Share

Sang Putri Naga
Sang Putri Naga
Penulis: Vallinwan

Who?

Penulis: Vallinwan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-03 18:08:48

"Aku adalah putrimu ayah! Ini debutanteku dan yang kalian perhatikan malah dirinya! Apa penderitaanku selama ini belum cukup untuk menghukumku?!"

Seorang pria berambut putih dan iris setajam belati emas dengan jubah kebesaran kaisar itu berjalan mendekati gadis pirang yang barusan memarahinya. "Isandra, tolong dengarkan dulu-"

"Tidak! Aku sudah muak dengan kalian semua! Kalian ingin aku mati, bukan? Baiklah dengan senang hati. Jika hal itu bisa membuat kalian bisa memaafkan kesalahan yang bahkan tidak aku perbuat, akan kulakukan!"

Gadis pirang itu menarik susuk yang ia gunakan di rambutnya. Ia mengangkat susuk itu tinggi-tinggi, kemudian memejamkan matanya. Air mata itu mengalir membasahi pipinya, "Semoga kau bisa memaafkan aku, ibu"

Jleb

"ISANDRA!!!"

BOOOOOOOOMMMMM

Cahaya oranye kemerahan itu keluar dari tubuh Isandra tepat setelah ia menusuk dirinya sendiri. Tidak, itu bukan cahaya melainkan kobaran api yang menyala. Tiba-tiba entah darimana muncul seekor naga emas. Naga itu mengamuk, membakar semua hal yang ada di hadapannya. Kecuali Isandra.

Orang-orang yang hadir di sana berlari ketakutan, mereka menjerit sembari berhamburan kabur menyelamatkan nyawa mereka. Namun naas, semua itu sia-sia.

"Kalian semua manusia rendahan, manusia biadab! Kalian tidak pantas hidup di dunia ini! MATILAH" seru naga itu di sela semburan apinya.

"Aku tidak pernah membencimu, putriku" lirih kaisar itu sebelum api sang naga juga melahapnya.

"AGH! Mimpi apa itu- eh? A-aku hidup?!" gadis cantik itu terbangun dari tidurnya dengan nafas terngah-engah, ia meraba seluruh tubuhnya yang nampak baik-baik saja walau terasa begitu kurus.

"T-tanganku, kenapa bisa seputih ini?" ucapnya tanpa sadar saat melihat tangan seputih susu itu.

Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencoba untuk mengenali tempat itu. "Tempat apa ini?!" ucapnya saat melihat kamar megah bernuansakan emas dan kombinasi warna putih. Namun kamar itu nampak tidak terawat, dilihat dari banyaknya sarang laba-laba di setiap sudut ruangan.

Ia turun dari kasur queen-size itu, berjalan pelan seraya menelusuri ruangan yang begitu asing baginya. Hingga ia berhenti di depan sebuah cermin yang buram karena tertutup debu.

Ia membelalak melihat pantulan wajah di cermin, "Ini bukan wajahku!" serunya terkejut seraya meraba wajahnya sendiri. 'Siapa?' batinnya bertanya-tanya.

Surai pirang bagai kain sutera emas yang panjang, mata sebiru langit cerah di siang hari, hidung bangir dan dagu lancip, tubuh kurus bak model meski menurutnya ini terlalu kurus. Sungguh impian semua kaum hawa.

"Ini dimana... Halo? Apa ada orang? Siapapun tolong aku!" seru Fani berteriak meminta tolong. Namun tak seorang pun menjawab panggilannya. Fani duduk di pinggir kasurnya dengan wajah gusar, bagaimana ia bisa sampai disini? Dan kenapa tubuhnya berubah?

"Apa ini seperti di komik-komik transmigrasi itu?" gumamnya pada diri sendiri. "Apa itu artinya aku sudah mati?" ucap Fani termenung sejenak. Fakta bahwa ia sudah mati seolah menakutinya. Beribu pun pertanyaan menyerang pikirannya.

