Hati Daffa dipenuhi oleh rasa sakit ketika dia beranjak ke Hotel Sky Golden. Dia tidak bisa percaya bahwa seseorang yang dia cintai dan dia telah berikan segalanya bisa mengkhianatinya seperti ini. Dia telah mencintai Sarah dengan sepenuh hati dan dia kira Sarah juga mencintainya. Dia harus mengetahui apa yang salah dari hubungan mereka.Setelah berjalan selama 30 menit, Daffa akhirnya tiba di Hotel Sky Golden. Karena hotel tersebut hotel bintang tujuh, bangunannya sangat mewah dan mengesankan. Dia masih mengagumi bangunannya ketika dia melihat Sarah dan Dilan berjalan keluar dari gedung mewah itu.Daffa merasa hatinya berdebar-debar dengan menyakitkan ketika dia melihat David melingkarkan tangannya di pundak Sarah. Dia sangat marah pada Dilan dan ingin menghajar wajahnya saat itu juga. Namun, dia tetap menahan diri. Dia kemari untuk meminta jawaban, bukan untuk bertengkar ataupun membuat masalah.Darius menarik nafas dalam sebelum menghampiri mereka yang sedang tertawa-tawa dan ter
”Kamu mau putus denganku?” tanya Daffa, masih tidak bisa memercayai apa yang dia baru saja dengar.“Benar, Daffa, aku mau putus denganmu. Hubungan ini telah berakhir,” kata Sarah tanpa perasaan sedikit pun di suaranya.“Seperti yang bisa kamu lihat, sekarang aku sudah menjalin hubungan dengan pria kaya dan tampan yang bisa membiayaiku. Semoga kamu bisa segera mendapatkan yang terbaik untukmu, Daffa,” kata Sarah dengan nada yang sudah mantap. Dia sudah memutuskan hubungan apa pun yang mereka jalani bersama dan menegaskan pendiriannya.Tanpa sepengetahuan Daffa dan Sarah, siaran langsung itu masih disiarkan, jadi adegan kecil ini diketahui oleh semua mahasiswa yang sedang menonton siarannya. Kolom komentarnya sangat berapi-api.“Apa maksudnya itu? Putus? Kalau begitu, Sarah sedang berpacaran dengan seseorang sebelumnya?”“Tidak mungkin. Lihat saja pakaian orang itu. Aku berani bertaruh keseluruhan pakaiannya tidak sampai 450 ribu rupiah. Bagaimana mungkin seseorang seperti dia bisa
Sementara itu, setelah Dilan dan Sarah pergi, Daffa diserahkan ke polisi oleh para satpam. Mereka memborgolnya dan menaruhnya di mobil mereka sebelum membawanya ke kantor polisi.Di perjalanan menuju kantor polisi, Daffa terus terdiam. Benaknya masih dipenuhi oleh pikiran-pikiran mengenai hubungannya dengan Sarah yang baru saja berakhir. Sudah tidak ada lagi keraguan di dalam dirinya. Sarah telah mengakhiri hubungan mereka. Semuanya sudah selesai.Ketika mereka tiba di kantor polisi, Daffa turun dari mobil dengan tatapan kosong di wajahnya. Mereka menuntunnya ke sebuah ruangan di kantor polisi dan menyuruhnya untuk duduk. Setelah lima menit, seorang polisi datang ke dalam ruangan.“Daffa Halim. Apakah aku benar?”Daffa menganggukkan kepalanya. Dia tidak ingin berbicara.“Anda dituduh dengan tiga pelanggaran atas perilaku Anda malam ini. Anda dituduh atas penyerangan dan penganiayaan, membuat kegaduhan, dan kekerasan.”Mata Darius terbelalak. Dia tidak menyangka akan dituduh seban
