Home / Romansa / Sangkar Kupu-kupu / bab10,part4:PERFECT

Share

bab10,part4:PERFECT

last update Last Updated: 2021-09-10 12:33:37

“waaahhh Yangti keren ih…ngajarin nyanyi begitu, berarti kan harus menjaga kualitas suaranya kan ya?” tanya Jenar

“oh iya itu harus dek…makanya Yangti selalu makan kencur, untuk menjernihkan suara, Latihan pernapasan, minumnya air putih, terus selalu olahraga juga.”

“ keren iiihhh…”balas Jenar

Yangti kalau menurut kakak kakak dan adik adik Bapak, beliau adalah seorang penyanyi pada masanya, dia juga sempat sekolah music, maka tak heran jika bakatnya itu menurun ke anak anak laki lakinya dan menurun juga ke kami, anak anak Bapak.

Bagi bapak, semua anak anaknya harus bisa dan mahir dalam memainkan alat music, serta melek akan not balok. Tidak boleh tidak. Lalu bagaimana dengan bakat menariku, apakah itu juga berasal dari bakat keluarga yang menurun?

Tidak…, bakata menariku ini di karenakan saat itu, Bapak melihat sepupunya sedari kecil sudah belajar balet, serta tarian tradisional yang lain. Oleh karena itu Bapak, terobsesi kelak jika ia memiliki anak perempuan, maka anak perempuan nya harus seperti sepupu nya.

Sejak itu lah, saat tahu Ibu hamil anak perempuan, Bapak sudah bisa membayangkan akan seperti apa kelak aku ini. Aku yang harus bisa menari tarian Bale, tarian tradisional, pandai bermain music, pandai menyanyi dan tak lupa juga harus pandai di sekolah.

Tidak ada yang salah memang dengan obsesinya Bapak yang mengharuskan aku untuk menuruti kemauannya itu. aku bisa menerima itu. hanya saja yang tak bisa kuterima adalah obsesi dari Ibu.

Ibu dari dulu memang selalu mensupport apa yang dikatakan oleh Bapak, tapi di balik itu semua, ada Hasrat terpendam dari dulu. Alasann mengapa Ibu selalu menginginkan aku menjadi Bintang, adalah karena saat Ibu seusia ku, kehidupannya sangat terbatas. Keterbatasan ekonomi lah yang membuatnya tidak bisa melakukan apapun yang dia suka.

Menurut saudara saudara Ibu, Ibu terbilanng sangat pandai, dan berbakat, bahkan dia adalah bintang di kelas, satu Ketika Ibu ingin sekali mengikuti kejuaraan menari tradisional. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarga Ibu, maka Ibu tidak bisa mengikuti kejuaraan apapun.

Terobsesinya impian Bapak dan Ibu di curahkan seluruhnya kepadaku, alhasil mereka selalu menginginkan aku bisa tampil terbaik dari yang terbaik. Namun, tidak sama halnya dengan kakak dan adik ku yang laki laki.

Mas Rama dan Balarama, hanya di minta untuk bisa melek akan not, bisa bermain music. Apalagi kalau dari Ibu. Terlihat sekali perbedaannya. Ibu bahkan membebaskan mereka untuk mengejar impian mereka. Ya Walaupun juga harus tetap sesuai dengan kemauan Bapak.

Jika kakak ku Mas Rama mendapat nilai ulangan dengan hasil yang tidak memuaskan, maka Ibu tidak memarahinya. Ibu merasa memang sampai di situ saja kemampuannya dalam menerima pelajaran.

Selain itu, jika Mas Rama dan adikku Balaram, pergi bermain dengan teman temannya, Ibu tidak akan mencarinya bahkan tidak menyuruhnya untuk segera pulang. Tak hanya itu, Ibu juga tidak cerewet dan ikut campur dalam pertemanan Mas Rama dan Balaram

Tidak seperti aku, Ibu sangat cerewet sekali jika ada yang ingin berteman denganku. Ibu selalu berpikiran negative kepada teman teman yang ingin dekat denganku. Hanya Maya dan Indah saja sahabat yang ku punya dan tahan dengan segala perilaku dan sudah mengenal dekat dengan keluargaku.