Dimana ini? Kenapa tubuhnya menjadi begini? Seingatnya ia sedang di jalan hendak pulang dari toko buku setelah membeli manga, dan karena tidak hati-hati saat menyebrang, sebuah truk yang melaju cepat pun menabrak Fani.

"Huaaa manga baruku, husbu-husbuku" Fani mulai meracau menangisi komik dan karakter-karakter tercintanya.

DEG

"Agh!" ia mengerang kesakitan saat denyut luar biasa itu menyerang kepalanya. Tangannya terangkat mencengkram rambutnya sendiri karena rasa sakit yang tak tertahankan.

Ceklek

Bruk

"Nona Isandra!"

Mata sayupnya perlahan menutup, namun ia masih mencoba untuk tetap terjaga walau akhirnya ia tak sanggup. Rasa sakit di kepalanya benar-benar membuatnya tak mampu barang mengeluarkan suara sedikitpun.

'Siapa...Isandra?''

~~//~~

"Pembawa sial!"

"Gara-gara dirimu permaisuri dan kaisar terdahulu meninggal!"

"Pembunuh!"

"Monster!"

"Seharusnya kau mati saja!"

"Aku heran kenapa Yang Mulia kaisar belum membunuhmu!"

"Kau tidak pernah dicintai!"

"Kau itu tidak diinginkan!"

"MONSTER!"

"PEMBAWA SIAL!"

"MATILAH!"

Suara-suara itu terdengar begitu mengecam di telinga Fani. 'Kenapa ucapan mereka kasar sekali? Siapa yang mereka sebut 'monster', 'pembawa sial', 'pembunuh'?' batinnya bertanya-tanya.

"Hiks hiks hiks"

'Eh? Siapa yang menangis?' batin Fani saat mendengar suara isakkan kecil. Ia menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari siapa pemilik suara itu. Sejauh mata memandang, hanya ruang hampa yang bisa ia lihat.

"Ibu, apa aku yang membunuhmu dan kakek? Aku hiks aku minta maaf ibu, Isandra minta maaf"

Fani menoleh ke kanan, mendapati seorang gadis yang duduk memebelakanginha. Surai pirang berkilau itu menyentuh tanah sangking panjangnya.

Fani pun memberanikan diri untuk mendekati gadis itu. Sungguh, melihat seseorang menangis tersedu-sedu seperti itu rasanya menyayat hati Fani.

"Eum Permisi" ucap Fani. Namun tidak digubris oleh gadis itu. "Kau tidak apa-apa? Kenapa kau menangis?" tanyanya lagi.

Gadis itu pun mendongak ke arah Fani, membuat Fani spontan tersenyum canggung.

'Tunggu kenapa wajahnya mirip dengan pantulan gadis cantik di cermin tadi? Apa dia...' batin Fani menyadari sesuatu.

"Isandra?"

TBC

Bab terkait

  • Sang Putri Naga   The Abandoned Princess

    "Isandra?"Gadis itu menoleh saat namanya dipanggil."Apa kau penggantiku?"Kening Fani berkerut mendengar pertanyaannya, "A-apa maksudmu?" Gadis itu pun berdiri, mata biru terang itu menatap mata coklat Fani."Jiwa dan ragaku sudah mati" lirih gadis itu. Fani pun menatapnya bingung."Aku tau kalau ragamu juga sudah mati, tapi jiwamu belum" ucap gadis itu. Fani masih terdiam menyadari gadis itu belum selesai berbicara."Oleh sebab itu, jiwamu terpanggil untuk mengisi ragaku. Dan orang baik itu juga telah memutar kembali waktu. Agar kau bisa mengubah hidupku" ucapnya menatap Fani penuh harap.'Orang baik? Siapa? Memutar waktu? Mengisi raga? Menukar jiwa? Aaaakkhhh tolong kalau ingin menyuruhku melakukan sesuatu, berikan brieffing pembukaan dulu' racau Fani di dalam hati."Aku tau kau memiliki banyak pertanyaan di benakmu, tapi kita dikejar waktu. Yang pasti, mulai saat ini kau adalah aku, Isandra Valerie de Eleino"Belum sempat Fani membalas ucapan gadis itu, ia sudah menghilang menja

