Tiba di tempat Latihan menari ballet, aku melihat ada beberapa orang baru. Guruku, Mrs. Belinda walaupun sudah berusia 40 tahun, namun dia masih tetap gemulai dalam mengajarkan Gerakan tarian dasar ballet.
“ sore B’tari…” sapa Mrs. Belinda“ sore juga Miss…” aku menjawab sapaannya“ B’tari bisa Miss minta tolong bantu….”“ tolong apa miss?”“ tolong ajarkan beberapa anak anak yang baru saja masuk jadi anggota klub balet kita. Bisa kan kamu ajari Teknik dasar balletnya?”“ maksudnya aku gantiin miss? Nggak mau ah, kan masih ada miss.”“ hahhahaha bukan sayang…kamu jadi model aja gimana untuk gerakannya gitu lho…”“ oh gitu..boleh boleh.”“ yaudah yok kita ketemu dengan teman teman baru.”Kelas Mrs. Belinda selalu ramai dengan banyaknya para pendaftar baru, baik itu di mulai dari kalangan anak anak, hingga sudah dewasa. Namun, untuk kalangan dewasa sangat sedikit peminatnya, karena untuk mendaftar tari ballet, badan harus lentur dulu, itu yang paling utama.Selain itu juga, kelas kelas yang di sajikan pun juga terbagi tiga, yakni kelas dasar, kelas menengah dan kelas pro. Untuk kelas dasar untuk anak anak usia 3 tahun hingga 6 tahun, usia menengah bisa dari 6 tahun hingga teenager, dan pro untuk usia di atas dari 17 tahunKali ini aku diberikan kesempatan oleh Mrs.Belinda untuk membantunya mengajar kelas menegah.“ selamat sore teman teman semua.” Spa Mrs. Belinda“ sore miss….” Jawab mereka serempak“ baiklah di kesempatan sore ini saya mau tanya dulu, yang sudah tahu sekali dasar latiha balet itu seperti apa, bisa maju Bersama saya di sini.” Ucap Mrs.BelindaTernyata ada 10 orang dari 20 orang yang mengerti akan tehnik dasar Latihan ballet.“ ok sisanya tidak apa apa bagi yang belum begitu paham. Saya bisa ajari sekarang. Dan di sini ada teman kita Namanya B’tari yang akan membantu saya untuk memberikan pemahaman kepada kalian semua untuk tehnik Latihan dasar ballet itu seperti apa.”“ hallo semua aku B’tari…” ucapku menyapa teman teman baru yang usianya ada beberapa yang di bawahku dan sisanya seumuran denganku.“ sore kakak….sore B’tari…” jawan mereka semua“ oke terima kasih semua, nah sekarang ini, buat yang belum pahamd an mengerti apa sih tehnik dasar ballet, aku mau kasih tahu ke kalian, dan mungkin tehnik Gerakan dasarnya.” Ucapku“oke yang udah paham untuk 10 orang ini bisa ikut saya ke kelas sebelah yaa dan yang 20 orangnya bisa memperhatikan Gerakan dan penjelasan dari B’tari…” ucap Mrs.Belinda“ baik miss…” jawab mereka“ ok B’tari bisa dimulai sekarang…”“ ok…temen temen, Jika kalian ingin menari balet, pelajari cara melakukan 5 posisi dasar kaki dan tangan. Yang pertama akan kita lakukan adalah first position. Yuk kalian semua bisa berdiri melingkar.”Pelajari cara melakukan first position. Banyak yang berpendapat bahwa posisi ini paling mudah. Mulailah berlatih dengan berdiri tegak sambil merapatkan kedua kaki. Pastikan tumit saling menyentuh.Kemudian, arahkan kedua telapak kaki ke depan agar posisinya tegak lurus dengan torso. Sambil tetap merapatkan tumit, putar telapak kaki ke luar agar membentuk garis lurus sejajar dengan bahu sehingga paha depan menghadap ke luar dan betis menghadap ke dalam. Saat ini, Anda sedang melakukan first position.Pastikan kedua kaki dimulai dari paha sampai jemari kaki menghadap ke arah berlawanan sehingga kedua telapak kaki membentuk garis lurus di lantai dan kedua tumit berada di tengah.Posisi tangan saat melakukan first position terlihat seperti sedang memegang bola voli di depan perut atas. Renggangkan kedua telapak tangan sehingga berjarak sekitar 10 cm di antara ujung jemari tangan. Angkat sedikit telapak tangan ke arah wajah agar tangan berada di depan perut atas.
