“Jika memang di pastikan aku tidak ada agenda dengan tuan Ed pasti aku antarkan ibu” ucap Radhis
Memikirkan tentang siapa itu Ed Ackerley Tania kemudian mencoba untuk mengerti karena dia tak mau tersangkut ka dengan masalah apa lagi denganorang sebesar Ed.“Yasudah kalau begitu, lagian aku juga masih meminta tolong pada nak jolly” ucap Tania masih tak tau malu
“Ayo Radhis kita masuk”
Belum sempat Radhis menjawab Tania kini rachel menarik tangan suaminya ngeloyor masuk,“Mau kemana kalian?!!!” teriak Tania
Rachel tak menjawab dia hanya berhenti sejenak dan langsung menoleh, melihat itu Tania hanya diam,
kemudian Rachel lanjut berjalan ke dalam dan langsung ke kamar mereka, sementara Radhis hanya bisa mengikuti nya seperti seorang ayah yang menuruti keinginan anaknya dengan tetap tersenyum.Di dalam kamar Rachel langsung mengunci kamar mereka,
“Ku kan belum mandi” ucap
“aku?” Rachel menoleh sambil sambil tetap mengeringkan rambutnya,“iya, kamu kelihatan banget banyak yangsedang di pikirkan” kata Radhis“Iya,” jawab Rachel dengan sedikit mengeluarkan nafas seolah mengeluarkan sebuah beban,“Cerita saja, siapa tau aku bisa bantu” jelas Radhis coba menjelaskan,“Bantu gimana?” kata Rchel penasaran,“Ya bagaimana aku tau kalau kau bercerita istriku” jawab Radhis“Oh iya,jadi begini” Rachel diam sejenak dan lanjut berkata“Tadi siang paman Marot dan Sea membuat kesalahan, sehingga proposal kontrak yang harusnya di tanda tangani oleh perusahaan Geneve menjadi gagal” pungkas Rachel, dan disini Radhis pura pura tak mengerti seraya bertanya balik ke Rachel“Terus kenapa mesti kau yang bingung?”“Aku mencoba menawarkan diri ke nenek untuk membereskan masalah ini, dan nenek menyetujui
Kini Rachel yang sudah sampai di depan kantor Geneve hanya bisa berdoa semoga semua lancar,dengan menarik nafas panjang Rachel melangkahan kakinya memasuki kantor Geneve.“Selamat pagi nona Rachel” ucap seorang wanita yang mengagetkannya“Iya selamat pagi nona” jawab Rachel,“Saya ester, saya yang bertanggung jawab di bawah pemilik Geneve” ucap Ester ke Rachel,“saya tau nona datang kesini terkait proposal kontrak kan?” tanya Ester ke Rachel,“I.. iya nona” Jawab Rachel melihatkecantikan wanita yang ada di depannya dengan badan yang tinggi semampai menunjukkan bahwa Ester adalah wanita yang sempurna.“Dari mana nona Ester tau?” Tanya Rachel kemudian karena terheran dengan perkataan Ester,“Iya nona saya sudah di beri tahu oleh pemilik Geneve bahwa nona Rachel akan kesini” ucap Ester semakin membuat Rachel semakin bingung.“Pemili
Dengan penuh semangat Rachel mengendarai mobilnya ke kantor Wish Corp, dia sunggu tak percaya bahwa kontrak nya akan di setujui dengan nominal sebegitu besarnya,dia masih berpikir siapa pemilik Geneve, kenapa dia bisa sangat tahu tentang Rachel,Tak terasa kini dia sudah berada di depan kantor Wish, dia masih berpapasan dengan Sea di depan kantor sepertinya Sea dari makan siang,“Eh Rachel,” sapa Sea saat Rachel baru berjalan menjauh dari mobilnya,“wahh,, ternyata kau sudah bersama dengan Jolly?” imbuh Sea bertanya ke Rachel“Hahh?? Siapa?? Nggak kok aku tak mau menghianati suamiku” Ucap Rachel sambil berjalan kedalam kantor berbarengan dengan Sea,“hah?? Terus kau dapat dari mana mobil itu?” tanya Sea penasaran dengan mobil barunya Rachel, “aku yakin itu mobil pemberian jolly kan?” imbuh Sea yang sok tau.“bukann!!” Sangkal rachel dengan sedikit terkaget