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Sang Putri Naga   Changes

    Malam itu, malam debutante Isandra. Malam yang begitu Isandra nantikan. Malam dimana ia akhirnya bertemu dengan sang ayah. Namu sayang, cinta sang ayah malah tak ia dapatkan.Isandra yang terbakar api cemburu saat melihat ayah dan kedua kakaknya malah mengabaikannha pun nekad bunuh diri di hadapan seluruh hadirin yang ada di sana. Tidak hanya itu, segel yang ada di dalam tubuh Isandra pun terbuka, Flammedra pun keluar dan mengamuk.Kekaisaran Eleino, habis terbakar.Kemudian, 'orang baik' yang waktu itu Isandra sebutkan membantunya untuk memutar balikkan waktu dan menukar jiwanya. Dan disinilah jiwa Fani berada."Nona Isandra baik-baik saja, tapi saya harap nona bisa makan lebih teratur dan bergizi kedepannya" ucap dokter yang memeriksa Isandra."Saya mengerti dokter, pesan anda akan saya lakukan" ucap gadis maid itu sopan."Kalau begitu, saya permisi" Dokter itu pun pergi meninggalkan Isandra dan gadis maid sendirian di dalam kamar. "Siapa namamu?" tanya Isandra saat pintu sudah tert

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Sang Putri Naga   Unveil

    Galen dan Evan terkejut saat pintu ruang kerja kaisar dibuka secara paksa, kening Galen mengerenyit melihat Noah yang nampak panik dengan nafas terengah. Tidak biasanya asistennya itu panik begini, pasti ada hal besar."Noah? Ada apa?" tanya Galen."Tu-tuan putri..."Mata Galen dan Evan membelalak seketika, mereka langsung berlari keluar menuju istana Lily.'Tuan puteri mengamuk di istana Lily, mana naga itu keluar entah kenapa"Ucapan Noah terngiang-ngiang di kepala Galen, 'Isandra...' batinnya.Beberapa saat sebelumnya,"Ini ruangannya yang mulia" ucap Marrie saat mereka sudah sampai di ruang count Berrel.Isandra pun langsung membuka pintu itu tanpa memerintahkan kedua penjaga yang berdiri di sisi pintu, ia ragu kalau mereka itu akan menurutinya.KrieeettttPintu itu terbuka, menampilkan seorang pria paruh baya yang memiliki perut hamil sembilan bulan, tengah duduk menengak alkohol di sofa ruang kerjanya. Isandra melangkah masuk dengan Marrie di belakangnya, Marrie spontan menutup

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Sang Putri Naga   Presents

    "Kau sudah bangun?""Wagh!" Isandra terperanjat kaget saat tiba-tiba mendengar suara besar menyeramkan yang entah milik siapa. Saat ia menoleh, ada cahaya yang tadinya tidak ada di sana. "Kemarilah" ucap suara itu lagi. 'Kemari? Maksudnya kesana?' batin Isandra menelan ludahnya kasar, kemudian berjalan pelan menuju cahaya itu. Saat Isandra sampai di ujung lorong gelap itu, ia terperangah saat melihat makhluk yang ada di hadapannya. 'Tunggu, apa dia yang disegel di dalam tubuh Isandra? Kalau iya, berarti dia adalah...'"Aku tau kalau kau bukan Isandra yang asli, namaku Flammedra, naga emas terkuat yang mana-nya disegel di dalam tubuh Isandra" Isandra masih ternganga, 'Dia biacara padaku? Tunggu, makhluk ini bisa bicara?!'"Iya aku bisa bicara, jangan berpikir yang macam-macam saat kau sedang berada di alamku" ucapnya lagi.Isandra terperanjat seketika, 'Dia bisa membaca pikiran? Tunggu, 'alam'? Apa maksudnya?' batin Isandra bingung."Ini semacam 'rumah' yang kumiliki di dalam tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Sang Putri Naga   Invitation