“ ayo teman teman kalian ikutin Gerakan aku yaa…., oke sebentar aku cek dulu posisi kaki nya benar atau nggak….oke benar semua… next.. adalah Lanjutkan dengan mempelajari cara melakukan second position.”Cara melakukan second position sama dengan first position, tetapi kali ini, kedua tumit tidak dirapatkan. Pastikan arah kedua kaki dimulai dari paha sampai jemari kaki saling berlawanan dan kedua telapak kaki membentuk garis lurus di lantai sejajar dengan bahu.Posisi lengan second position dan first position hampir sama. Bedanya, jarak kedua telapak tangan saat melakukan second position lebih lebar daripada first position sebab kali ini Anda merenggangkan kedua telapak tangan sampai berada di atas jemari kaki sambil menekuk sedikit kedua siku. Tekuk sedikit pergelangan tangan ke arah perut.“ ayo temen temen semua, di lihat contohnya, ikutin Gerakan aku seperti ini…. Oke wait aku cek dulu Gerakan kalian udah bener atau belum. Iya oke…next kita lakukan lagi Gerakan yang ketiga, yaitu Lakukan transisi ke third position. Sebelum berlatih third position, persiapkan diri dengan melakukan first position.”Lakukan transisi ke third position. Sebelum berlatih third position, persiapkan diri dengan melakukan first position. Setelah memosisikan kedua telapak kaki ke arah berlawanan, majukan satu kaki ke depan kaki yang lain. Sentuhkan tumit kaki yang di depan ke sisi dalam telapak kaki yang di belakang lalu rapatkan kedua kaki dari paha sampai betis.Posisi lengan third position merupakan kombinasi antara first dan second position. Pertama-tama, lakukan posisi lengan first position. Kemudian, lakukan posisi lengan second position dengan merentangkan salah satu lengan ke samping, tetapi jangan mengubah posisi lengan yang lain.“ hayo coba tadi Gerakan posisi pertamanya gimana?” ucapku“ di lihat dan di ingat ingat ya teman teman untuk Gerakan dasar tarinya…pelan pelan aja yang penting kalian bisa, terus di lenturin aja, jangan tegang….tadi kalian udah lakukan pemanasan belom?”“ sudaaahhh kak….sudah B’tari….” Jawab mereka“ oke, kalau sudah, kalian nanti bisa latih ini juga di rumah, pelan pelan…”“ next , untuk Gerakan selanjutnya Renggangkan kedua telapak kaki untuk melakukan fourth position.Renggangkan kedua telapak kaki untuk melakukan fourth position. Persiapkan diri dengan melakukan first position lalu majukan satu kaki ke depan kaki yang lain dengan jarak 10-13 cm. Pastikan kedua telapak kaki sejajar dan arahnya saling berlawanan. Pastikan ujung jemari kaki dan tumit kaki yang lain membentuk garis tegak lurus dengan telapak kaki.Berbeda dari posisi yang lain, kedua kaki tidak saling menyentuh saat melakukan fourth position. Namun, menempatkan telapak kaki dengan benar saat melakukan fourth position cukup sulit. Setelah memosisikan kaki dengan benar, lanjutkan dengan mempelajari posisi lengan fourth position. Pertama-tama, lakukan posisi lengan first position. Angkat salah satu lengan ke atas sambil menekuk sedikit siku. Arahkan telapak tangan ke bawah lalu pertahankan di atas kepala.“ sampai sini ada pertanyaan, atau ada yang agak susah gerakannya?” tanya ku pada mereka.
“ kak…ini gerakannya betul nggak?” tanya salah seorang dari mereka“ iya gimana? Eh nama kamu siapa?” tanyaku“ Rachel kak…”“ oke Rachel, coba aku liat dulu Gerakan kamu gimana?”Rachel pun memperlihatkan gerakannya padaku“ oh ini begini nih…coba di lihat nih kaki sama tanganku .” ucapku sambal mengarahkan gaya yang benar padanya.“oke ada lagi yang mau di tanyakan?”“nggak ada kak…”“ oke kalau gitu ini kita sampai ke Gerakan dasar yang kelima, yaitu Pelajari cara melakukan fifth position sebagai posisi terakhir. Posisi kaki fifth position hampir sama dengan fourth position, tetapi jaraknya lebih dekat. Setelah melakukan fourth position, dekatkan kedua telapak kaki sehingga jaraknya hanya 2-3 cm.”Sama dengan postur kaki fourth position, arahkan paha, lutut, dan telapak kaki ke luar tanpa menekuk lutut. Pastikan kedua kaki lurus dengan mengaktifkan otot kaki dan meluruskan lutut.Posisi tangan fifth position hanya melanjutkan fourth position dengan mengangkat tangan yang di bawah ke atas kepala. Pastikan ada jarak di antara ujung jemari tangan agar tidak bersentuhan.“sampai di 5 gerakan dasar ini, kalian sudah jelas belom?” tanyaku
“…..” tidak ada jawaban dari mereka sama sekali“ baiklah karena nggak ada jawaban dari kalian, aku minta kalian sekarag mulai pelajari Gerakan dasar dari posisi 1 sampai ke lima dulu yaa..”“ aku keluar sebentar mau tanya sama Miss Belinda.”“ iya kak….”“ kalau ada yang mau minum, silahkan, tapi jangan istirahat dulu ya…lanjutkan lagi Gerakan dasarnya.”“ baik kak”Aku meninggalkan kelas basic menuju kelas tempat Miss Belinda sedang mengajarkan tehnik lainnya.“ permisi Miss….” Ucapku sambal mengetuk pintu“ Ya B’tari, ada apa?” tanya Miss Belinda Ketika sedang mengajari Gerakan ballet lainnya.“ ini Miss..saya mau tanya, sesudah di ajari beberapa Gerakan tarian dasar, lalu apa yang harus mereka lakukan?”“ oh itu…do coba treus saja Gerakan dasar tarian balletnya, sampai mereka benar benar kuasai. Lalu setelah itu setengah jam lagi nanti kita kumpul semua di situ, ada yang mau saya bicarakan dengan kalian semua.” Ucap Mrs. Belinda“baik Miss…permisi.” Jawab B’tariAku pun kembalike ruangan tempat dimana 20 orang murid yang masih belum paham dan mengerti akan Gerakan tarian dasar Ballet.“ bagaimana apakah kalian sudah bisa pelan pelan Gerakan dasar balletnya?” tanya ku pada mereka.“ mmm belom kak…” ujar salah satu dari mereka“ oh aku punya ide…. Sini, kalian semua duduk di sini melingkar…aku pegang absen kalian, nanti yang ak
CHAPTER 2PERFECTWaktu persiapan untuk perlombaan menyanyi dan penilaian pentas Ballet sama yaitu 1 bulan. Waktu dan tenaga sama sama terkuras habis. Sesungguhnya aku tidak ingin mengikuti penilaian Ballet. Hanya saja, entah darimana Ibu mengetahui akan ada penilaian ballet, dimana dalam penilaian itu jika aku bagus dalam membawakan tarian, maka aku akan di kirim ke Prancis.Ibu sudah mewanti wanti kalau aku harus bisa lolos dalam babak penilaian penentuan. Terlebih lagi Ibu sudah terbayang bayang kalau aku akan pentas di Prancis dan di tonton oleh jutaan orang banyak.Hal itu sudah pasti menjadi impian Ibu sejak dulu. Terkenal dan di kenal oleh siapapun. Meskipun bukan dari bakat yang dimiliki oleh ibu, tapi ibu sudah cukup puas memiliki anak seperti ku yang memiliki segudang bakat.Dari dulu, ibu selalu memasukkan ku ke dalam berbagai kursus seni bakat, baik itu seni Lukis, seni music, seni olah vocal sampai seni tari. Memang banyak sekali manfa
Terdengar dari kamarku, suara ramai dari arah ruang makan. Ibu, Kakak, dan adik adikku sedang berbincang dengan Yangti.“lho B’tari mana nduk?” tanya Yangti kepada adikku Jenar“Mba lagi shalat sebentar, nanti juga turun.”“Mama sudah dahar belom?” tanya Ibu kepada Yangti“siang belom…”“ya sudah kalau gitu Mama dahar dulu, setelah itu ngajarin B’tari.” Ucap Ibu“iya boleh.”Usai Sholat, aku langsung ke bawah menuju ruang makan dan berkumpul bersama Ibu,Kakak, Adik adikku dan juga Yangti.“Yangti…”sapaku“eh..udah selesai sholatnya tah nduk?” tanya Yangti“iya udah …”“kamu ngikut lomb aopo toh nduk?”“lomba nyanyi, jadi yang ngadain dari label music, nah mereka lagi mengadakan lomba khusus untuk anak anak sekolah.”“lomba nya group atau solo?”
Latihan berlangsung hingga sore menjelang…“Latihan untuk hari ini , sampe di sini dulu ya nduk…besok kita teruskan lagi, nanti eyang ajari tehnik menggunakan hidung.”“iya eyang..Tak lama kemudian, Bapak pulang dari kegiatan olahraga nya.“ lho ada Mama…”ucap Bapak“eh kamu baru pulang tah?” tanya Eyang kepada Bapak.“iya ma…, aku capek…mau mandi dulu ya.” Ucap Bapak acuh“ iyo Jan…” jawab Eyang sambil menganggukKu lihat raut muka Eyang yang sedih karena, Bapak sepertinya tampak acuh sekali melihat kedatangan Eyang.“Eyang ayo istirahat dulu di kamar B’tari..”kataku sambil menggandeng dan menuntun Eyang ti menaiki tangga menuju kamar.“Eyang mau mandi duluan atau B’tari yang mandi?”“B’tari dulu saja yang mandi, Eyang mau rebahan dulu…punggung Eyang pegel nduk.&rdqu
“waaahhh Yangti keren ih…ngajarin nyanyi begitu, berarti kan harus menjaga kualitas suaranya kan ya?” tanya Jenar“oh iya itu harus dek…makanya Yangti selalu makan kencur, untuk menjernihkan suara, Latihan pernapasan, minumnya air putih, terus selalu olahraga juga.”“ keren iiihhh…”balas JenarYangti kalau menurut kakak kakak dan adik adik Bapak, beliau adalah seorang penyanyi pada masanya, dia juga sempat sekolah music, maka tak heran jika bakatnya itu menurun ke anak anak laki lakinya dan menurun juga ke kami, anak anak Bapak.Bagi bapak, semua anak anaknya harus bisa dan mahir dalam memainkan alat music, serta melek akan not balok. Tidak boleh tidak. Lalu bagaimana dengan bakat menariku, apakah itu juga berasal dari bakat keluarga yang menurun?Tidak…, bakata menariku ini di karenakan saat itu, Bapak melihat sepupunya sedari kecil sudah belajar balet, serta tarian tradisional yang lain. Oleh
“biariiiinnn…dariapda waktunya terbuang percuma, kan kalo lo jadi tinggal berangkat terus udah gitu lo drop Yangti, abis itu kalo nggak jadi juga tinggal berangkat sama Yangti juga lo temenin dia.”Selesai Mas Rama Mandi, teman temanya masih juga belum membalas pesan textnya. Ia kemudian berpakaian dan mengajakku untuk sarapan bersama.“B’tarii…lo udah makan belom?” tanya Mas rama dari luar kamarku“ kenapa? Sebentar…”jawabku sambil membuka kan pintu kamarku untuknya“ lo udah makan belom?” tanya Mas Rama Kembali“ belom, tadi gw bangun tidur terus langsung mandi, kerjain tugas terus di suruh Yangti bangunin lo deh.” jawabku“yaudah temenin gw makan yuk….”ajak Mas Rama“iya sebentar, gw sekalian ajak Yangti sarapan dulu.”“ok kalau gitu, gw tunggu di ruang makan ya.”“ hooh…”balasku.Mas Rama melangkah menuju ke ruang makan, sementara itu aku melihat Yangti yang tak sengaja tertidur saat menonton Tv. Aku pelan pelan membangunkannya.“Yangti…..yangti…
Bagiku materi yang Sudah di ajarkan oleh Eyang, merupakan ilmu yang sangat berharga sekali. Pantas saja, kalau mereka membayar mahal guru les vocal apalagi jika di tambah dengan belajar alat music juga.“ nah nduk…coba sekarang Eyang dengerin dulu suara kamu, setelah itu langsung masuk ke lagu. Ok…”Aku pun bernyanyi diiringi alunan music piano oleh Eyang. Bagiku Eyang sangat hebat sekali, ia bisa memainkan setiap lagu dengan alunan nada yang begitu indah, sehingga membuat yang mendengarkannya sangat menikmatinya.Eyang pernah bercerita, kalau piano adalah belahan jiwa nya. Eyang selalu dapat memainkan setiap instrument lagu, baik itu lagu classic, lagu jazz, blues, hingga lagu pop masa kini.Tangan dinginnya selalu dapat menciptakan sebuah nada yang tadinya belum memiliki jiwa.Bagi Eyang, setiap lagu itu selalu memiliki nafas dan jiwa. Nafas dan jiwa yang di maksud adalah Ketika kita mampu menyanyikannya dengan begitu baik, sehingga bag
“sampai di sini dulu ya nduk Latihan hari ini, besok kita lanjutkan dulu.”ujar Eyang“iya Eyang.” JawabkuWaktu Sudha menunjukkan pukul 6 sore. Latiiha piano dengan Eyang bisa di bilang lumayan lama, tapi juga sangat berarti. Berbagai ilmu yang di sampaikan oleh Eyang, tidak aku dapatkan di manapun, dan tentunya juga membutuhkan biaya yang terbilang mahal.Aku Kembali ke kamar dan merapikan semua buku buku yang ada di meja. Aku periksa ulang Kembali, apakah ada tugas sekolah yang terlewat belum aku kerjakan.“dreettttttttt….dreeeetttttt…”terdengar bunyi ponselku sangat nyaring sekali.Terlihat ada panggilan masuk dari Mrs.Belinda“hallo iya Miss, ada apa?”tanyaku “hallo juga B’tari, kamu lagi apa?”“lagi beres beresin buku, ada apa Miss?” tanyaku Kembali“B’tari besok kamu bisa nggak datengnya agak siang?”tanya Miss Belinda
Kami semua menuruti perintah Miss Belinda yakni duduk melingkar.“Anak-anak, Mr.james sudah melihat performa kalian, dan sekarang saatnya penilaian. Dan penilaian itu sendiri biar Mr.James yang mengatakan pada kalian, untuk waktu dan tempat saya persilahkan,”ucap Miss Belinda mempersilakan Mr.James untuk menilai kami“Hallo ladies, saya sudah melihat performa kalian, dan menurut saya kalian sempurna, dan artinya juga, kalian berhak untuk mengikuti kompetisi pada winter next year dan pertunjukkan biasa. Golden ticket akan saya berikan, untuk kalian semua,” ucap Mr.James“Tunggu sebentar, apakah maksud Mr.James, kami semua lolos?”tanya JasmineMr.James mengambil golden ticket untuk kami semua yang ia simpan di dalam tas ranselnya.“Ticket ini aku berikan kepada kalian semua, jadi tolong di simpan baik-baik, di jaga jangan sampai hilang!” perintah Mr.JamesMasing-masing dari kami mendapatkan golden ticket dar
“Iya pasti, saya akan giat berlatih, apapun akan saya lakukan agar saya bisa tampil di Prancis Mr.James.”“Apapun?” tanya Mr.James dengan muka tersenyum licik.“Apapun Mr.James, karena saya benar-benar ingin ke luar negri dan tampil di sana,” ucap Miranda“Hmm … ya nanti akan saya kabari, sekarang kamu boleh berganti pakaian dan kamu bisa pulang sekarang!” perintah Mr.James“Ok Miranda, kamu mungkin saat ini berlatih, kamu tunggu di sini ya, sambil menunggu saya, coba kamu berlatih sendiri Swan lake, saya akan kembali!”perintah Miss Belinda.Miss Belinda dan Mr.James keluar ruang studio nutracker menuju ruang studio black. “Hallo anak-anak,” sapa Miss Belinda“Hallo Miss,”jawab kami semua.“Oke, kali ini saya mau memperkenalkan kepada kalian, Mr.James, beliau inilah juri yang akan menilai apakah kalian layak untuk bisa performance di luar negeri a
