters
bab1,part1: penari
Bunyi suara tabuh gamelan yang berkumandang dari ruang ballroom hotel,dan lemah gemulainya tubuh penari serta lentiknya jari jemari yang di gerakkan, menambah keindahan tersendiri bagi para tamu yang hadir menikmati pertunjukkan seni tari Jawa yang di bawakan.Para tamu tampak terkesima dengan keindahan dan kemolekan gemulainya sang penari. Mereka berdecak kagum, dan banyak sekali yang bertanya siapakah yang menari dengan indah seperti itu.“ wah bagus banget ya itu narinya…” ujar salah satu tamu yang tampak sedang mengagumi gerakan tarian.“ iya…gemulai sekali yaaa..” sambung salah satu tamu yang lain.Suara gamelan pun berhenti, tanda tarian sudah berakhir. Gemuruh tepuk tangan para penonton yang tampak puas akan penampilan tarian yang ku bawakan.Aku Btari, sejak kecil aku suka sekali dengan menari, mulai dari tari tradisional hingga tari ballet pun juga sudah ku kuasai.Pada penampilan kali ini, aku tak sendiri
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
bab2,part2 : Penari
Lha ini, bangun tidur ku terus kerjain pe-er, belom mandi pula, jigong masih nyangkut dimana mana, mata masih belekan juga.“iihh wow…ini pe-er banyak aja udah kayak lagi curhat, nggak kelar kelar ini sih.”Aku mengerjakan tugas sekolah dengan khusyuk sekali, mulai dari bangun pagi jam 8, sampai saatnya makan siang pun masih belum selesai.“btariii…”teriak ibu“ daleeeemmmm….” Jawabku“ btariiiiiiiiii…..” teriak ibu kembaliAkupun keluar dari kamar dan menjawab panggilan ibu dari lantai atas.“ dalem bu, kenapa?”“ kamu nggak makan siang?”“ iya ini baru selesai kerjain tugas sekolah.”“ yaudah kamu mandi gih abis makan kamu belanja buat besok.”“ lha kok aku, kan aku besok ada ulangan bu..”“ ya emang kenapa sih, kan bisa belajarnya di mobil“ aku ulangannya ada dua bu&hel
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
bab3,part3: PENARI
“ jalan jalan kemana? Wong macet gitu sih jalanannya, mana tadi belanjaannya kurang.”“ walah terus piye mba?”“ ya kata ibu kan aku di suruh minta sama bapak, yaudah untung aku bawa telfon, jadinya aku telfon bapak, minta di transferin aja uangnya.”“oh ya syukur kalau begitu mba.”“ hooh…udah ya yu’, aku mau mandi dulu, peliket semua ini badannya.”“iya mba mandi gih.”Sementara aku mandi, ibu pulang dari perkumpulan arisannya.“ mba b’tari udah pulang belom jenar?” Tanya Ibu kepada Jenar.“ udah tadi.” Jawab Jenar“ baru pulang atau udah dari tadi?”“mmmm udah 5 menit yang lalu lah.”“ lha kok baru pulang sih nih anak, terus nanti masaknya kan terlambat.”“ itu yu’ti lagi masak bu..”Ibu pun pergi ke dapur menemui Yu’ti yang sedang memasak. Dan
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
BAB4,PART4: Penari
“ nah gitu…udah coba lo kerjain dulu aja, kalo udah nanti panggil gw.”Baru saj aku memulai lagi untuk belajar matematika, pintu kamarku sudah terbuka, dan terdengar suara jenar yang meminta bantuanku.“mbaaaa…..” teriak Jenar“kenapa dek?” tanyaku“ajarin seni music,ini cara bikin not balok untuk piano gimana? Kan mba udah diajarin sama eyangti.”“mmmm ….bentar ya dek, mba belajar matematika dulu.”“aahhh mbaaa….nanti aku keburu ngantuk, ini aja aku udah mulai ngantuk nih lhooo…”bujur Jenar padaku“haduuuhhh….sabaaarrrr….sabaaarrrrr….”ucapku pada diri sendiri.“ mbaaa….” Ucap Jenar sekali lagi dengan nada memelas.“ iya dek iya…mana, emangnya kamu mau main piano pake lagu apa?”“lagu yang waktu itu mba mainin sama eyangti aja.”“memangnya ka
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more
bab 5, part 5 : penari
“kriiinnnggggg….” Tanda bel istirahat jam kedua sudah berbunyi.“ kalian istirahatnya nanti, selesaikan terlebih dahulu soal soal ulangan kalian.” Ucap bu Magda.Memang untuk pelajaran sejarah itu, 1 jam sebelum istirahat jam kedua dan 1 jam lagi setelah istirahat kedua. Oleh karena itu setiap kali kita ulangan di hari senin, maka Bu Magda akan melanjutkan jam ulangan sampai nanti jam kedua.“ yaahhh kirain istirahat dulu bu.” Ucap Reno“ yah enak di kalian atuuh, nanti yang ada kalian malah mau buka buku pelajaran.”“hehehhe” kami semua yang ada di kelas tertawa serentak“ memangnya kalian mau ulangan nya buka buku?”“ yo mesti mau dong bu…”jawab Maya“ boleh boleh aja, next ulangan, kita buka buku.” Ujar Bu Magda“widiiihhhh asiikk nih kita buka buku…” ucap teman teman serentakSeketika suasana kelas yang
last updateLast Updated : 2021-09-03
Read more
bab6,part6: penari