    Isandra terdiam, kondisinya belum cukup memungkinkan. Seluruh tubuhnya terasa nyeri dan pegal, namun ia merasa tidak enak jika menolak. "Sir Noah, tolong sampaikan ucapan maaf saya pada yang mulia. Karena sepertinya saya belum mampu untuk memenuhi undangan beliau hari ini. Jika beliau berkenan, bisakah acaranya diundur beberapa hari lagi?" ucapnya.."Baiklah, yang mulia, saya mengerti. Akan saya sampaikan. Kalau begitu saya undur diri" ucap Noah.Isandra pun hanya mengangguk, kemudian Noah menunduk hormat dan berjalan keluar dari kamar itu. CeklekPintu itu tertutup, meninggalkan Isandra dan Marrie sendirian di dalam sana. "Marrie tolong simpan perhiasan dan gaun ini dengan baik" ucapnha seraya memberikan perhiasan dan gaun itu."Baik, yang mulia" balas Marrie.Isandra pun melanjutkan makan siangku yang sempat tertunda, 'Astaga mengangkat sendok ini saja rasanya berat sekali' batin Isandra mengeluh."Marrie berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanyanya."Seminggu yang mulia" jawab M

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Sang Putri Naga   Tea Time

    Keesokkan harinya,"Yang mulia, anda ingin gaya rambut seperti apa?" ucap Marrie seraya menyisir rambut pirang keemasan itu.Sejak kejadian kemarin, banyak hal yang berubah. Para pekerja di istana Lily bertambah dan diganti, makanan yang mereka sajikan tidak lagi sup sayuran seperti biasanya. Kemarin juga para pekerja butik datang untuk mengukur Isandra. Sepertinya perlakuan count Berrel selama ini telah terungkap, namun belum ada satupun kabar mengenai hukumannya."Kepang saja ke samping Marrie, aku ingin menggunakan perhiasan dan gaun yang kaisar berikan" ucap Isandra.Marrie pun menurut dan mulai melakukan pekerjaannya, ia menyisir kemudian mengepang rambut pirang panjang Isandra ke samping.Menghasilkan kepangan yang cantik dan rapih, tak lupa sedikit anak rambut Isandra ia sisakan di bagian kanan dan kiri untuk menambah kesan indah.Isandra mengenakan gaun berwarna biru indah yang kemarin dihadiahkan kaisar, cocok dengan warna mata sekaligus perhiasannya."Oh astaga tuan putri c

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Sang Putri Naga   Punished

    BrukGalen dan Evan membelalak kaget saat Isandra berlutut di hadapannya, "Sa-saya minta maaf yang mulia. Bukan maksud saya untuk tidak menghargai pemberian anda, saya mohon izinkan saya menjelaskan semuanya" ucap Isandra.Dengan cepat Galen meraih pundak putrinya itu, "Berdirilah, nak. Tidak perlu sampai begini, jelaskan saja semuanya" ucap Galen.Isandra pun menjelaskan semuanya, tentang ia yang mengira bahwa kaisar membencinya, ia menyalahkan dirinya sendiri, ia dicaci dan dimaki oleh orang-orang, ia menanti kaisar datang untuk mengunjunginya dan masih banyak lagi.Galen membelalak saat mendengar fakta itu, ia tidak pernah mengetahui bahwa Isandra selama ini begitu tersiksa. Setiap kali Galen menanyakan kabar Isandra pada count Berrel, ia selalu menjawab bahwa Isandra baik-baik saja.GrepSegera Galen bawa Isandra ke dalam pelukkannya, "Maaf, maafkan aku. Maafkan ayahmu yang bodoh ini, bersediakah kau memaafkan ayahmu ini, nak?" ucap Galen lembut.Isandra menatap sendu, 'ayah' ya?