Aku tak menggubris perkataan Miranda, karena memang aku tak merasa, di samping itu aku juga enggan mencari masalah terhadap teman-temanku. “Harusnya yang memenangkan lomba itu tuh gue, bukan lo. Apasih hebatnya lo? Atau jangan-jangan lo ada kenalan orang dalam terus lo berbuat curang gitu deh, yakan ngaku aja!” hujat MirandaAku masih saja diam tak bergeming mendengar ocehan Miranda“Asal lo tahu aja ya anak miskin, gw itu udah kursus di tempat yang paling mahal dan ternama punya. Udah pasti bergengsi dan harusnya yang jadi juara dua itu ya gue,” Miranda tetap saja melanjutkan ocehannya"Gue mau tahu, kalo itu kursusnya dimana sih?”“Oh, kalau gue sih kursusnya sama Eyang gue, kenapa?” aku menantang balik Miranda“Hhahahaha … Kursus sama nenek doang aja bisa jadi juara dua, duhh … tuh juri buta kali yaa, atau mungkin kasihan gitu sama lo.”“Terserah lo aja ya Miranda ..&rdqu
Back to Eyang“Bu Sepuh, taksinya sudah datang,” Ucap Yu’ti kepada Eyang , saat Eyang sedang menghabiskan sarapannya.“Iya Yu’ti bilang tunggu sebentar ya, sama sekalian tolong bawakan koper dan tas tas nya ke taksi ya,”perintah Eyang“Iya Bu sepuh.”Eyang pun bergegas menghabiskan sarapannya. Saat Eyang bersiap untuk pulang, Ibu baru saja bangun dengan muka sembab.“Jani … Mama pulang dulu ya,” pamit Eyang“Lho kok pulang?” tanya Ibu“Kan memang perjanjian nya begitu bukan, kamu minta mama menginap smapai B’tari selesai erlombaan nah sekarang B’tari sudah selesai lomba, mama pulang kasian rumahnya udah lama di tinggalin,” jawab Eyang“Oh gitu, yaudah. Hati-hati ya ma. Oiya pulangnya naik apa? Sama Pak Ujang?”“Nggak jadi sama Pak Ujang, barusan Janitra telfon mama, katanya dia ada meeting mendadak, jadinya Pak Ujang
“Mmm … kalau gitu Yu’ti nanti saya minta tolong, bawakan koper ke bawah ya. Sudah saya siapkan semua, tinggal di bawa saja,”Perintah EyangYu’ti menuruti perintah Eyang. Di bawakan nya koper yang ada di kamarku, total koper yang di bawa Yu’ti ada 3 berikut dengan seluruh tasku. Yu’ti belum sadar, kalau tasku juga di bawa olehnya.“Bu sepuh, koper dan tas tas nya sudah saya taruh di bawah,” ucap Yu’ti“Iya terima kasih banyak ya Yu’ti,” tutur Eyang.“Bu sepuh perginya menunggu Pak Ujang toh?” tanya Yu’ti kembali“Kalau masih lama, saya pesan taksi saja Yu’, takutnya nanti Bapak butuh Pak Ujang di sana, solanya saya ada jam mengajar les pagi ini, takut tidak keburu,” ujar Eyanng“Mungkin ada baiknya Bu Sepuh tanya ke Bapak, telfon dulu, biar nanti nggak kesalahan juga di Pak Ujang nya,”usul Yu’ti“Oh … Ngon