Ibu melarangku untuk bergaul seperti layaknya anak SMA pada umumnya. Pergi jalan jalan sesuka hati dengan teman teman, pergi berlibur dengan mereka ke pulau lain. Yang ada aku selalu di ingatkan Ibu akan tanggung jawab yang harus aku emban, yakni menjadi bintang, dan selalu mengharumkan nama kedua orang tua ku.

Kata Ibu itu tidaklah terlalu penting, selain itu terlalu banyak bergaul jug nanti akan mengakibatkan menjadi tidak focus pada cita cita yang sebenarnya adalah cita cita Bapak dan Ibu.

Esok paginya di hari minggu seperti biasa, aku focus untuk mengerjakan seluruh tugas tugas sekolah. Ku kerjakan tugas nya mulai dari yang paling sulit dahulu yakni matematika, lalu akuntansi. Kedua mata plajaran tersebut sangat membutuhkan konsentrasi penuh.

“belajar apa Nduk?” tanya Yangti kepadaku

“ ini lagi kerjain tugas Eyang…”jawabku

“tugas opo iku?”

“ kalo yang ini lagi kerjain tugas mathematic.”

“susah yoo nduk?”

“ya lumayan deh ini agak susah, bagian Trigonometri gitu.”

“ooohhh ngono..”

“Yangti jadi pulang dulu ambil baju?”

“ hooh…tapi mbh iki Mas mu wes tangi urung yooo ( tap nggak tau juga ini, Mas kamu sudah bangun atau belom ya) ? Yangti boleh minta tolong ngga nduk?”

“apa Yangti?”

“coba tolong liatin ke kamar Mas mu, tanyain aja, mau anterin Yangti jam berapa?”

“ooohh iya sebentar dulu ya Yangti, menyelesaikan satu soal ini.”

“oh iya… Yangti tak nonton Tv dulu di sini boleh?”

“iya boleh…”

Selesai mengerjakan soal yang ke lima dari 15 soal Trigonometeri, aku beranjak pergi menuju kamar Mas Rama.

“ Mas….Mas….”teriakku dari luar kamar Mas rama

“mmmm apaan?” jawab Mas Rama

“buka dulu kenapa pintunya.”

“Krekkk….” Bunyi puntu kamar Mas Rama pun terbuka. Terlihat penampilan Mas Rama baru bangun dari tidurnya, rambut masih acak acakan, terlihat bekas iler dimana mana, dan juga mata masih ada kotorannya.

“baru bangun lo ya mas?” tanyaku

“ hooh…”

“eh itu lo di tanyain tuh sama Yangti, kapan mau anterin Yangti pergi?”

“emang sekarang jam berapa?”

aku melirik waktu di jam dinding kamar Mas Rama….

“jam 8 pagi…emang lo tadi pas bangun nggak liat sekarang jam berapa?”

“nggak..gw kan baru bangun banget.”

“mmmm dasar.. begadang lagi lo ya?”

“ heheheheh….”

“terus lo rencana mau ke rumah temen lo jam berapa?”

“ nanti gw liat dulu…jadi pada ke sana apa ngga?”

“ya terus kalau pada nggak jadi gitu misalnya, lo nggak jadi temenin Yangti?”

“mmmm gimana yaa?”

“ ih jahat banget sih lo, gitu banget nggak mau temenin Yangti nya, lagian juga lo udah ngomong sama Yangti mau anterin ke sana.”

“iya iyaaaaaa…..bawel lo…”

“yaudah sana gidah …lo mandi terus tanyain dulu sama temen temen lo.”

“iya iya…”

Mas Rama berbalik masuk ke kamarnya dan mengambil ponselnya. Ia tak sadar, kalau aku masih saja berdiri di depan kamarnya menunggu kabar dari teman temannya.

“lo kok masih berdiri di situ?”

“ya nungguin kabar dari temen temen lo lha gimana.”

“belom balesss B’tari.”

“yaudah daripada kelamaan nunggu terus lo nya nanti pasti balik tidur lagi, kenapa lo nggak mandi dulu aja, terus udah gitu lo sarapan dulu.”

“kok lo bawel banget sih kayak Ibu.”