Daffa berjalan tanpa tujuan selama lebih dari satu jam. Setelah berjalan lama, dia mulai merasa lelah. Rasa lelah dari perkelahiannya, kandasnya hubungannya dengan Sarah, dan penahanannya di kantor polisi akhirnya mulai mengambil alih.Dia melihat ke sekitarnya dan melihat bahwa dia sedang berada di taman yang kosong. Bulan di langit menerangi taman tersebut dengan begitu terang, membuat suasana yang tenang dan tenteram. Daffa memeriksa waktu dan sekarang sudah lebih dari tengah malam. Dia duduk di bangku taman dan menutup matanya.Kejadian-kejadian di hari itu memenuhi pikirannya dan segudang emosi mengalir dalam hatinya. Daffa tidak pernah menyesali fakta bahwa dia terlahir miskin, tapi dia menyesali menjadi orang miskin hari ini. Bukankah akan keren jika dia memiliki kekayaan yang melimpah? Kalau begitu, tidak akan ada yang bisa meremehkannya lagi. Dia tidak akan kehilangan Sarah oleh seseorang seperti Dilan. Lagi pula, jika dia sangat kaya, wanita cantik tidak akan menjadi masala
”Apakah kamu yakin tidak salah orang?” tanya Daffa dengan nada yang skeptis. Dia benar-benar kebingungan kenapa orang kaya sepertinya akan bersikap penuh hormat dan memanggilnya ‘Tuan Muda Halim.’“Tentu saja tidak, Tuan Muda Halim.” Pria tersebut menjawab dengan nada yang meyakinkan. Dia telah mencari begitu lama dan akhirnya menemukan tuan muda itu di sini. Tidak mungkin dia salah orang.Daffa menatap pria itu lagi. Awalnya, dia kira telepon tersebut adalah kasus penculikan, lalu mengira bahwa itu adalah telepon dari orang iseng. Namun, sepertinya kenyataannya jauh sekali dari yang dia kira. Ada pria kaya raya yang memanggilnya Tuan Muda Halim.“Tolong ikut saya, Tuan Muda Halim. Tuan saya sudah menunggu untuk menemui Anda sejak lama sekali.”Daffa menatap pria paruh baya itu lagi. Semua hal terjadi begitu cepat baginya. Belum sehari penuh sejak dia putus dengan Sarah dan sekarang seseorang yang belum pernah dia temui mengaku bahwa tuannya yang tidak dia kenal itu ingin menemuiny
Daffa melangkah ke dalam ruangan itu yang terlihat seperti ruang kerja. Ada meja mahoni yang besar dan rapi di ruangan itu dan di balik meja itu terduduk seorang pria. Ada beberapa dokumen yang berserakan di meja dan kelihatannya pria tua itu sedang melihat-lihatnya sebelum Bram mengetuk pintu.Daffa sedari tadi mengira tuannya itu adalah orang yang angkuh dan sombong dengan beberapa wanita cantik menempel di lengannya. Lagi pula, dia tahu kalau orang di balik semua kekayaan itu jauh dari orang yang sederhana. Namun, imajinasinya ternyata terlalu liar dan jauh sekali dari kenyataannya.Tuan itu bukan orang yang angkuh dan sombong, tapi pria tua yang sederhana. Dia adalah tipe orang yang akan diberi bantuan untuk menyeberangi jalan yang ramai.Ketika Daffa memandangi tuan itu, tuan itu juga melakukan hal yang sama padanya. Dia menyipitkan matanya dan membenarkan kacamatanya beberapa kali seolah-olah sedang mempelajari Daffa seperti sebuah spesimen. Setelah beberapa detik dia mempelaj
”Sudah waktunya bagimu, Daffa Halim, untuk meninggalkan kehidupanmu yang lama dan menerima posisimu sebagai pewaris Konsorsium Halim.”Daffa kesulitan untuk memahami perkataan kakeknya itu. Dia masih belum selesai mencerna kenyataan tentang identitas kedua orang tuanya, tapi kakeknya malah melemparkan bom lain padanya. Dia bertanya-tanya berapa kali lagi dia harus merasa terkejut sebelum dia bisa istirahat.“Pewaris Konsorsium Halim?” tanya Daffa.“Iya, kamu adalah pewaris Konsorsium Halim,” jawab kakek Daffa.Daffa terkejut sekali lagi. Sebagai mahasiswa Manajemen Bisnis, dia langsung memahami apa itu konsorsium. Dapat dikatakan bahwa siapa pun yang mengaku memiliki konsorsium adalah orang yang sangat kaya!Apa itu konsorsium? Seseorang baru bisa dikatakan memiliki konsorsium jika dia memiliki lebih dari 50% saham di semua bisnis afiliasi yang terlibat!Daffa menatap kakeknya dengan tatapan yang berbeda. Itu sudah cukup menjelaskan mengapa semua hal di sini sangat mewah dan kena
