Share

Dua puluh delapan

Laila sungguh tak mengerti, pria di hadapannya ini mengapa menjadi sekejam ini.

Bisa ia rasakan betapa bencinya pria ini terhadapnya.

'Tapi apa salahku? Aku sudah menuruti semua keinginannya, dan inikah yang kudapatkan?' batinnya dan netranya terus menatap Jono yang tertawa mengejek kepadanya.

Dilihatnya makanan di lantai dengan kondisi kotak yang hancur. Maka iapun duduk untuk mengambil makanan itu.

Ia bersyukur tidak sepotong pun yang menyentuh lantai, meskipun secara harfiah ini cukup melecehkan dirinya.

'Mengapa dia mengujiku? Apa tujuannya?' batinnya terus bertanya-tanya.

"Wanita selalu bersikap rendahan, aku hanya mengajarimu bahwa perempuan harus berada di kaki lelaki, kalian lebih baik seperti itu dan tidak melanggar batas!" tegas Jono.

"Lain kali aku tidak akan memaafkan kamu berbicara dengan lelaki manapun saat aku berada di rumah ini, mengerti?"

Lelaki itu melangkah melewati Laila, ia membuka kemejany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status