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Sang Putri Naga   Guardian

    "Galen... Ja-ga putri... Kita" ucap wanita pirang itu terbata. Nampak jejak darah di sudut bibirnya, pandangannya sudah memburam menatap suaminya yang kini terisak memangkunya."Hiks Lucy aku hiks aku mohon, kita jaga dia hiks bersama. Aku mohon jangan tinggalkan aku hiks aku mohon" ucap pria bersurai putih seraya memeluk isterinya itu.Pria itu baru saja pulang dari medan perang, betapa terkejutnya ia saat sampai di kekaisarannya. Ibukota kacau balau, istana hampir hancur, dan ia merasa setengah nyawanya dicabut saat mendapati isteri dan ayah mertuanya yang tengah terkapar sekarat.Lucy tersenyum lembut, tangannya terangkat gemetar hendak meraih wajah suaminya. Galen dengan cepat meraih tangan Lucy dan mengecupnya penuh cinta. "Galen... Aku tidak per-nah... Pergi..." ucapnya lemah.Galen kembali terisak di dalam air matanya, "Aku selalu bersamamu... Disini" ucapnya seraya menurunkan tangannya menyentuh dada kiri Galen."Hiks jangan...kumohon jangan pergi" ucap Galen menunduk seraya m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29

Bab terbaru

  • Sang Putri Naga   Exchap 3

    Chirp chirpSepasang iris zamrud itu menatap sepasang burung yang berterbangan melewati jendela kamarnya. Kenapa ada burung pipit di tempat dengan cuaca seperti ini? "Nona? Anda sudah bangun?"Dalia terkesiap dan berbalik saat suara familiar itu memasukki gendang telinganya, "Ah Bianca, iya aku sudah bangun sekitar dua jam yang lalu" ucap Dalia tersenyum ramah.Bianca pun membelalak, bukan karena fakta bahwa Dalia bangun begitu awal namun karena kondisi kamar yang sudah rapih dan bersih. "Nona anda membereskan ini semua sendiri?" tanya Bianca. Kemarin ia membersihkan kamar ini asal-asalan, asal bersih di kasur dan tempat yang sekiranya akan didudukki saja. Barang-barang lainnya sama sekali tidak Bianca sentuh."Ah itu, aku bosan jadi aku bersihkan saja. Hitung-hitung meringankan sedikit pekerjaanmu" ucap Dalia.Bianca menutup mulutnya tidak percaya, "N-nona, kenapa anda melakukannya?" tanya Bianca seolah ingin menangis.Dalia menatap gadis itu bingung, "Y-ya? Eum, karena aku mau" jaw

  • Sang Putri Naga   Exchap 2

    Butuh waktu sekitar tiga hari bagi Dalia untuk sampai ke kediaman Aquillio di Utara. Sudah menjadi rahasia umum bahwa daerah tersebut terkenal akan musim dingin yang ekstrim, Dalia sudah siap dengan mantel bulu paling tebal yang ia miliki. Namun Dalia tidak merasakan dingin sama sekali, apa karena kereta kuda ini? Sreeekk Kereta kuda itu berhenti di depan sebuah mansion bernuansa suram berselimut salju, seorang pria yang mungkin hampir berusia 70an berdiri di depan pintu besarnya. Dalia menduga pria itu adalah butler kediaman ini. Ceklek Pintu kereta kuda itu terbuka, udara dingin seketika berhembus menusuk tubuhnya. Ternyata benar, kereta ini memiliki semacam teknologi penghangat, atau mungkin sihir? Ia baru ingat kalau keluarga kaisar memiliki sihir elemen api. "Salam lady, selamat datang di kediaman Aquillio. Mari, perjalanan anda pasti melelahkan" ucap Hugo menyambut Dalia. "Salam, terima kasih atas jemputan

