Kini Rachel yang sudah sampai di depan kantor Geneve hanya bisa berdoa semoga semua lancar,
dengan menarik nafas panjang Rachel melangkahan kakinya memasuki kantor Geneve.“Selamat pagi nona Rachel” ucap seorang wanita yang mengagetkannya
“Iya selamat pagi nona” jawab Rachel,
“Saya ester, saya yang bertanggung jawab di bawah pemilik Geneve” ucap Ester ke Rachel,
“saya tau nona datang kesini terkait proposal kontrak kan?” tanya Ester ke Rachel,“I.. iya nona” Jawab Rachel melihatkecantikan wanita yang ada di depannya dengan badan yang tinggi semampai menunjukkan bahwa Ester adalah wanita yang sempurna.
“Dari mana nona Ester tau?” Tanya Rachel kemudian karena terheran dengan perkataan Ester,
“Iya nona saya sudah di beri tahu oleh pemilik Geneve bahwa nona Rachel akan kesini” ucap Ester semakin membuat Rachel semakin bingung.
“Pemili
Dengan penuh semangat Rachel mengendarai mobilnya ke kantor Wish Corp, dia sunggu tak percaya bahwa kontrak nya akan di setujui dengan nominal sebegitu besarnya,dia masih berpikir siapa pemilik Geneve, kenapa dia bisa sangat tahu tentang Rachel,Tak terasa kini dia sudah berada di depan kantor Wish, dia masih berpapasan dengan Sea di depan kantor sepertinya Sea dari makan siang,“Eh Rachel,” sapa Sea saat Rachel baru berjalan menjauh dari mobilnya,“wahh,, ternyata kau sudah bersama dengan Jolly?” imbuh Sea bertanya ke Rachel“Hahh?? Siapa?? Nggak kok aku tak mau menghianati suamiku” Ucap Rachel sambil berjalan kedalam kantor berbarengan dengan Sea,“hah?? Terus kau dapat dari mana mobil itu?” tanya Sea penasaran dengan mobil barunya Rachel, “aku yakin itu mobil pemberian jolly kan?” imbuh Sea yang sok tau.“bukann!!” Sangkal rachel dengan sedikit terkaget
“Ibu, aku berharap ibu bisa berpikir ulang tentang memberikan posisi direktur ke Rachel” ucap Marot perlahan saat kini mereka hanya bertiga “Iya nek, bahka sekarang Rachel sudah memiliki mobil baru” Uca Sea “Apa?”kini Marot dan nenek Xion bersamaan terkaget mendengar perkataan Sea “Apa benar yang kau ucapkan itu?” tanya nenek Xion “Iya nek, dia bilang bahwa iitu adalah pemberian dari Radhis “Kurang ajar Rachel, di saat perusahaan kita membutuhkan dana,dia ternyata menyimpan uangnya” Ucap nenek Xion “Benar nek, bahkan itu mobil yang harganya di atas satu Juta dolar loh ne” hasut Sea “benarkah itu?” kinin gantian marot yang bertanya, “Benar pa, mana mungkin Sea berbohong, lihat saja” Ucap Sea “Aku yakin bu, sebenarnya Geneve hanya merasa tak enak pada aku dan Sea gara gara kemarin, namun mereka baru menyelesaikan semua sekarang saat rachel yang kesana” kini giliran Marot yang menghasut nenek Xion “Sepertin
Dan kini setelah makan malam mereka kembali beristirahat,bahkan Rachel kini tidur dengan nyenyak, sampai akhirnya pagi sudah tiba, kini dia bahkan tak menemui Radhis di rumah namun tetap sarapan sudah di sediakan, sementara Radhis sepertinya keluar dengan mobilnya,Tidak seperti biasanya kini Rachel diam di rumah dulu karena seperti agenda nanti akan ada pengumuman direktur baru Wish Corp jadi hari ini dia tidak ke kantor,Sementara Radhis menuju Emperor-Lux untuk menemui Ed, di ruang biasa“Permisi tuan muda” Ucap Ed yang sedang menghampiri Radhis yang tengah duduk di tempat duduk biasanya di ruang Diamon-V itu,“Iya, karena kemarin banyak hal hal terjadi hari ini aku ingin pergi ke rumah ibu angkatku dulu” ucap Radhis ke Ed“Siap tuan saya suda mempersiapkan semua, termasuk pengawas yang akan mengawasi Rumah itu” Ucap Ed,“bagus kalau begitu mari kita berangat sekarang karena nant
Saat waktu kini sudah pukul 13:00 Smartphone Radhis berbunyi , istrinya kini menelponnya“Kamu dimana?” tanya Rachel“Masih di tempat yang sama,” jawab Radhis dan kemudian menimpali Rachel dengan sebuah pertanyaan,“memangnya kenapa?”“acaranya jam 15:00 di aula Pashe-De Lier, kamu akan datang kan?” tanya Rachel,“Tentu saja,” jawab Radhis“iya sudah kalau begitu aku mau siap sia dulu” ucap Rachel yang kemudian di lanjut menutup telephonnya setelah Radhis mengiyakan.***Kini di kedaman Wish nenek Xion sedang bersiap berangkat menuju Pashe-De Lier,“Marot!! Sea!!” teriak nenek Xion,“iya nek” jawab Sea, bersamaan dengan itu Marot juga menjawab “Iya bu”“Ayo, kita harus tiba lebih dulu!!” teriak nenek Xion“baik bu” jawab Marot dan Sea secara bersamaan&ldq
“Aku tak bermaksut seperti itu nek,” ucap Rachel dengan nada yang sangat sopan ke neneknya,“ini sebenarnya di belikan oleh Radhis bu” ucap Dere berusaha membela anaknya,“Apa??” kata nenek Xion ta percaya,“pecundang seperti dia mampu membelikan mobil ini?” imbuhnya,“iya bu, buat apa kami berbohong” ucap Dere meyakinkan ibunyaDan disini yang hanya diam adalah Tania karena memang dari awal Tania adalah type orang matrealistis dan dia merasa nenek Xion tidak adil karena tidk memberikan warisan ke suaminya,“Sekarang mana pecundang itu? Jangan bilang dia akan menyusul kalian menggunakan moped nya?” ucap Marot dengan tertawa terbahak bahak,“dia sedang di belakang, setelah ini dia juga akan datang” kini Tania dengan senyum sinis angkat bicara karena dia merasa lelah selalu di hina oleh keluarga kaka iparnya.“Kalian sunggu tega,me