“biariiiinnn…dariapda waktunya terbuang percuma, kan kalo lo jadi tinggal berangkat terus udah gitu lo drop Yangti, abis itu kalo nggak jadi juga tinggal berangkat sama Yangti juga lo temenin dia.”

“iya iyaaa…nih gw ambil handuk terus mandi…”ujar Mas Rama

Ku tunggu Mas Rama sampai ia benar benar masuk kamar mandi. Ku lihat ia sudah masuk ke kamar mandi, dan kemudian aku Kembali ke kamarku. Di dalam kamar, ku lihat Yangti sudah dalam posisi duduk dan tertidur dengan pulas. Ku kecilkan volume Tv, dan kemudian aku melanjutkan Kembali mengerjakan tugas sekolah.

Related chapters

  • Sangkar Kupu-kupu   bab11,part 5:PERFECT

    “biariiiinnn…dariapda waktunya terbuang percuma, kan kalo lo jadi tinggal berangkat terus udah gitu lo drop Yangti, abis itu kalo nggak jadi juga tinggal berangkat sama Yangti juga lo temenin dia.”Selesai Mas Rama Mandi, teman temanya masih juga belum membalas pesan textnya. Ia kemudian berpakaian dan mengajakku untuk sarapan bersama.“B’tarii…lo udah makan belom?” tanya Mas rama dari luar kamarku“ kenapa? Sebentar…”jawabku sambil membuka kan pintu kamarku untuknya“ lo udah makan belom?” tanya Mas Rama Kembali“ belom, tadi gw bangun tidur terus langsung mandi, kerjain tugas terus di suruh Yangti bangunin lo deh.” jawabku“yaudah temenin gw makan yuk….”ajak Mas Rama“iya sebentar, gw sekalian ajak Yangti sarapan dulu.”“ok kalau gitu, gw tunggu di ruang makan ya.”“ hooh…”balasku.Mas Rama melangkah menuju ke ruang makan, sementara itu aku melihat Yangti yang tak sengaja tertidur saat menonton Tv. Aku pelan pelan membangunkannya.“Yangti…..yangti…

    Last Updated : 2021-09-13
  • Sangkar Kupu-kupu   bab12,part6:PERFECT

    Bagiku materi yang Sudah di ajarkan oleh Eyang, merupakan ilmu yang sangat berharga sekali. Pantas saja, kalau mereka membayar mahal guru les vocal apalagi jika di tambah dengan belajar alat music juga.“ nah nduk…coba sekarang Eyang dengerin dulu suara kamu, setelah itu langsung masuk ke lagu. Ok…”Aku pun bernyanyi diiringi alunan music piano oleh Eyang. Bagiku Eyang sangat hebat sekali, ia bisa memainkan setiap lagu dengan alunan nada yang begitu indah, sehingga membuat yang mendengarkannya sangat menikmatinya.Eyang pernah bercerita, kalau piano adalah belahan jiwa nya. Eyang selalu dapat memainkan setiap instrument lagu, baik itu lagu classic, lagu jazz, blues, hingga lagu pop masa kini.Tangan dinginnya selalu dapat menciptakan sebuah nada yang tadinya belum memiliki jiwa.Bagi Eyang, setiap lagu itu selalu memiliki nafas dan jiwa. Nafas dan jiwa yang di maksud adalah Ketika kita mampu menyanyikannya dengan begitu baik, sehingga bag

    Last Updated : 2021-09-13
  • Sangkar Kupu-kupu   bab13,part7:PERFECT

    “sampai di sini dulu ya nduk Latihan hari ini, besok kita lanjutkan dulu.”ujar Eyang“iya Eyang.” JawabkuWaktu Sudha menunjukkan pukul 6 sore. Latiiha piano dengan Eyang bisa di bilang lumayan lama, tapi juga sangat berarti. Berbagai ilmu yang di sampaikan oleh Eyang, tidak aku dapatkan di manapun, dan tentunya juga membutuhkan biaya yang terbilang mahal.Aku Kembali ke kamar dan merapikan semua buku buku yang ada di meja. Aku periksa ulang Kembali, apakah ada tugas sekolah yang terlewat belum aku kerjakan.“dreettttttttt….dreeeetttttt…”terdengar bunyi ponselku sangat nyaring sekali.Terlihat ada panggilan masuk dari Mrs.Belinda“hallo iya Miss, ada apa?”tanyaku “hallo juga B’tari, kamu lagi apa?”“lagi beres beresin buku, ada apa Miss?” tanyaku Kembali“B’tari besok kamu bisa nggak datengnya agak siang?”tanya Miss Belinda

    Last Updated : 2021-09-14
  • Sangkar Kupu-kupu   bab14,part8: PERFECT

    “B’tari bareng sama aku aja yuk.”ajak Indah“iya kamu naik angkot kan?”tanyaku“iya…kan searahsama studio baletnya kan?”“iya searah, yaudah ya May, kita pulang duluan.”ucapku pamit pada Maya“okey kalian hati hati ya.”Maya pun segera melaju dengan kendaraan roda dua nya, sementara aku dan Indah pergi dengan menggunakan transportasi umum. Di dalam perjalanan banyak sekai yang kita bahas, mulai dari persiapan lomba untuk menyanyi hingga curhatan sahabatku Indah yang rupanya diam diam sedang menyukai seorang pria.“B’tari kamu gimana persiapan lomba nyanyi nya?” tanya Indah“ya seperti pada umumnya aja, Latihan setiap hari, terus harus di jaga juga kualitas suaranya.” Jawabku“terus Latihan vocal aja? Yang alat musiknya kamu jadinya apa?”“piano..kenapa?”“iya itu juga nggak kamu latih?”&ldqu

    Last Updated : 2021-09-15
  • Sangkar Kupu-kupu   bab15,part9 : PERFECT

    Tak terasa hari sudah mulai menjelang malam, dan aku masih saja berada di studio balet. Aku masih harus menghafalkan beberapa Gerakan tarian balet swan lake yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan penilaian.“Anak anak Miss minta walau kalian tidak setiap hari Latihan di studio, akan tetapi saat kalian sudah ada di sini, Miss berharap agar kalian benar benar sudah hafal dengan Gerakan ini.” Ujar Miss Belinda“Miss ini kita latihannya jadinya nggak setiap hari kan?”tanyaku dengan lebih meyakinkan“saya sih maunya setiap hari sih, tapi saya juga nggak bisa egois, karen akalian iug a pasti ada kesibukan lainnya selain nari balet. Bener apa bener?” tanya Miss Belinda“bener Miss, saya kan juga ada kursus piano sama kursus biola,belom lain nanti akan ada pentas gitu deh.”ujar Miranda dengan nada sombongnya“oh ya…? Masa sih?” tanya Miss Belinda“iya Miss, jadi untuk piano ada kejuara

    Last Updated : 2021-09-16
  • Sangkar Kupu-kupu   bab16,part10 : PERFECT

    “mmmmin France, it will be swan lake, and in Russia could it be Romeo and Juliet. That’s why we wanna find to becoming a Juliet.” Jelas Mr.James“so that mean is performance in France just cast of figures?”“exactly…”“oooo oke oke….then when you will come to Indonesia?”“Two weeks later, and I hope so you can manage ur student to be a good ballerina.”“Alright Sir, I will…”“Alright then..see you in Indonesia, bye…”“Thank you Sir, goodbye.”Usai menerima panggilan dari Mr.james, hal pertama yang akan di lakukan oleh Miss Belinda adalah mengerahkan seluruh ilmu yang ia miliki, dan berbagai pengalaman saat berada di atas panggung.Pukul delapan malam, aku tiba di rumah. Dengan perut kosong dan raut muka yang sangat Lelah, aku benar benar sudah tidak sanggup menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Ibu.H