Daffa terbangun setelah tidur yang lama dan menyegarkan. Dia menghabiskan waktu yang banyak ketika mandi, mengagumi dekorasi kamar mandi yang mewah dan sangat indah, juga bak berendam yang cantik dan cermin yang tinggi. Setelah selesai mandi, dia mengenakan jubah mandi putih di sekujur tubuhnya dan berbaring di tempat tidur berukuran besar. Dia tidak dapat menikmati kelembutan tempat tidur karena dia sangat lelah. Dia tertidur beberapa detik kemudian, benar-benar kelelahan. Daffa bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela. Dia menarik tirai hitam yang mahal dan melihat ke luar jendela kamarnya. Untungnya hari ini adalah hari Sabtu, jadi tidak ada kuliah atau kelas yang diadakan di kampus. Daffa melihat keseluruhan rumah besar Halim dari jendelanya. Dia belum melihatnya dengan jelas di malam hari, tapi melihatnya sekarang mengingatkannya pada kekayaan yang dimiliki keluarganya. Daffa mengingat semua yang telah terjadi kemarin malam. Seluruh dunianya benar-benar berubah
Daffa menggelengkan kepalanya. “Tidak, mereka tidak akan mengambilnya. Kamu meremehkan pengaruh Grup Sierra jika kamu benar-benar khawatir akan hal itu. Grup Sierra mungkin tidak seterkenal Grup Maru, tapi tidak ada pencuri di Kota Almiron yang akan berani mencuri apa pun darinya.”Dia terus berjalan dan Edward mengikutinya. Tidak lama, Edward melihat Daffa berhenti dan dia secara natural bergegas untuk berhenti di depannya. Bibir Daffa berkedut, tapi dia tetap mencengkeram kerah baju Edward.Seraya mereka melesat melalui malam, Daffa berkata, “Ketika kita kembali, aku ingin kamu pergi ke Briana dan suruh dia cari cara untuk menyebarkan video kematian Damar di internet, tapi lakukan itu dengan cara yang tidak mencolok. Pada saat yang sama, sebarkan kabar tentang kita yang sudah membereskan Grup Sierra setelah membereskan Grup Maru. Lalu, beri tahu mereka bahwa aku akan membereskan bisnis ilegal lain yang tidak tunduk padaku.”Edward mengangguk. “Itu adalah ide yang bagus, Tuan! Ini
“Kunci untuk hartanya tersembunyi di simbol kekayaan Grup Maru. Cari cara untuk membukanya dengan kekuatan jiwamu, lalu pergilah ke ruangan Damar di gedung Grup Maru. Damar-lah yang memberitahuku ini supaya aku bisa mengambil semua uangnya jika ada yang terjadi padanya suatu hari. Aku tidak tahu apa saja hartanya, tapi aku tahu itu lebih dari sekadar uang dan perhiasan.”Isabella terdiam setelah mengatakannya. Dia telah berbicara dalam waktu yang lama dan dia kehausan. Dia menatap Daffa dengan penuh harapan. Dia telah memberitahu Daffa segala hal yang dia ketahui dan jika Daffa tidak puas, Isabella akan meninggalkan dunia ini dengan penyesalan. Mengejutkan baginya, Daffa meragukan kata-katanya di bagian yang tidak dia duga.Daffa menatapnya dengan ragu saat dia berkata, “Jika Damar harus menghancurkan tembok itu setiap kali dia ingin memasukkan atau mengeluarkan sesuatu, aku tidak yakin hartanya adalah rahasia sebesar itu.”Isabella tersenyum. “Aku tidak tahu bagaimana dia memasukan