“Ibu, aku berharap ibu bisa berpikir ulang tentang memberikan posisi direktur ke Rachel” ucap Marot perlahan saat kini mereka hanya bertiga “Iya nek, bahka sekarang Rachel sudah memiliki mobil baru” Uca Sea “Apa?”kini Marot dan nenek Xion bersamaan terkaget mendengar perkataan Sea “Apa benar yang kau ucapkan itu?” tanya nenek Xion “Iya nek, dia bilang bahwa iitu adalah pemberian dari Radhis “Kurang ajar Rachel, di saat perusahaan kita membutuhkan dana,dia ternyata menyimpan uangnya” Ucap nenek Xion “Benar nek, bahkan itu mobil yang harganya di atas satu Juta dolar loh ne” hasut Sea “benarkah itu?” kinin gantian marot yang bertanya, “Benar pa, mana mungkin Sea berbohong, lihat saja” Ucap Sea “Aku yakin bu, sebenarnya Geneve hanya merasa tak enak pada aku dan Sea gara gara kemarin, namun mereka baru menyelesaikan semua sekarang saat rachel yang kesana” kini giliran Marot yang menghasut nenek Xion “Sepertin
Dan kini setelah makan malam mereka kembali beristirahat,bahkan Rachel kini tidur dengan nyenyak, sampai akhirnya pagi sudah tiba, kini dia bahkan tak menemui Radhis di rumah namun tetap sarapan sudah di sediakan, sementara Radhis sepertinya keluar dengan mobilnya,Tidak seperti biasanya kini Rachel diam di rumah dulu karena seperti agenda nanti akan ada pengumuman direktur baru Wish Corp jadi hari ini dia tidak ke kantor,Sementara Radhis menuju Emperor-Lux untuk menemui Ed, di ruang biasa“Permisi tuan muda” Ucap Ed yang sedang menghampiri Radhis yang tengah duduk di tempat duduk biasanya di ruang Diamon-V itu,“Iya, karena kemarin banyak hal hal terjadi hari ini aku ingin pergi ke rumah ibu angkatku dulu” ucap Radhis ke Ed“Siap tuan saya suda mempersiapkan semua, termasuk pengawas yang akan mengawasi Rumah itu” Ucap Ed,“bagus kalau begitu mari kita berangat sekarang karena nant
Saat waktu kini sudah pukul 13:00 Smartphone Radhis berbunyi , istrinya kini menelponnya“Kamu dimana?” tanya Rachel“Masih di tempat yang sama,” jawab Radhis dan kemudian menimpali Rachel dengan sebuah pertanyaan,“memangnya kenapa?”“acaranya jam 15:00 di aula Pashe-De Lier, kamu akan datang kan?” tanya Rachel,“Tentu saja,” jawab Radhis“iya sudah kalau begitu aku mau siap sia dulu” ucap Rachel yang kemudian di lanjut menutup telephonnya setelah Radhis mengiyakan.***Kini di kedaman Wish nenek Xion sedang bersiap berangkat menuju Pashe-De Lier,“Marot!! Sea!!” teriak nenek Xion,“iya nek” jawab Sea, bersamaan dengan itu Marot juga menjawab “Iya bu”“Ayo, kita harus tiba lebih dulu!!” teriak nenek Xion“baik bu” jawab Marot dan Sea secara bersamaan&ldq
“Aku tak bermaksut seperti itu nek,” ucap Rachel dengan nada yang sangat sopan ke neneknya,“ini sebenarnya di belikan oleh Radhis bu” ucap Dere berusaha membela anaknya,“Apa??” kata nenek Xion ta percaya,“pecundang seperti dia mampu membelikan mobil ini?” imbuhnya,“iya bu, buat apa kami berbohong” ucap Dere meyakinkan ibunyaDan disini yang hanya diam adalah Tania karena memang dari awal Tania adalah type orang matrealistis dan dia merasa nenek Xion tidak adil karena tidk memberikan warisan ke suaminya,“Sekarang mana pecundang itu? Jangan bilang dia akan menyusul kalian menggunakan moped nya?” ucap Marot dengan tertawa terbahak bahak,“dia sedang di belakang, setelah ini dia juga akan datang” kini Tania dengan senyum sinis angkat bicara karena dia merasa lelah selalu di hina oleh keluarga kaka iparnya.“Kalian sunggu tega,me
“kenapa tak mungkin, Radhis sengaja kemarin membeli dua mobil secara langsung satu untuk nya bekerja dan satu untuk istrinya” terang Tania membuat Marot dan nenek Xion semakin panas hatinya.Dan disini Sea hanya diam memandangi suami sepupunya karena dia merasa Radhis yang seperti iini adalah pria paling tampan dan gagah yang ia temui,“bekerja?” tanya nenek Xion“iya, jadi selama ini Radhis bekerja namun tak pernah menyombongkannya” ucap Tania mencoba lebih memanasi hati mertuanya dan kakak iparnya.“Rachel!! Kenapa kau kemarin diam saja bahwa suamimu punya banyak uang?” bentak nenek Xionn,“iya benar jika memang seperti itu kita tak akan kebingungan soal modal?” imbuh marot“nenek paman, tapi bukankah Rachel sudah membantu kalian menyelesaikan masalah?” jawab Radhis membela istrinya“membantu apa?” ucap Marot dengan sinis,“aku