  • Sang Putri Naga   Exchap 1

    Wilayah Utara Eleino, dimana hanya salju yang menghiasi tanahnya setiap hari. Dan wilayah inilah yang menjadi wilayah bagian Dukedom Aquillio, juga tempat bagi Percy menghabiskan waktunya. Dari dulu wilayah ini memang sudah menjadi jatah milik Aquillio, hanya saja jarang sekali para Grand Duke terdahulu untuk berkunjung ke Utara. Kecuali jika situasi sedang genting. Percy, yang menyukai ketenangan dan jauh dari kata 'bangsawan' pun merasa sangat cocok menghabiskan waktunya disini. Tahun demi tahun berlalu, surai seputih salju itu kini memanjang hingga ke pinggangnya. Hanya itu yang berubah dari Percy. Ia masih menikmati hidupnya dalam kesendirian, tidak memedulikan sang kakak yang tak kunjung berhenti mengirimkan tawaran pernikahan kepadanya. Entah apakah tidak memiliki pekerjaan lain sebagai kaisar, atau merasa tugas negara masih belum cukup merepotkan hingga ia masih sempat mengurusi hidup Percy? Namun Percy juga tidak me

  • Sang Putri Naga   The End

    HapSemua peserta yang ikut acara menangkap buket pun langsung melihat siapa yang menangkap buket hasil lemparan dari Pipi sebelumnya.Marrie.Isandra tersenyum jahil, syukurlah buket itu mendarat di Marrie. Itu artinya rencana mereka berhasil."Wahhh selamat ya Marrie, kau mendapatkan buketku. Itu artinya, setelah aku adalah kau~" ucap Isandra berjalan mendekati Marrie dengan Azel yang mengikutinya.Marrie pun tersenyum canggung, "Ah saya tidak tau Yang Mulia, saya sendiri tidak memiliki-"Isandra memegang kedua pundak Marrie dan memutar tubuhnya 180 derajat."-Calon suami..." suara Marrie memudar seraya sang empu menatap tidak percaya siapa yang tengah berlutut di hadapannya. "Marrie, aku, Estevan Arthur Warrick de Eleino, menyatakan cintaku padamu. Maukah kau menjalin kasih bersamaku di dalam sumpah pernikahan?" Marrie panik, bagaimana ia bisa menerima lamaran seorang putra mahkota, sedang dirinya

  • Sang Putri Naga   Let Go

    Keduanya pun melangkah pergi, menyisakan Isandra dan Arsen dalam keheningan. "Silahkan duduk, Duke" ucap Isandra."Ah, iya terima kasih" ucap Arsen mengambil posisi duduk di depan Isandra. Hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya canggung yang tercium di setiap sudut. "Jadi, anda akan menikah Yang Mulia?" tanya Arsen langsung pada intinya.Isandra tersenyum kecil seraya mengangguk, "Benar, Duke" jawabnya singkat."Saya ingin meminta maaf karena waktu itu tidak membela anda di pesta debutante" ucapnya.Isandra kembali mengangguk, "Tidak apa, Duke. Yang sudah terjadi biarlah terjadi, yang terpenting sekarang semuanya sudah baik-baik saja" Arsen mendongak menatap Isandra, ia tersenyum manis namun nampak seperti ingin menangis. "Namun ada satu hal disini yang tidak baik-baik saja Yang Mulia" ucap Arsen sendu seraya menunjuk ke dada kirinya.Isandra tertegun, ia tahu betul apa yang Arsen maksud.

  • Sang Putri Naga   Nailed It

    Masih di pagi yang sama, setelah Azel menerima perintah untuk membantu pembangunan Eleino dari Galen, ia langsung menjalankan tugasnya dan turun ke lapangan bersama para pangeran.Berbeda dengan Galen yang kini tengah berjalan menelusuri koridor istana, koridor yang penuh dengan kenangan antara dirinya dan sang isteri. Bahkan sejak mereka masih kecil.Dulu, Galen kecil yang sering disiksa oleh ibu tirinya kerap kali menyelinap kabur menuju hutan yang membatasi antara mansion Aquillio dan istana. Di hutan itulah pertama kali ia bertemu dengan Lucy, hutan Antex.Di saat itu, Lucy yang tidak mengetahui identitas Galen pun mengajaknya menemui sang ibu yang sedang piknik kecil bersama adiknya di dekat sana.Permaisuri terdahulu, yang tentu saja mengenali surai putih dan iris emas milik Galen pun langsung mengerti setelah melihat kondisi Galen yang tidak baik-baik saja.Pakaian kotor dan lusuh, lebam dan luka di tubuhnya, bahkan badannya begitu

