Share

Dua puluh lima

Semakin bingung Laila melihat ke arah nakas. Ia melihat peralatan terapi ada di sana.

Ia mulai memutar otak atas maksud suaminya ini.

'Apakah maksudnya pelayanan itu adalah sebuah pijatan?' batinnya sungguh tak mengerti.

"Laila, kenapa lama sekali? Aku sangat capek hari ini sehingga butuh relaksasi. Jangan lupa minyak aroma terapinya, sepertinya lebih menyegarkan."

Gila! Ini benar-benar gila! Dia pikir mereka akan melewati malam pertama seperti kebanyakan orang.

Yah, seharusnya dia sadar bahwa pernikahan mereka adalah kepalsuan. Jadi sepertinya dia hanya akan menjadi terapis di rumah ini?

"Ah, iya, Pak. Aku akan mengambilnya."

Laila gegas mengambil peralatan pijat yang sudah Jono siapkan.

Laila duduk di tepi tempat tidur sambil tersenyum geli pada dirinya sendiri. Sangat lucu, ia terlalu banyak berpikir.

Iapun mengoleskan minyak pada punggung suaminya perlahan, menyentuh kulit berotot Jono yang bidang. Perlahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status