“Aku memilih untuk kembali ke kehidupanku yang lama untuk melindungi anakku dan diam-diam menyerap nyawa kerabat-kerabat sedarahku. Kemudian, aku akan kembali ke sisi suamiku seakan-akan tidak ada yang terjadi. Kukira aku telah menyembunyikan kebenarannya dengan baik, tapi aku lupa seberapa sensitif suamiku. Dia menyadari darah di pakaianku dan baunya di seluruh badanku, tapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Kami terus seperti itu hingga aku melahirkan. Ada beberapa komplikasi dan aku hampir mati dalam prosesnya. Namun, saat aku berbaring di sana, Sierra datang dengan bayi kami. Dia meminta anggota medis untuk pergi dan memberi tahu mereka bahwa dia telah menyerah terhadapku. Aku dipenuhi oleh keputusasaan, tapi ketika hanya ada kami berdua, yang dia lakukan adalah meletakkan bayi kami di sampingku dalam diam.”“Kemudian, dia mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah kulupakan. Dia bilang padaku kalau dia tahu aku bisa bertahan hidup dengan menyerap nyawa kerabat sedarahku. Kare
“Namun, aku bisa mengatakan ini dengan percaya diri—tidak ada bela diri yang dilakukan oleh berjubah hitam yang baik. Ini termasuk teman baikmu, Shelvin. Aku jamin dia sedang menyembunyikan sesuatu darimu. Aku telah memperhatikan dia sejak dia pertama kali muncul di Kota Almiron dan jenis bela diri yang dia tampilkan cukup tidak berbahaya. Dia memberitahumu dia telah melatih itu sejak dia kecil, tapi itu mustahil. Dia berbohong padamu, mungkin untuk meninggalkan kesan yang baik padamu. Namun, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, tapi yang pasti dia berbeda dari dulu saat dia di dalam markas rahasia mereka. Akan tetapi, kamu harus menggali lebih dalam sendiri.”Isabella tersenyum setelahnya, lalu melanjutkan, “Sekarang, pertanyaan terakhirmu adalah tentang meditasi.” Dia menghela napas pelan dan menatap Daffa. “Berdasarkan emosi-emosi yang kurasakan darimu saat aku berbicara, aku tahu kamu sungguh tidak mengetahui apa-apa tentang meditasi. Itu tidak masalah. Aku akan memberitahumu
Isabella memandang Daffa dengan iri. Daffa telah lahir dengan sendok perak di mulutnya dan meskipun sebuah kecelakaan menyebabkan dia tumbuh besar dalam kemiskinan, itu tidak merenggut nyawanya ataupun kecerdasannya.Alih-alih, dia telah tumbuh menjadi pria muda yang tampan dan memasuki universitas paling bergengsi di negara ini, Universitas Praharsa, bahkan berhasil menjadi mahasiswa teratas di kelasnya. Saat bekerja dengan pekerjaan-pekerjaan aneh untuk membiayai hidupnya sendiri, dia tidak bertemu preman keras kepala yang bisa merenggut ketampanan atau kepintarannya dan dia telah berhasil sampai ke atas.Bibir Isabella terbuka dan tertutup beberapa kali. Pada akhirnya, yang dia katakan hanyalah, “Kamu tidak tahu seberapa iri aku padamu. Jika aku adalah kamu ….” Sebelum dia bisa melanjutkannya, dia melihat jari Daffa berkedut. Isabella pun dengan cepat mengangkat satu tangannya untuk menghentikan Daffa.“Baiklah, baiklah. Aku akan berhenti basa-basi dan memberitahumu apa yang ingi
Pada saat ini, Isabella membebaskan dirinya dari cengkeraman Edward dan langsung menghampiri Daffa. Sayangnya baginya, Daffa telah menduga hal ini dan sudah bersiap-siap. Dia tidak percaya sedikit pun bahwa Isabella akan setuju untuk mengakhiri hidupnya dengan begitu mudah. Seperti yang diduga, Daffa benar.Daffa menaikkan sebelah alisnya pada bola hitam yang melesat ke arahnya dan tersenyum dengan mengejek. “Kamu lebih bodoh dari yang kukira.” Dia mulai menyalurkan kekuatan jiwanya untuk membentuk jaring yang besar di udara yang memancarkan cahaya emas yang redup.Bola hitam itu tiba-tiba berhenti sebelum berbelok dan mencoba kabur. Kemudian, dia berhenti dan terjatuh ke tanah. Dia tidak bisa lari ke mana-mana karena dia dikepung oleh jaring itu.Dia menarik napas dalam-dalam dan bola hitam itu mulai berubah. Kali ini, Daffa tidak terkejut. Dia telah melihatnya berubah dari yang awalnya wanita muda menjadi wanita tua. Kali ini, dia hanya kembali dari bola hitam menjadi wujudnya yan