  • Sang Putri Naga   Chance

    CeklekPintu besar itu terbuka, ruang gelap itu nampak diterangi seberkas cahaya saat kaki jenjang itu melangkah masuk.Galen, dengan sebuah lentera kecil di tangannya, masuk ke satu-satunya ruangan dimana lukisan Lucy berada."Hai Lucy, lama tidak berjumpa" ucap Galen menyapa, walau tentu saja tidak ada jawaban dari lukisan itu."Aku merindukanmu, kami semua merindukanmu. Tidak seharipun hati ini tidak menyebut namamu, berharap kau sudah tenang disana" lanjut Galen seraya mendaratkan bokongnya di lantai, duduk memeluk lututnya seraya menghadap lukisan besar mendiang sang istri."Hari ini... Isandra pulang ke Eleino, namun ia tidak sendirian. Ia datang bersama raja Erebos, dalam keadaan mengandung anaknya" ucap Galen menunduk dengan ekspresi rumit."Awalnya aku merasa gagal sebagai ayah karena tidak mampu menjaga putriku, dia hilang dan malah pulang dalam keadaan berbadan dua. Namun aku seolah tertampar saat dia mengatakan bahwa

  • Sang Putri Naga   Threat

    Isandra pun menautkan kedua alisnya, "Kenapa? Ibu ikut saja denganku, kita bertemu ayah dan kakak. Ibu juga harus berkenalan dengan Luke" ucap Isandra.Lucy tersenyum sendu, "Sayang..." tangan lentik itu terangkat mengelus wajah yang merupakan duplikatnya itu. "Tempat ibu sudah bukan di dunia. Tapi disini..." ia menunjuk dada kiri Isandra, "...di hatimu, di hati ayah dan kakak-kakakmu, di hati kalian semua yang masih mengingat ibu" ucapnya.Isandra menunduk sendu, "Suatu saat kita akan bertemu lagi kan bu?" Lucy tersenyum manis, "Tentu saja sayang, kita semua akan bertemu dan bersama lagi. Ibu janji" ucapnya.Isandra pun ikut tersenyum, dan dengan cepat memeluk Lucy erat. Lucy membalas pelukan Isandra seraya berkas cahaya mulai menerangi tubuhnya. Membuatnya hilang bagai debu ditelan cahaya itu."Terima kasih, putriku" TesAir mata itu mengalir seraya sang empu membuka matanya. 'Ibu?' batinnya. "Isandra kenap

  • Sang Putri Naga   Mother

    "AAARRRGGGHHHHH" Jerit Atlan mengerahkan seluruh kekuatannya, awan hitam di langit membentuk pusaran seraya Atlan mengangkat kedua tangannya.Sebuah lubang besar berwarna hitam muncul di atas langit, "Dengan ini, semua sihir di dunia akan menjadi milikku!" seru Atlan.Dengan cepat Isandra membentuk perisai untuk melindungi Azel dan keluarganya, jika tidak maka sihir di dalam tubuh mereka akan terhisap.FWOOOSSSHHIsandra melihatnya, mana sihir yang ada di sekitar kini tersedot habis ke dalam lubang itu, dan itu artinya Atlan akan semakin kuat karenanya.Hingga akhirnya lubang itu mengecil dan menghilang. Menyisakan Atlan, yang kini berwujud bagai bayangan hitam yang memenuhi tubuhnya. Kegelapan telah mencemari jiwanya."Dengan kekuatan sedahsyat itu, dia bahkan masih menginginkan mana nagamu" ucap Galen.Isandra hanya diam menatap tajam ke arah Atlan, perlahan ia membuka perisai pelindung itu. "Apa ya

DMCA.com Protection Status