“kenapa tak mungkin, Radhis sengaja kemarin membeli dua mobil secara langsung satu untuk nya bekerja dan satu untuk istrinya” terang Tania membuat Marot dan nenek Xion semakin panas hatinya.Dan disini Sea hanya diam memandangi suami sepupunya karena dia merasa Radhis yang seperti iini adalah pria paling tampan dan gagah yang ia temui,“bekerja?” tanya nenek Xion“iya, jadi selama ini Radhis bekerja namun tak pernah menyombongkannya” ucap Tania mencoba lebih memanasi hati mertuanya dan kakak iparnya.“Rachel!! Kenapa kau kemarin diam saja bahwa suamimu punya banyak uang?” bentak nenek Xionn,“iya benar jika memang seperti itu kita tak akan kebingungan soal modal?” imbuh marot“nenek paman, tapi bukankah Rachel sudah membantu kalian menyelesaikan masalah?” jawab Radhis membela istrinya“membantu apa?” ucap Marot dengan sinis,“aku
Kini acara telah dimulai, nenek Xion kini berada didepan, banya orang sedang menyampaikan rasa terimakasih atas kedatangan semua orang,“Dan tak lupa terimakasih pada nona Ester yang sudah memantu kami mendapatkan kontrak ini” ucap nenek Xion mencoba mengambil hati Ester.Saat semua mata menatap padanya Ester hanya menganggukan kepalanya perlahan menandakan dia sudah menerima rasa terimakasih dari nenek Xion.Memang saat ini Ester sangat menawan, dengan kecantikan nya gaunnya bahkan ke anggunannya sungguh sungguh mempesona,namun Ester sendiri terus tetap fokus pada acara ini dan juga pada Radhis karena bagaimanapun juga Radhis adalah atasannya.“Dan seperti yang kalian ketahui untuk hari ini adalah pengumuman dari penyerahan hak atas jabatan direktur dari perusahaan Wish Corp” ucap nenek Xion lagi,Dengan senyum nenek Xion melanjutkan perkataannya,“Ini juga erat kaitannya dengan kontrak yang kami dapatkan d
“sudah pulang saja kalian!” ucap Marot dengan sikap sombongnya,“iya, kami akan pulang paman,”ucap Rachel dengan menoleh kemereka“semoga paman bisa membawa Wish Corp ke arah lebih baik” lanjut Rachel dan kemudian dia lanjut keluar dari ruangan itu, dan pulang kerumahnyaSemenatara itu di aula hotel mereka masih mau melanjutkan acaranya,“maa untuk para undangan yang sudah hadir jadi saya”Saat marit melanjutkan pidatonya tiba tiba Ester berdiri kini, dan berjalan ke depan, kini Ester sudah berdiri di podium di depan bersama Marot dan nenek Xion,“Maaf nona!” “Plakkk!!!” sebuah tamparan mendarat dipipi Marot sebelum dia melanjutkan ucapannya,“Apa maksutnya ini?” Ucap nenek Xion terkaget dengan perlakuan Ester ke Marot anak kesayangannya,“sepertinya kita tak jadi menjalin hubungan kontrak” Ucap Ester yang seketika meng
Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis
“Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa
“Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan
“Berhenti.”Radhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.“Ternyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.”“Kenapa aku tidak berani?”Radhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.“Tuan…”Nanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.“Tenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.” Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada
***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.“Terimakasih, Suamiku.” ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.“Tidak Sayang… seharusnya aku yang berkata seperti itu.”Jawab Radhis seraya mencium kening istrinya.“Sebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?” Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.“Ada yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.” JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.“Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?”Kini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir
***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.“Kamu sudah bangun?” Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s
Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.“Oh.. Tidak.. aku tidak bermaksud–”Belum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.“Sepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!” Tuding nenek Xion.“Bukan begitu Bu–”“Ahh Sudahlah!” Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.“Apa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?”Saat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, “Radhis” telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.“Apa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?” Marrot masih mengintimidasi Dere.“Mungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.”“Tapi tetap saja, pekerja rendahan s
Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.“Bu… Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?” Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.“Kamu tenang saja…”Ucap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.“Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari sini…” Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.“Benar Bu…” Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?“Apa benar dia suami Rachel?” Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b
*** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.“Sial benar!” Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.“Sepertinya pecundang itu ini telah kembali…” Ucap Sea.“Dia adalah suami Rachel yang tidak berguna.” Ucap Sea memberitahu Gun.“Jadi Dia…”Gun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia