Share

Bab 20

Ketika Zayden mendekati Madeline, Madeline refleks melangkah mundur.

Melihat Madeline menghindar, Zayden makin emosi.

Madeline berani mengambil inisiatif untuk memegang tangan pria lain di luar, tetapi dia malah menghindari calon suaminya sendiri?

Sialan!

Zayden sudah lama tidak dibuat marah oleh siapa pun.

Zayden melangkah maju, kemudian menggendong Madeline dengan cepat menuju kasur.

"Madeline, apakah kamu pikir kalau aku sangat mudah dihadapi?"

Madeline berusaha keras untuk mengendalikan kegugupannya. "Aku nggak berpikir seperti itu."

"Tapi perbuatanmu mengatakan hal yang sebaliknya." Tatapan Zayden tampak liar. "Pria di sekeliling benar-benar banyak. Silas itu temanmu, bagaimana dengan Kairo? Jangan bilang kalau dia juga temanmu. Aku nggak pernah melihat wanita mana pun yang memegang-megang tangan temannya di restoran."

Madeline refleks menggenggam tangan Kairo karena bersemangat. Tak disangka Zayden melihat adegan tersebut.

Madeline tentu tidak akan memberi tahu Zayden alasan dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status