    Last Updated : 2021-09-17
  • Sangkar Kupu-kupu   bab18,part11:PERFECT

    Aku Kembali ke belakang panggung dengan senyuman lebar dan puas. Baru kali ini aku bisa memuaskan dan memanjakan telinga penikmat music. Ini kali pertama aku tampil di depan ratusan ribu orang, dan mereka menyukai penampilanku.“Wah penampilan kamu keren juga ya,”ujar Kazue“Masa sih?”tanyaku hampir tak percaya“Iya betul, aku suka banget sama penampilan kamu, oiya ngomong ngomong,aku Kazue dari Institut Musik Indonesia,”Ujar Kazue“aku B’tari dari SMAK…”belum sempat aku melanjutkan asal sekolahku, Kazue sudah mengetahui asal sekolahku.“St.Barnabas kan kamu, hehehhe aku tadi udah denger kok, waktu kamu tadi di panggil ke panggung,” aku KazueAku terpukau dan terpesona melihat penampilan Kazue hari ini, dia sangat sangat tampan dan benar benar seperti pria yang aku impikan. Cara berpakaiannya sangat keren, kemeja lengan Panjang berwanra kuning gading di padu padankan dengan gaya sw

    Last Updated : 2021-09-23
  • Sangkar Kupu-kupu   bab 19,part 12 : Perfect

    Di atas panggung, aku tak begitu menyadari kehadiran Kazue, yang aku lihat adalah decak kagum penonton, serta kebahagiaan dari orang terdekatku. Usia para juri memberikan kami hadiah, kami di persilahkan untuk turun dari panggung. Ucapan selamat dari para juri, dan orang orang terkenal yang turut menyaksikan perlombaan ini membuatku sangat Bahagia. Meskipun aku menempati posisi kedua, akan tetapi itu tidak menjadi masalah untukku. Dan tak juga membuatku cepat berpuas diri.Eyang,Mas Rama, Pak Peter dan guru BK, bseserta kedua temanku Maya dan Indah yang juga turut hadir untuk menyemangatiku, turut berbahagia atas kemenanganku. “Wah selamat ya B’tari, kamu juara dua,” ucap Pak Peter padaku.“Pak …Mmmm B’tari minta maaf ya, kalau mungin tadi B’tari ada salah not atau nada saat menyanyi tidak tepat, jadinya B’tari juara 2 deh,”ucapku takut.“Kamu ngomong apa sih B’tari, buat bapak, kamu itu su

    Last Updated : 2021-10-08

Latest chapter

  • Sangkar Kupu-kupu   persaingan sengit

    Kami semua menuruti perintah Miss Belinda yakni duduk melingkar.“Anak-anak, Mr.james sudah melihat performa kalian, dan sekarang saatnya penilaian. Dan penilaian itu sendiri biar Mr.James yang mengatakan pada kalian, untuk waktu dan tempat saya persilahkan,”ucap Miss Belinda mempersilakan Mr.James untuk menilai kami“Hallo ladies, saya sudah melihat performa kalian, dan menurut saya kalian sempurna, dan artinya juga, kalian berhak untuk mengikuti kompetisi pada winter next year dan pertunjukkan biasa. Golden ticket akan saya berikan, untuk kalian semua,” ucap Mr.James“Tunggu sebentar, apakah maksud Mr.James, kami semua lolos?”tanya JasmineMr.James mengambil golden ticket untuk kami semua yang ia simpan di dalam tas ranselnya.“Ticket ini aku berikan kepada kalian semua, jadi tolong di simpan baik-baik, di jaga jangan sampai hilang!” perintah Mr.JamesMasing-masing dari kami mendapatkan golden ticket dar

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 27, part 19 : PERFECT

    “Iya pasti, saya akan giat berlatih, apapun akan saya lakukan agar saya bisa tampil di Prancis Mr.James.”“Apapun?” tanya Mr.James dengan muka tersenyum licik.“Apapun Mr.James, karena saya benar-benar ingin ke luar negri dan tampil di sana,” ucap Miranda“Hmm … ya nanti akan saya kabari, sekarang kamu boleh berganti pakaian dan kamu bisa pulang sekarang!” perintah Mr.James“Ok Miranda, kamu mungkin saat ini berlatih, kamu tunggu di sini ya, sambil menunggu saya, coba kamu berlatih sendiri Swan lake, saya akan kembali!”perintah Miss Belinda.Miss Belinda dan Mr.James keluar ruang studio nutracker menuju ruang studio black. “Hallo anak-anak,” sapa Miss Belinda“Hallo Miss,”jawab kami semua.“Oke, kali ini saya mau memperkenalkan kepada kalian, Mr.James, beliau inilah juri yang akan menilai apakah kalian layak untuk bisa performance di luar negeri a