Isabella menunjuk Daffa dengan jari yang gemetar, tapi lengan itu tidak lama jatuh ke sisi. Mata di sisi tubuh Edward yang berada di bawah kendali Isabella membelalak terkejut. Ujung bibirnya berkedut, tapi dia tidak dapat bersuara.Daffa menyadari hal ini dan mengangkat sebelah alisnya. Dia mengangkat kedua lengannya lagi dan menyelimuti Edward dengan kekuatan jiwanya. Dia awalnya berniat untuk membantu Edward menyerang Isabella, tapi dia tidak dapat menemukan Isabella secara akurat dengan mata yang terbuka.Di sisi lain, Isabella bisa melihat kekuatan jiwa Daffa dan dengan mudah menghindarinya, yang berarti Daffa bisa menyakiti Edward kapan pun. Karena itu, itu bukanlah cara yang tepat untuk menangani hal ini. Namun, Daffa dapat mendorong Edward dan membantunya mengalahkan Isabella dengan menyelimuti Edward dengan kekuatan jiwanya.Ada poin plus dari cara ini. Jika Isabella mengambil kesempatan ini untuk menyerap kekuatan jiwanya, itu akan melukainya alih-alih memberikan dirinya d
“Kamu melakukan hal yang bodoh dengan memandangku dengan tatapan polos seperti itu.” Daffa menatap Edward dengan tatapan menghina. Tatapan mata Edward perlahan berubah setelah mendengarnya. Memang benar setengah dari tatapan itu dimiliki oleh Edward yang sebenarnya, tapi separuh yang lainnya membuat kulit merinding.Ketika dia membuka mulutnya, suaranya serak. “Aku terkejut kamu berhasil mengetahui bahwa aku bukanlah Edward yang sesungguhnya. Itu bukanlah sesuatu yang akan terbesit di pikiran orang biasa, tapi kamu langsung terpikirkan hal itu.”Isabella tiba-tiba tersenyum, membuat wajah Edward terlihat mengerikan. Dia hanya dapat mengendalikan separuh tubuh Edward dan menarik separuh tubuhnya yang lain ke depan. Daffa menaikkan sebelah alisnya ketika dia melihatnya dan berdiri menghalangi jalan Edward dengan tangan di balik punggungnya.Daffa terlihat tenang, tapi tangannya mengkhianatinya karena dia mengetukkan jarinya di tangan yang lain. Isabella tidak dapat melihat ini. Yang d
Karena nalurinya memberitahunya bahwa ada yang aneh, itu berarti kematian Isabella bukan karena sebab alamiah. Namun, itu cukup sederhana untuk melihat apakah dia sungguh mati atau tidak. Senyuman terukir di wajah Daffa seraya dia berjalan menghampiri Sierra Stevan Sutyastomo yang napasnya hampir tidak dapat terdeteksi.Daffa menaikkan sebelah alisnya. Sekarang, dia tahu kenapa Isabella lemah sekali sebelumnya meskipun dia hanya sedikit lebih lemah dibandingkan dengannya. Sebagai ahli bela diri terbangkit, tidak mungkin dia mengalami luka-luka serius seperti itu karena satu teriakan, tapi sekarang tampaknya dia telah mengorbankan dirinya sendiri untuk melindungi Sierra.Daffa menaikkan sebelah alisnya lagi. Kesimpulan ini tampak menggelikan, tapi itu adalah satu-satunya yang dapat terpikirkan olehnya. Apa pun kenyataannya, itu tidak akan mengubah hasilnya—Isabella bukanlah orang yang manusiawi dengan hati nurani.Isabella pasti memiliki alasannya sendiri untuk melindungi Sierra. Mun