Aku kembali menuju ruang makan, ku buka ponsel dan membaca beberapa pesan dari beberapa teman teman dan juga ada pesan dari Miss Belinda yang mengingatkan kalau hari ini Latihan.“Ini mb, susu sama robak nya,” ucap Yu’ti sambil meletakkan satu pirin tumpukkan robak dan segelas susu chocolateKu nikmati sarapan pagi seorang diri di meja makan. Perasaan Marah dan kecewa masih berkecamuk dalam pikiran dan perasaanku saat ini. Aku benar benar tidak ingin bertemu dengan kedua orangtuaku. Dan yang ada di dalam pikiranku saat ini adalah mereka sangat egois. Dan mereka hanya bisa menuntut tanpa memberi dukungan sama sekali“krek …” pintu kamar Bapak dan Ibu sudah terbukaLangsung ku percepat saja mengunyah makanan dan ku langsung menghabiskan susu. Setelah itu segera saja aku bawa piring yag masih penuh tumpukkan roti bakar menuju dapur.“Yu’ti tolong taroin di plastic aja ini roti bakar, mau aku bawain buat bekal,&rd
“Lhooo … Iya Bu, beneran, kasihan saya sama Mba. Belum lagi kalau ngeliat Ibu bisa akrab banget sama mba Jenar. Mba B’tari tuh keliatan banget pengen seperti itu juga.”“Berarti aku sudah sangat keterlaluan ya Yu’ sebagai ibu untuk B’tari.” Ucap Ibu dengan pandangan kosong.“Mohon maaf bu, kalau soal itu, mmm … bisa saya katakan iya, karena sangat terlihat sekali kalau ibu itu tidak menyayangi dengan sepenuh hati, padahal mba B’tari kan anak kandung Ibu toh, masa sama anak kandung bisa seperti itu, nggak baik lho bu terlalu membedakan kasih sayang dengan anak lainnya. Boleh saja sih kalau ibu ingin mendidik mba B’tari agae menjadi anak yang mandiri. Tapi kan anak itu juga butuh kasih sayang dan dukungan dari seorang ibu.”Mendengar nasihat dari Yu’ti secara tak langsung, telah menampar batin Ibu. Ia tak menyangka bahwa apa yang di katakana oleh Yu’ti benar adanya. Ibu terlalu s
“Terus kalau kamu benar benar melihat B’tari lomba, coba kamu certain tadi performnya B’tari bagaimana? B’tari pakai baju apa?” tantang Bapak“Pakai baju yang Bapak beliin waktu lagi ke Belanda itu, terus pakai sepatu pantofel,” jawab ibu.“Mas Rama, coba mana ambilin hape Bapak di tas!” perintah Bapak.“Iya Pak.”Mas Rama mengambil ponsel Bapak yang masih tersimpan di dalam tas. Ponsel dengan merk terkenal berwarna hitam, diambil oleh Mas Rama“Ini Pak,” ucap Mas Rama sambil menyerahkan ponselnya ke BapakBapak langsung melihat foto dan video yang tadi siang di kirim oleh Mas Rama melalui ponsel milik Mas Rama.“Lalu, tadi B’tari selesai lombanya jam berapa?” tanya Bapak kembali“Jam 5, emang kenapa sih bapak kok nanya nya seolah olah bapak nggak percaya sama aku!?”“Memang aku sekarnag nggak percaya sama kamu, ini sudah ada
Air mataku mengalir begitu saja saat mendengar Ibu mengancam Yu’ti untuk berbohong pada Bapak.Mas Rama yang melihatku menangis , tak tega, karena Ibu benar benar sudah sangat keterlaluan.“Lho kok lo nggak Latihan Ballet?” tanya Mas RamaAku langsung menghapus air mata ku …“Iya tadi Miss Belinda nya kirim pesan melalui Whatsapp, katanya aku hari ini nggak apa-apa, kalau nggak masuk, di kasih libur sehari doang.”“Oh gitu, yaudah sana lo istirahat gih!” pinta Mas Rama“Nggak ah … Lagi banyak tugas terus udah gitu ada ulangan, jadinya mau belajar aja.”“B’tari lo jangan sedih ya, urusan itu, nanti gw bantu, gw nggak mau lo sedih,” ucap Mas Rama. Makan malam tiba, dan Bapak baru saja tiba di rumah. Kali ini benar benar aku tidak nafsu untuk makan. Aku benar benar terkejut mendengar ucapan ibu yang meminta Yu’ti agar berbohong jika di tanya oleh Bapak.