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 26, part 18 : PERFECT

    Aku tak menggubris perkataan Miranda, karena memang aku tak merasa, di samping itu aku juga enggan mencari masalah terhadap teman-temanku. “Harusnya yang memenangkan lomba itu tuh gue, bukan lo. Apasih hebatnya lo? Atau jangan-jangan lo ada kenalan orang dalam terus lo berbuat curang gitu deh, yakan ngaku aja!” hujat MirandaAku masih saja diam tak bergeming mendengar ocehan Miranda“Asal lo tahu aja ya anak miskin, gw itu udah kursus di tempat yang paling mahal dan ternama punya. Udah pasti bergengsi dan harusnya yang jadi juara dua itu ya gue,” Miranda tetap saja melanjutkan ocehannya"Gue mau tahu, kalo itu kursusnya dimana sih?”“Oh, kalau gue sih kursusnya sama Eyang gue, kenapa?” aku menantang balik Miranda“Hhahahaha … Kursus sama nenek doang aja bisa jadi juara dua, duhh … tuh juri buta kali yaa, atau mungkin kasihan gitu sama lo.”“Terserah lo aja ya Miranda ..&rdqu

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 25, part 17: PERFECT

    Back to Eyang“Bu Sepuh, taksinya sudah datang,” Ucap Yu’ti kepada Eyang , saat Eyang sedang menghabiskan sarapannya.“Iya Yu’ti bilang tunggu sebentar ya, sama sekalian tolong bawakan koper dan tas tas nya ke taksi ya,”perintah Eyang“Iya Bu sepuh.”Eyang pun bergegas menghabiskan sarapannya. Saat Eyang bersiap untuk pulang, Ibu baru saja bangun dengan muka sembab.“Jani … Mama pulang dulu ya,” pamit Eyang“Lho kok pulang?” tanya Ibu“Kan memang perjanjian nya begitu bukan, kamu minta mama menginap smapai B’tari selesai erlombaan nah sekarang B’tari sudah selesai lomba, mama pulang kasian rumahnya udah lama di tinggalin,” jawab Eyang“Oh gitu, yaudah. Hati-hati ya ma. Oiya pulangnya naik apa? Sama Pak Ujang?”“Nggak jadi sama Pak Ujang, barusan Janitra telfon mama, katanya dia ada meeting mendadak, jadinya Pak Ujang

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 24,part 16 : PERFECT

    “Mmm … kalau gitu Yu’ti nanti saya minta tolong, bawakan koper ke bawah ya. Sudah saya siapkan semua, tinggal di bawa saja,”Perintah EyangYu’ti menuruti perintah Eyang. Di bawakan nya koper yang ada di kamarku, total koper yang di bawa Yu’ti ada 3 berikut dengan seluruh tasku. Yu’ti belum sadar, kalau tasku juga di bawa olehnya.“Bu sepuh, koper dan tas tas nya sudah saya taruh di bawah,” ucap Yu’ti“Iya terima kasih banyak ya Yu’ti,” tutur Eyang.“Bu sepuh perginya menunggu Pak Ujang toh?” tanya Yu’ti kembali“Kalau masih lama, saya pesan taksi saja Yu’, takutnya nanti Bapak butuh Pak Ujang di sana, solanya saya ada jam mengajar les pagi ini, takut tidak keburu,” ujar Eyanng“Mungkin ada baiknya Bu Sepuh tanya ke Bapak, telfon dulu, biar nanti nggak kesalahan juga di Pak Ujang nya,”usul Yu’ti“Oh … Ngon