“ hebat apanya? Biasa aja ah, malah aku iri lho sama kehidupan kalian yang nggak perlu ada Latihan nari, Latihan ballet, Latihan piano dsb. Capek aja gitu aku tuh.” Curhatku mengenai masalah letihnya aku yang menjalani kegiatan ini.“ ya memang kita semua banyak ngiri nya ya…justru orang tua kita juga ngiri sama kamu, karena kamu tuh banyak prestasinya, juara dimana mana.”“iya sih, yang penting kita bersyukur aja atas semua nya ini B’tari. Insya Allah segala Lelah mu menjadi lillah untuk orang tua.”“ ammiiiinnnnn…” ucap kami bertiga.“ untuk kalian semua yang belum selesai melukis di tanah litany bisa di selesaikan sekarng juga ya, saya akan tunggu sampai selesai.” Ujar guru seni rupa kami, Ibu Tiwi“ waduh punya ku belum selesai nih…” ucap Indah“ sama aku juga, tungguin ya ndah..” sahut Maya.“ ayo kalian berdua selesaikan dulu g
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more
BAB7, PART7 : PENARI
Tiba di tempat Latihan menari ballet, aku melihat ada beberapa orang baru. Guruku, Mrs. Belinda walaupun sudah berusia 40 tahun, namun dia masih tetap gemulai dalam mengajarkan Gerakan tarian dasar ballet.“ sore B’tari…” sapa Mrs. Belinda“ sore juga Miss…” aku menjawab sapaannya“ B’tari bisa Miss minta tolong bantu….”“ tolong apa miss?”“ tolong ajarkan beberapa anak anak yang baru saja masuk jadi anggota klub balet kita. Bisa kan kamu ajari Teknik dasar balletnya?”“ maksudnya aku gantiin miss? Nggak mau ah, kan masih ada miss.”“ hahhahaha bukan sayang…kamu jadi model aja gimana untuk gerakannya gitu lho…”“ oh gitu..boleh boleh.”“ yaudah yok kita ketemu dengan teman teman baru.”Kelas Mrs. Belinda selalu ramai dengan banyaknya para pendaftar baru, baik itu di mulai dari kal
last updateLast Updated : 2021-09-05
Read more
BAB8,PART8: PENARI
“ Ya B’tari, ada apa?” tanya Miss Belinda Ketika sedang mengajari Gerakan ballet lainnya.“ ini Miss..saya mau tanya, sesudah di ajari beberapa Gerakan tarian dasar, lalu apa yang harus mereka lakukan?”“ oh itu…do coba treus saja Gerakan dasar tarian balletnya, sampai mereka benar benar kuasai. Lalu setelah itu setengah jam lagi nanti kita kumpul semua di situ, ada yang mau saya bicarakan dengan kalian semua.” Ucap Mrs. Belinda“baik Miss…permisi.” Jawab B’tariAku pun kembalike ruangan tempat dimana 20 orang murid yang masih belum paham dan mengerti akan Gerakan tarian dasar Ballet.“ bagaimana apakah kalian sudah bisa pelan pelan Gerakan dasar balletnya?” tanya ku pada mereka.“ mmm belom kak…” ujar salah satu dari mereka“ oh aku punya ide…. Sini, kalian semua duduk di sini melingkar…aku pegang absen kalian, nanti yang ak
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more
BAB 9,PART 1 : Perfect
CHAPTER 2PERFECTWaktu persiapan untuk perlombaan menyanyi dan penilaian pentas Ballet sama yaitu 1 bulan. Waktu dan tenaga sama sama terkuras habis. Sesungguhnya aku tidak ingin mengikuti penilaian Ballet. Hanya saja, entah darimana Ibu mengetahui akan ada penilaian ballet, dimana dalam penilaian itu jika aku bagus dalam membawakan tarian, maka aku akan di kirim ke Prancis.Ibu sudah mewanti wanti kalau aku harus bisa lolos dalam babak penilaian penentuan. Terlebih lagi Ibu sudah terbayang bayang kalau aku akan pentas di Prancis dan di tonton oleh jutaan orang banyak.Hal itu sudah pasti menjadi impian Ibu sejak dulu. Terkenal dan di kenal oleh siapapun. Meskipun bukan dari bakat yang dimiliki oleh ibu, tapi ibu sudah cukup puas memiliki anak seperti ku yang memiliki segudang bakat.Dari dulu, ibu selalu memasukkan ku ke dalam berbagai kursus seni bakat, baik itu seni Lukis, seni music, seni olah vocal sampai seni tari. Memang banyak sekali manfa
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more
BAB9,PART 2: PERFECT
Terdengar dari kamarku, suara ramai dari arah ruang makan. Ibu, Kakak, dan adik adikku sedang berbincang dengan Yangti.“lho B’tari mana nduk?” tanya Yangti kepada adikku Jenar“Mba lagi shalat sebentar, nanti juga turun.”“Mama sudah dahar belom?” tanya Ibu kepada Yangti“siang belom…”“ya sudah kalau gitu Mama dahar dulu, setelah itu ngajarin B’tari.” Ucap Ibu“iya boleh.”Usai Sholat, aku langsung ke bawah menuju ruang makan dan berkumpul bersama Ibu,Kakak, Adik adikku dan juga Yangti.“Yangti…”sapaku“eh..udah selesai sholatnya tah nduk?” tanya Yangti“iya udah …”“kamu ngikut lomb aopo toh nduk?”“lomba nyanyi, jadi yang ngadain dari label music, nah mereka lagi mengadakan lomba khusus untuk anak anak sekolah.”“lomba nya group atau solo?”
last updateLast Updated : 2021-09-08
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status