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 23, part 15 : Perfect

    Aku kembali menuju ruang makan, ku buka ponsel dan membaca beberapa pesan dari beberapa teman teman dan juga ada pesan dari Miss Belinda yang mengingatkan kalau hari ini Latihan.“Ini mb, susu sama robak nya,” ucap Yu’ti sambil meletakkan satu pirin tumpukkan robak dan segelas susu chocolateKu nikmati sarapan pagi seorang diri di meja makan. Perasaan Marah dan kecewa masih berkecamuk dalam pikiran dan perasaanku saat ini. Aku benar benar tidak ingin bertemu dengan kedua orangtuaku. Dan yang ada di dalam pikiranku saat ini adalah mereka sangat egois. Dan mereka hanya bisa menuntut tanpa memberi dukungan sama sekali“krek …” pintu kamar Bapak dan Ibu sudah terbukaLangsung ku percepat saja mengunyah makanan dan ku langsung menghabiskan susu. Setelah itu segera saja aku bawa piring yag masih penuh tumpukkan roti bakar menuju dapur.“Yu’ti tolong taroin di plastic aja ini roti bakar, mau aku bawain buat bekal,&rd

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 22, part 15 : Perfect

    “Lhooo … Iya Bu, beneran, kasihan saya sama Mba. Belum lagi kalau ngeliat Ibu bisa akrab banget sama mba Jenar. Mba B’tari tuh keliatan banget pengen seperti itu juga.”“Berarti aku sudah sangat keterlaluan ya Yu’ sebagai ibu untuk B’tari.” Ucap Ibu dengan pandangan kosong.“Mohon maaf bu, kalau soal itu, mmm … bisa saya katakan iya, karena sangat terlihat sekali kalau ibu itu tidak menyayangi dengan sepenuh hati, padahal mba B’tari kan anak kandung Ibu toh, masa sama anak kandung bisa seperti itu, nggak baik lho bu terlalu membedakan kasih sayang dengan anak lainnya. Boleh saja sih kalau ibu ingin mendidik mba B’tari agae menjadi anak yang mandiri. Tapi kan anak itu juga butuh kasih sayang dan dukungan dari seorang ibu.”Mendengar nasihat dari Yu’ti secara tak langsung, telah menampar batin Ibu. Ia tak menyangka bahwa apa yang di katakana oleh Yu’ti benar adanya. Ibu terlalu s

  • Sangkar Kupu-kupu   bab 21 part 14 : Perfect

    “Terus kalau kamu benar benar melihat B’tari lomba, coba kamu certain tadi performnya B’tari bagaimana? B’tari pakai baju apa?” tantang Bapak“Pakai baju yang Bapak beliin waktu lagi ke Belanda itu, terus pakai sepatu pantofel,” jawab ibu.“Mas Rama, coba mana ambilin hape Bapak di tas!” perintah Bapak.“Iya Pak.”Mas Rama mengambil ponsel Bapak yang masih tersimpan di dalam tas. Ponsel dengan merk terkenal berwarna hitam, diambil oleh Mas Rama“Ini Pak,” ucap Mas Rama sambil menyerahkan ponselnya ke BapakBapak langsung melihat foto dan video yang tadi siang di kirim oleh Mas Rama melalui ponsel milik Mas Rama.“Lalu, tadi B’tari selesai lombanya jam berapa?” tanya Bapak kembali“Jam 5, emang kenapa sih bapak kok nanya nya seolah olah bapak nggak percaya sama aku!?”“Memang aku sekarnag nggak percaya sama kamu, ini sudah ada

  • Sangkar Kupu-kupu   bab20,part 13: PERFECT

    Air mataku mengalir begitu saja saat mendengar Ibu mengancam Yu’ti untuk berbohong pada Bapak.Mas Rama yang melihatku menangis , tak tega, karena Ibu benar benar sudah sangat keterlaluan.“Lho kok lo nggak Latihan Ballet?” tanya Mas RamaAku langsung menghapus air mata ku …“Iya tadi Miss Belinda nya kirim pesan melalui Whatsapp, katanya aku hari ini nggak apa-apa, kalau nggak masuk, di kasih libur sehari doang.”“Oh gitu, yaudah sana lo istirahat gih!” pinta Mas Rama“Nggak ah … Lagi banyak tugas terus udah gitu ada ulangan, jadinya mau belajar aja.”“B’tari lo jangan sedih ya, urusan itu, nanti gw bantu, gw nggak mau lo sedih,” ucap Mas Rama. Makan malam tiba, dan Bapak baru saja tiba di rumah. Kali ini benar benar aku tidak nafsu untuk makan. Aku benar benar terkejut mendengar ucapan ibu yang meminta Yu’ti agar berbohong jika di tanya oleh Bapak.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status